Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai dunia seolah tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina. Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11).
Adapun, KTT Luar Biasa OKI itu digelar untuk merespons situasi krisis di Gaza akibat serangan Israel.
Baca Juga
"Saya baru saja menghadiri KTT Luar Biasa OKI di Riyadh, Saudi Arabia yang diselenggarakan secara khusus untuk membahas kondisi di Palestina," kata Jokowi dalam keterangannya video di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/11).
Advertisement
"Saat KTT saya menyampaikan secara jujur bahwa dunia seolah tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina," sambungnya.
Jokowi mengajak negara-negara anggota OKI untuk bersatu dan berada di barisan terdepan demi memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina. Menurutnya, gencatan senjata harus segera diwujudkan, bantuan kemanusiaan harus dipercepat dan diperbanyak, serta perundingan damai harus segera dimulai.
"Fasilitas publik dan kegiatan kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran serangan, dan Israel harus bertanggung jawab atas kekejaman yang telah dilakukan," ucapnya.
"Alhamdullilah, KTT OKI menghasilkan resolusi yang berisi pesan yang sangat kuat untuk dunia," sambungnya.
Bawa Pesan ke Joe Biden
Jokowi akan membawa pesan negara-negara OKI itu kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada besok Selasa (14/11).
"Pesan inilah yang akan saya sampaikan, kepada Presiden AS Joe Biden esok hari, dimana ini adalah suara dari 57 Negara atau sekitar 1/3 suara Negara di dunia," ucapnya.
Selain itu, Jokowi akan menyampaikan pesan dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang meminta saya secara khusus untuk disampaikan kepada Presiden Joe Biden.
Mantan Wali Kota Solo ini juga ingin memberikan dukungan penuh untuk Menteri Luar Negeri Indonesia yang terpilih sebagai salah satu Menlu yang diberikan kepercayaan oleh para pemimpin OKI untuk mengupayakan perdamainan di Palestina.
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan kondisi RS Indonesia di Palestina saat ini dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT OKI. Disitu, Jokowi menekankan tentang pentingnya menghormati hukum humaniter internasional.
"Dan saya ingin kembali tegaskan bahwa dari sejak awal terjadi serangan, pemerintah telah dan akan terus berupaya melindungi WNI dan fasilitas-fasilitas publik termasuk Rumah Sakit Indonesia," pungkasnya.
Advertisement
Mendarat di AS
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta rombongan mendarat di Pangkalan Militer Andrews, Washington DC, Amerika Serikat, pada Minggu (12/11) sekitar pukul 16.20 waktu setempat. Jokowi tiba di AS setelah menempuh kurang lebih 15 jam penerbangan dari Riyadh.
Berdasarkan keterangan Sekretariat Presiden, Senin (13/11) Presiden Jokowi disambut oleh Penjabat Kepala Protokol Amerika Serikat Ethan Rosenzweigh, Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia Sung Kim, Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Perkasa Roeslani, dan Atase Pertahanan KBRI Washington DC Marsma TNI Tjahya Elang Migdiawan.
Selanjutnya, Presiden Jokowi dan rombongan kemudian menuju hotel tempatnya menginap dan akan memulai agenda kerja esok hari.
Setibanya di hotel, tampak menyambut Presiden yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir, dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.
Selanjutnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, DCM KBRI Washington DC Ida Bagus Bimantara beserta istri, dan Atase Polisi KBRI Washington DC Brigjend Oktavianus Marthin beserta istri.
Di Washington DC, Presiden Jokowi diagendakan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih. Hal ini sebagai kesempatan baik untuk menyuarakan posisi tegas Indonesia mengenai situasi di Gaza.
"Kunjungan ini juga merupakan kesempatan baik untuk langsung menyampaikan hasil KTT OKI di Riyadh yang mencerminkan solidaritas negara-negara OKI untuk membela keadilan dan kemanusiaan," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Bandara Internasional Juanda, Jumat malam (10/11) sebelum bertolak ke Riyadh.
Sumber: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com
Â