Jokowi Minta Masjid Dijaga dari Ancaman Intoleransi dan Politisasi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) berkolaborasi aktif untuk menjaga masjid dari ancaman intoleransi hingga politisasi yang memecah belah.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 08 Nov 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2023, 16:30 WIB
FOTO: Pidato Virtual Presiden Jokowi di Sidang Majelis Umum PBB
Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato secara virtual di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (22/9/2021). Jokowi menyebut potensi kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina, dan krisis politik Myanmar harus jadi fokus bersama. (UN Web TV via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) berkolaborasi aktif untuk menjaga masjid dari ancaman intoleransi hingga politisasi yang memecah belah. Jokowi ingin rumah ibadah menjadi tempat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Saya juga berharap pengurus BKM baik yang di pusat maupun yang di daerah ini dapat aktif bersinergi aktif berkolaborasi untuk menjaga masjid dari ancaman intoleransi dan ekstrimisme, serta dari politisasi yang memecah belah, yang tidak mempersatukan kita, tidak menjadikan kita rukun, sehingga persatuan dan kesatuan bangsa dapat terus dijaga," kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Kesejahteraan Masjid di Istana Negara Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Menurut dia, rumah-rumah ibadah seharusnya menjadi tempat yang khidmat bagi masyarakat untuk beribadah. Selain itu, kata Jokowi, rumah ibadah harus menjadi tempat mempersatukam keberagaman Indonesia.

"Kita ingin rumah-rumah ibadah dapat menjadi tempat yang khidmat untuk beribadah, tempat yang mempersatukan kebreagaman kita, tempat yang edukatif, yang mendidik untuk pembelajaran karakter juga," ujarnya.

Setuju BKM Kembali Diaktifkan

Joko Widodo atau Jokowi
Dalam kesempatan itu, Jokowi membeberkan alasan dirinya cawe-cawe menjelang pemilu 2024. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jokowi setuju Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumad untuk mengaktifkan kembali BKM yang sudah didirikan sejak 1964. Dia siap mengeluarkan regulasi untuk mengaktifkan kembali BKM.

"Dua minggu yang lalu, Pak Menteri (Agama) bisik-bisik ke saya, 'Pak, ini ada BKM. Harus kita aktifkan kembali seperti yang lalu-lalu tahun-tahun 1960-an'. Saya sampaikan, 'siap Pak Menteri," tutur Jokowi.

"Maksudnya siap itu kalau ada regulasi yang diperlukan kami siapkan. Entah itu perpres, entah itu keppres nanti kita siapkan. Yang lain-lainnya urusannya Pak Menteri," sambungnya.

Jumlah Anggota BKM

Jokowi menuturkan BKM memiliki jumlah anggota yang sangat banyak mencapai 17.600 masjid. Dia meyakini keberadaan dan peran BKM ini akan sangat bermanfaat untuk umat Islam, bangsa, dan negara.

"Kita harapkan melalui peran BKM, kita harapkan rumah-rumah ibadah ini dapat dikelola secara profesional, moderat, dan berdaya maslahat bagi umat sehingga masjid dapat menjadi pusat pembinaan umat, menjadi pusat kemajuan bangsa dan masjid yang ramah bagi semuanya," pungkas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya