Liputan6.com, Jakarta - Perang Israel dengan kelompok militan Palestina, Hamas, telah berkecamuk selama 100 hari pada Minggu 14 Januari 2024. Tepatnya, perang Israel-Hamas meletus sejak 7 Oktober 2023.
Ketika itu, Hamas melancarkan serangan mematikan ke Israel selatan. Sejak itu, militer Negeri Zionis tanpa henti menggempur Jalur Gaza.
Baca Juga
Israel mengawalinya dengan serangan udara sebelum akhirnya melancarkan serangan darat. Rangkaian gempuran itulah menimbulkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza.
Advertisement
Serangan Israel ke Jalur Gaza, menurut para pemantau Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, telah membuat sebagian besar warga Palestina di Jalur Gaza mengungsi. Bahkan, gempuran militer Israel nyaris mematikan operasi di hampir separuh rumah sakit di Jalur Gaza, serta menyebabkan kelaparan yang meluas.
Hingga Minggu 14 Januari 2024, militer Israel mengaku telah mengurangi operasi di Jalur Gaza Utara yang terdampak paling parah. Mereka membatasi diri pada operasi yang ditargetkan berdasarkan intelijen.
Namun, di wilayah Jalur Gaza Selatan yang diklaim Israel sebagai tempat persembunyian para pemimpin Hamas, mereka terus bergerak maju. Bahkan dengan kekuatan penuh.
Bagaimana dampak perang terhadap warga Palestina maupun Israel? Bagaimana pula ragam tanggapan perang Israel-Hamas melewati 100 hari? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Perang Israel-Hamas Lewati 100 Hari
Advertisement