Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 13 Maret 2025: Langit Siang Mayoritas Turun Hujan Ringan

Langit sebagian besar wilayah Indonesia pada Kamis pagi (13/3/2025) diprediksi cerah, cerah berawan, dan berawan. Namun ada juga beberapa wilayah yang turun hujan intensitas ringan dan petir. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

oleh Arviola Marchsyalina Syurgandari Diperbarui 13 Mar 2025, 07:15 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2025, 07:15 WIB
Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi Sepekan ke Depan
Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Langit sebagian besar wilayah Indonesia pada Kamis pagi (13/3/2025) diprediksi cerah, cerah berawan, dan berawan. Namun ada juga beberapa wilayah yang turun hujan intensitas ringan dan petir. Seperti itulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan cuaca di sebagian besar kota-kota Indonesia pada siang hari nanti diprakirakan bakal turun hujan dengan ringan, di antaranya Serang, Bengkulu, Yogyakarta, Jakarta Pusat, Gorontalo, Jambi, Bandung, Pontianak, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Ternate, Kupang, Kota Jayapura, Pekanbaru, Kendari, Palembang, dan Medan.

Selain itu, wilayah yang akan turun hujan petir dan petir adalah Manado dan Samarinda.

Selanjutnya, malam hari nanti, cuaca Indonesia sebagian besar diprediksi berawan, cerah berawan, dan turun hujan berintensitas ringan yang akan diprakirakan terjadi di wilayah Denpasar, Palangkaraya, dan Palembang.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.id:

Promosi 1
 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Hujan Ringan  Petir  Petir
 Denpasar  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Serang  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Bengkulu  Cerah  Hujan Ringan  Berawan
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Gorontalo   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan 
 Jambi   Hujan Ringan  Hujan Ringan  Berawan
 Bandung   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Semarang   Berawan  Berawan  Berawan
 Surabaya   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Pontianak   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Palangkaraya  Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Samarinda  Petir  Petir  Cerah Berawan
 Tarakan   Cerah  Cerah  Cerah Berawan
 Pangkal Pinang  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Tanjung Pinang   Berawan  Cerah  Berawan
 Bandar Lampung  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Ambon   Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Ternate   Cerah  Hujan Ringan  Berawan
 Mataram   Cerah  Cerah  Cerah Berawan
 Kupang   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Kota Jayapura  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Manokwari   Berawan  Berawan  Berawan
 Pekanbaru   Cerah Berawan   Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Mamuju   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Makassar   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Kendari   Cerah  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Manado    Cerah Berawan  Hujan Petir  Berawan
 Padang   Berawan  Berawan  Berawan
 Palembang  Berawan   Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Medan   Hujan Ringan   Hujan Ringan  Cerah Berawan

3 Desa di Sukabumi Masih Terisolasi, Relawan Distribusikan Logistik Bantu Warga Terdampak Longsor dan Banjir Lewat Sungai

Relawan dari PMI Kabupaten Sukbaumi, IDI, dan Caldera Rafting distribusikan bantuan melalui jalur Sungai Cimandiri untuk korban longsor dan banjir di Kecamatan Simpenan, Minggu (9/3/2025). (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Relawan dari PMI Kabupaten Sukbaumi, IDI, dan Caldera Rafting distribusikan bantuan melalui jalur Sungai Cimandiri untuk korban longsor dan banjir di Kecamatan Simpenan, Minggu (9/3/2025). (Liputan6.com/Fira Syahrin).... Selengkapnya

Upaya relawan dalam mendistribusikan bantuan kepada korban longsor dan banjir di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, menemui tantangan besar. Akses jalan yang terputus memaksa mereka untuk menggunakan jalur air Sungai Cimandiri dengan perahu karet.

Ketua PMI Kabupaten Sukabumi, Hondo Suwito, mengungkapkan bahwa salah satu pendorong utama upaya ini adalah kondisi seorang dokter yang rumahnya hancur akibat longsor

"Ada salah satu teman sejawat dokter yang rumahnya hancur karena dihantam longsoran dari bebatuan dari gunung banjir bandang. Jadi karena saya ada beban moril karena kebetulan saya inikan wakil ketua bidang pengabdian masyarakat sama kegiatan anggota jadi beban saya untuk melihat punya teman sejawat," ujar Hondo dalam keterangannya, Senin (10/3/2025).

Akses darat menuju lokasi terdampak bencana terputus akibat longsor dan jembatan yang rusak. Desa Cibuntu jadi salah satu desa terisolir di Kecamatan Simpenan, adapun kendaraan roda dua maupun roda empat hanya bisa melewati jalan sekitar satu kilometer menuju lokasi ini. Selebihnya, akses jalan masih tertutup longsoran. 

Melihat kondisi tersebut, Hondo berinisiatif untuk memanfaatkan Sungai Cimandiri sebagai jalur distribusi bantuan. 

"Saya lihat ini Sungai Cimandiri kenapa enggak kita manfaatkan, akhirnya saya kepikiran ngobrol dengan teman-teman yang di IDI (Ikatan Dokter Indonesia. Karena saya pikir mau jalan darat enggak akan bisa, saya bilang tapi karena saya pikir lewat air," katanya.

Upaya ini melibatkan kerja sama lintas instansi, termasuk IDI, PMI, Basarnas, Caldera, PLTU Pelabuhan Ratu, dan Dokkes Polres Sukabumi. Sebanyak 8 perahu karet, 22 dokter, dan 18 kru dikerahkan untuk mendistribusikan sekitar 200 paket bantuan, obat-obatan, dan sembako.

Kondisi Memprihatinkan di Lokasi Longsor dan Banjir

Tim gabungan dan Basarnas Sukabumi saat melakukan pencarian terhadap korban hilang akibat longsor dan banjir di Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi. (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Tim gabungan dan Basarnas Sukabumi saat melakukan pencarian terhadap korban hilang akibat longsor dan banjir di Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi. (Liputan6.com/Fira Syahrin).... Selengkapnya

Hondo menggambarkan kondisi longsor Sukabumi yang sangat memprihatinkan. Banyak titik longsor yang menghambat akses, dan listrik serta pasokan gas terputus. Warga mengungsi di rumah saudara dan belum ada bantuan yang masuk sebelum tim relawan tiba.

"(Titik longsoran?) Banyak banget, kurang lebih ada sekitar 20-30 longsoran, banyak ada yang panjang sampai kita gak bisa lewat, jadi kita harus masuk ke pinggir sungai, kita juga harus masuk ke sawah karena bener-bener putus. Lampu juga gak ada sama sekali, genset gak ada, listrik mati sampai sekarang belum nyala. Terus gas, mereka butuh gas," tuturnya.

Menurut Hondo, dalam situasi akibat lonsor dan banjir Sukabumi ini perlunya perahu karet siaga di lokasi untuk evakuasi warga yang sakit, terutama di malam hari. Upaya relawan ini menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama di tengah bencana.

"Yang mereka takutkan ada yang sakit bingung, makanya kalau ada perahu karet manfaat banget itu. Jadi semestinya ada standby perahu karet, jadi kalau ada yang sakit lewat perahu evakuasinya. Tengah malam pun tinggal ke Bagbagan, sebelum jembatan kuning itu langsung bawa RSUD, alternatifnya di situ. Mestinya dari Pemda itu ada perahu standby di situ," tegasnya.

Infografis Jurus OMC Hadang Banjir Jabodetabek
Infografis Jurus OMC Hadang Banjir Jabodetabek (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya