Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria berkaos oranye duduk di kursi roda. Kedua kakinya dibalut perban putih. Dia adalah Toto (27) pentolan sindikat perampok bersenjata api (bersenpi) yang ditembak akibat melawan saat ditangkap.
Toto bersama lima orang rekannya diringkus karena terlibat pelbagai aksi kejahatan seperti pencurian kendaraan bermotor dan perampokan minimarket.
Baca Juga
Dalam aksinya, para pelaku menodongkan senjata api dan senjata tajam kepada para karyawan toko. Kemudian, merampas barang-barang seperti uang tunai, rokok, dan sepeda motor.
Advertisement
"Ada 6 TKP di wilayah Jakarta Barat. Modusnya para pelaku terlebih dahulu melakukan aksi pencurian kendaraan bermotor. Kemudian digunakan oleh para pelaku untuk merampok minimarket," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi kepada wartawan, Senin (23/10/2023).
Syahduddi mengatakan, para pelaku kejahatan tergolong cukup sadis karena mereka tidak segan-segan melukai korbannya apabila mereka melakukan perlawanan.
"Beberapa karyawan terluka akibat aksi para pelaku," ucap dia.
Terbongkarnya, kasus berawal dari hasil penyelidikan dan profiling yang dilakukan oleh penyidik ke satu orang pelaku teridentifikasi atas nama Rosid, yang berperan sebagai joki.
Berdasarkan pemeriksaan Rosid, terkuak safe house-nya sindikat mereka di kawasan Tegal Alur, Kalideres Jakarta Barat.
"Di mana di tempat tersebut penyidik berhasil menemukan beberapa barang yang digunakan oleh para pelaku untuk melakukan aksinya. Itu disimpan di dalam satu rumah kos-kosan yang berhasil kita amankan barang-barang tersebut, untuk memperkuat bahwa mereka-mereka inilah yang melakukan aksi di 6 TKP tersebut," ujar dia.
Â
Pengembangan Kasus
Penangkapan Rosid dikembangkan hingga didapatlah tersangka lain atas nama AT alias Asep, atas nama M, alias Apet, Toto alias Rendi.
Syahduddi mengakui, penyidik kesulitan untuk bisa mencari Toto. Karena sering berpindah-pindah tempat dan membawa senjata api rakitan.
"Dia tidak sungkan-sungkan menembak petugas kami yang berupaya untuk menangkap yang bersangkutan," ujar dia.
Syahduddi mengatakan, penyidik bahkan sempat kontak tembak dengan pelaku di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Akhirnya penyidik melakukan tindakan tegas terukur terhadap Toto.
"Karena memang sangat-sangat membahayakan dan mengancam jiwa dan keselamatan petugas yang berupaya menangkap yang bersangkutan," ujar dia.
Â
Advertisement
Sita Senjata Api Rakitan
Dalam penangkapan Toto, turut disita satu pucuk senjata api rakitan beserta enam butir peluru. Senjata api didapat dari seseorang KW alias Krisna di Pelabuhan Bakauheni Kabupaten Lampung selatan, Provinsi Lampung.
"Jadi yang bersangkutan sudah berupaya untuk melarikan diri ke arah Lampung, namun berhasil dicegah dan diamankan oleh tim gabungan Satreskrim-Polres Metro Jakarta Barat," ujar dia.
Syahduddi mengatakan, total 6 orang ditetapkan sebagai tersangka yakni Toto (27), Agus (33), Rosid (28), Mahpud (35), Saad (26), dan Krisna (25).
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 365 ayat 2 KUHP, Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, Pasal 363 Ayat 2 KUHP, dan Pasal 480 KUHP.