Cuaca Indonesia Hari Ini Senin 30 Oktober 2023: Mayoritas Langit Cerah Berawan hingga Malam Nanti

Meski mayoritas diliputi cuaca cerah, potensi hujan lebat hingga diselingi petir bakal terjadi disejumlah kota. Kedua wilayah tersebut diprediksi BMKG melanda Pontianak dan Medan.

oleh Maria Flora diperbarui 30 Okt 2023, 07:05 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2023, 07:05 WIB
Ilustrasi Cuaca Jakarta Cerah Berawan
Ilustrasi Cuaca Jakarta Cerah Berawan

Liputan6.com, Jakarta Sebagian kota besar di Indonesia dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dihiasi langit cerah dan cerah berawan hari ini, Senin (30/10/2023). Cuaca cerah tersebut mendominasi langit Indonesia hingga malam nanti.

Meski mayoritas diliputi cuaca cerah, potensi hujan lebat hingga diselingi petir bakal terjadi disejumlah kota. Menurut prakiraan BMKG, siang nanti kondisi cuaca ekstrem tersebut melanda Pontianak dan Kota Medan.

Sementara, Banda Aceh, Banjarmasin, Tanjung Pinang, Mataram, Manokwari serta Padang turun hujan intensitas ringan hingga sedang. 

Sedangkan pagi ini diprediksi BMKG tak hujan yang akan turun membasahi seluruh kota-kota besar di Indonesia tersebut. Namun, ada dua wilayah yang diselimuti kabut dan asap, yakni Pekanbaru dan Palembang. 

Beranjak malam, BMKG mengungkap potensi diguyur hujan bakal melanda Jayapura, Pekanbaru, Mamuju, dan Medan. 

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia hari ini, Senin selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

Kota  Pagi  Siang  Malam
  Banda Aceh  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Denpasar  Berawan  Berawan  Berawan
 Serang  Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bengkulu Berawan  Cerah  Cerah
 Yogyakarta  Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Jakarta Pusat   Cerah  Cerah  Cerah
 Gorontalo  Cerah Berawan  Cerah  Cerah
 Jambi  Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
Bandung Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Semarang Cerah Berawan Berawan Berawan
Surabaya Cerah Cerah Cerah
Pontianak Cerah Berawan Hujan Petir Berawan
Banjarmasin  Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Palangkaraya Cerah Berawan Berawan Berawan
Samarinda Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah 
Tarakan  Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Pangkal Pinang Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Tanjung Pinang Berawan Hujan Ringan Berawan
Bandar Lampung Cerah Cerah Cerah
Ambon Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Ternate Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Mataram Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan
Kupang Cerah Berawan Cerah Berawan
Kota Jayapura Cerah Berawan Berawan Tebal Hujan Ringan
Manokwari Berawan Hujan Ringan Berawan
Pekanbaru Kabut Berawan Hujan Ringan
Mamuju  Cerah Berawan Cerah Berawan Hujan Ringan
Makassar Cerah Berawan Berawan
Kendari Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Manado  Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Padang Cerah Hujan Sedang Berawan
Palembang Asap Berawan Cerah Berawan
Medan Berawan Hujan Lebat Hujan Ringan

Cuaca Panas Landa Jakarta, Fenomena El Nino Diprediksi Bertahan Hingga Akhir 2023

Waspada, Cuaca Jakarta Memanas
Warga beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) Event

Masyarakat Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir ini tengah dilanda cuaca panas dan gerah. Adapun melansir dari Merdeka.com Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah wilayah di Jakarta cerah berawan.

Senior Forecaster BMKG Laode Nurdiansyah menyampaikan kepada wartawan pada Rabu (27/9/2023). Suhu udara maksimum di Jabodetabek terpantau mencapai suhu 36 hingga 37 derajat Celcius.

"Suhu udara maksimum di wilayah Jabodetabek terpantau mencapai 37-37 derajat Celcius. Kondisi ini merupakan hal yang biasa dan normal terjadi pada periode peralihan musim (pancaroba) seperti saat ini," ujarnya.

Selain itu ia juga mengungkapkan cuaca panas di Jakarta dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari sinar matahari yang cukup optimal pada pagi hingga menjelang siang dan siang hari. Adapun faktor lainnya terkait minimnya pertumbuhan awan yang bisa mengurangi intensitas sinar matahari langsung ke bumi.

"Kondisi cuaca cerah dengan tingkat pertumbuhan awan yang minim turut memicu optimalnya pemanasan sinar matahari. Seperti diketahui bahwa pertumbuhan awan dapat menghalangi sinar matahari langsung ke permukaan bumi," pungkasnya.

Saat ini para masyarakat Jakarta juga terpantau mulai menggunakan payung untuk menghindari panasnya terik matahari. Selain itu kondisi El Nino moderat dan IOD positif diprediksi terus bertahan hingga akhir tahun 2023.

Apa Itu Fenomena El Nino?

Jakarta cuaca panas
Sedangkan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu akan cerah berawan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Melansir laman resmi BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya. Fenomena El Nino tersebut terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Jika suhu muka laut terus meningkat, maka meningkat pula potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah. Dampaknya, curah hujan akan semakin berkurang khususnya di wilayah Indonesia.  

Sederhananya, El Nino merupakan fenomena yang memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. Fenomena ini berpengaruh kuat terhadap iklim yang ada di Indonesia.

El Nino memberikan dampak serius terhadap kehidupan masyarakat. Dikutip dari laman jurnal "El Nino, La Nina dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Indonesia" karya Sani Safitri, El Nino adalah peristiwa penyimpangan suhu yang terjadi karena pemanasan global dan terganggunya keseimbangan iklim.

Pada saat-saat tertentu, air laut yang panas dari perairan Indonesia bergerak ke arah timur. Kemudian air laut yang panas akan menyusuri garis khatulistiwa (garis khayal yang membagi dua bumi) sampai ke pantai barat Amerika Selatan.

Bersamaan dengan itu, air laut panas dari pantai Amerika Tengah bergerak ke arah Selatan sampai pantai Per-Equador. Kemudian, terjadilah pertemuan antara air laut panas dari Indonesia dengan air laut panas dari Amerika Tengah.

Pertemuan itu mengumpulkan massa air laut panas dalam jumlah yang besar di daerah yang luas. Permukaan air laut yang panas itu kemudian menularkan panas ke udara yang berada di atasnya.

Oleh karena itu, angin yang berembus dari menuju ke Indonesia hanya membawa sedikit uap air akibat penularan panas tadi. Volume uap air hanya sedikit yang terbawa ke Indonesia maka terjadilah musim kemarau yang panjang.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya