Â
Liputan6.com, Jakarta Jenazah 4 orang bocah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di sebuah rumah kontrakan di kawasan Jagakarsa, jakarta Selatan. Warga menduga sebelum insiden itu, sempat terjadi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) ayah dari sang anak, bernama Panca dan istrinya.
"Kalau kronologis awalnnya saya kurang tahu, yang saya tahu KDRT aja. Setelah itu saya enggak tahu selanjutnya," ucap warga sekitar, Irwan di lokasi kejadian, Rabu (6/12).
Advertisement
Irwan menyebutkan insiden itu bermula sejak Minggu, 3 Desember 2023 lalu. Dia mengaku masih sempat melihat Panca bersama anakny dua hari lalu.
"Minggu sore masih liat (keluarga Panca) gendong anaknya," ucap Irwan.
Berselang sehari setelahnya, ia menerima laporan dari warga sekitar bahwa tercium bau busuk dari rumah Panca. Mulanya ia tidak curiga bau busuk tersebut adalah mayat dari keempat anak Panca.
Bahkan pada hari ini, Irwan masih sempat berinteraksi dengan Panca yang meminta tolong kepadanya.
"Tadi pagi, si pelaku minta dibelikan Mizone, 4 botol. Saya karena merasa tetangga baik, cuman saya beliin, sampe rumah. Saya ketok pintunya kebetulan, ‘bang ini maizonnya’ taro aja depan pintu," terang dia.
Setelahnya ia mendapat kabar bahwa ada 4 mayat bocah berasal dari rumah Panca.
Â
4 Anak Meninggal Dikurung di Kamar Mandi
Sebelumnya, seorang ayah ingin mengakhiri hidupnya, setelah mengetahui empat anak yang dikunci di dalam kamar mandi tewas.
Keputusan itu diambil, usai kasus tewasnya empat bocah di Jagakarsa, Jakarta Selatan mencuat.
"Sementara untuk orang tuanya sendiri, orangtuanya yang diduga sebagai pelaku mencoba untuk bunuh diri juga," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat dikonfirmasi, Rabu, 6 Desember 2023.
Karena aksi nekat itu, lanjut Bintoro, si ayah yang diduga sebagai pelaku tewasnya empat anaknya. Saat ini, telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Namun demikian, Bintoro belum bisa menjelaskan secara detail terkait upaya bunuh diri yang dilakukan oleh orang tua terduga pelaku pembunuhan tersebut.
Â
Reporter: Rahmat Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement