Sutradara Palestina Peraih Oscar Hamdan Ballal Dibebaskan Usai Dipukuli hingga Ditahan Israel

Setelah diborgol sepanjang malam dan dipukuli di pangkalan militer Israel sutradara Hamdan Ballal kini dikabarkan sudah bebas dan akan segera pulang ke keluarganya,

oleh Henry Diperbarui 26 Mar 2025, 08:08 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 07:00 WIB
Sutradara Palestina Peraih Oscar Hamdan Ballal Dibebaskan Usai Dipukuli hingga Ditahan Israel
Sutradara Palestina Peraih Oscar Hamdan Ballal Dibebaskan Usai Dipukuli hingga Ditahan Israel.  foto: (dok.Instagram @basilaladraa/https://www.instagram.com/p/DHoD-WsNpZl/Henry)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sutradara Palestina Hamdan Ballal yang ikut menggarap No Other Land, film dokumenter peraih Oscar, akhirnya dibebaskan setelah ditahan semalaman oleh polisi Israel. Sebelumnya, ia mengalami pemukulan dan ditahan di pangkalan militer Israel setelah bentrok dengan pemukim Israel di Tepi Barat pada Senin malam, 24 Maret 2025.

Dilansir dari CNN, Selasa, 25 Maret 2025, Yuval Abaraham, yang ikut menyutradarai film dokumenter pemenang Oscar "No Other Land", mengatakan bahwa Ballal sudah dibebaskan. "Setelah diborgol sepanjang malam dan dipukuli di pangkalan militer, Hamdan Ballal kini bebas dan akan segera pulang ke keluarganya," kata Abaraham. Saat dikonfirmasi, polisi Israel tidak segera mengonfirmasi pembebasannya.

Peristiwa itu terjadi di Desa Susiya, wilayah Masafer Yatta, tempat tinggal Ballal. Menurut Yuval Abraham, ia juga yang pertama kali mengabarkan insiden itu lewat akun X pada Senin, 24 Maret 2025. "Sekelompok pemukim memukuli Hamdan Ballal. Ia mengalami luka di kepala dan perut, berdarah," tulisnya.

Menurut kelompok aktivis Center for Jewish Nonviolence, bentrok bermula ketika warga setempat meminta seorang pemukim Israel meninggalkan desa. Tak lama berselang, puluhan pemukim lainnya datang. Beberapa mengenakan penutup wajah, sebagian membawa senjata tajam dan senapan. Mereka menyerang rumah-rumah, merusak tangki air, dan mencuri kamera pengawas.

Namun, militer Israel (IDF) menyampaikan versi berbeda. Dalam pernyataan resminya pada Senin, 24 Maret 2025, mereka menyebut konflik terjadi setelah sejumlah teroris melempar batu ke arah warga Israel, dan merusak kendaraan mereka. Kedua belah pihak kemudian saling melempar batu. IDF dan kepolisian Israel yang tiba di lokasi mengklaim bahwa mereka juga dilempari batu oleh teroris.

Akibat bentrok itu, tiga warga Palestina, termasuk Ballal, ditahan. IDF juga menyatakan bahwa seorang warga Israel turut ditangkap, namun segera dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis. "Para tahanan dibawa untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Kepolisian Israel," terang IDF dalam pernyataannya.

 

Promosi 1

Hamdan Punya Banyak Profesi

Hamdan Ballal (paling depan) dalam PIala Oscar 2025. (ANGELA WEISS / AFP)
Hamdan Ballal (paling depan) sutradara No Other Land, dalam PIala Oscar 2025. (ANGELA WEISS / AFP)... Selengkapnya

Hamdan Ballal Al-Huraini adalah sosok yang tidak hanya dikenal sebagai pembuat film, tetapi juga sebagai fotografer, petani, dan aktivis hak asasi manusia Palestina. Lahir di Susiya, sebuah desa di Tepi Barat pada 1989, Hamdan berkontribusi signifikan dalam mendokumentasikan pengalaman komunitas Palestina melalui karya-karyanya.

Mengutip dari laman AP, Selasa, 25 Maret 2025, salah satu film dokumenternya yang paling terkenal adalah 'No Other Land' (2024), yang berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Piala Oscar untuk Film Dokumenter Fitur Terbaik di Academy Awards ke-97. Film No Other Land yang disutradarai bersama Basel Adra, Yuval Abraham, dan Rachel Szor, mengisahkan tentang kehidupan masyarakat Palestina di bawah pendudukan Israel.

Karya ini tidak hanya mengangkat suara komunitas yang terpinggirkan, tetapi juga berhasil menarik perhatian dunia internasional terhadap isu-isu yang mereka hadapi. Dengan keberhasilan film tersebut, Hamdan Ballal menunjukkan bahwa seni dapat menjadi 'senjata' dan alat yang kuat untuk perubahan sosial.

Selain film 'No Other Land', Hamdan juga aktif dalam berbagai inisiatif yang bertujuan untuk mengangkat isu hak asasi manusia. Ia tergabung dalam proyek 'Humans of Masafer Yatta', yang berfokus pada kisah-kisah pribadi warga Palestina di daerah tersebut.

Komitmen Hamdan Terhadap Keadilan di Palestina

No Other Land
Basel Adra, Rachel Szor, Hamdan Ballal, dan Yuval Abraham menang Piala Oscar 2025 Film Dokumenter Terbaik lewat film No Other Land. (Foto: Jordan Strauss/Invision/AP)... Selengkapnya

Melalui proyek ini, Hamdan berusaha memberikan suara kepada mereka yang sering kali terabaikan dalam narasi media mainstream. Hamdan juga berperan sebagai peneliti lapangan untuk organisasi hak asasi manusia, termasuk B'Tselem.

Dalam perannya ini, ia mendokumentasikan berbagai insiden yang terjadi akibat pendudukan Israel, memberikan data dan informasi yang penting untuk advokasi hak asasi manusia. Keterlibatannya dalam dunia perfilman dan aktivisme menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap keadilan dan kebenaran.

Sebelumnya, rekan-rekan Hamdan di media sosial juga menyampaikan keprihatinan mereka tentang kondisi Hamdan, melaporkan bahwa ia mengalami cedera di kepala dan perutnya. Kejadian ini menyoroti situasi yang semakin memburuk di Tepi Barat, di mana serangan terhadap warga Palestina semakin meningkat.

Selama operasi militer Israel di Gaza, banyak warga Palestina yang menjadi korban, dan situasi ini semakin memperburuk ketegangan di wilayah tersebut. Sayangnya, informasi mengenai latar belakang pendidikan Hamdan Ballal tidak tersedia.

Begitu juga informasi mengenai penghargaan lain yang diterima Hamdan tidak tersedia. Tapi jelas bahwa karya terbarunya dalam "No Other Land" telah memberikan dampak yang signifikan dalam memperjuangkan hak-hak warga Palestina.

 

No Other Land Tayang di Indonesia

Berdarah-darah, Sutradara Film Pemenang Oscar No Other Land Asal Palestina Diculik Tentara Israel dari Tepi Barat
Hamdan Ballal, salah satu dari empat sutradara film dokumenter No Other Land asal Palestina diculik tentara Israel. (dok. Instagram @hamdan_mo_balall/https://www.instagram.com/p/CmuG8IXNYpR/?hl=en/Dinny Mutiah)... Selengkapnya

Diketahui Hamdan Ballal adalah seorang ayah yang memiliki seorang putra berusia tujuh tahun. Kehadirannya di dunia perfilman dan aktivisme memberikan harapan bagi generasi mendatang bahwa keadilan dan hak asasi manusia dapat diperjuangkan meskipun dalam keadaan yang sulit.

Film dokumenter No Other Land yang memenangkan Best Documentary Feature Film dalam Piala Oscars 2025 itu bakal tayang di bioskop Indonesia. Distributor No Other Land di Indonesia, KlikFilm, melalui media sosial, menyampaikan bahwa film dokumenter berdurasi 95 menit ini bisa ditonton di bioskop Indonesia mulai 7 Maret 2025.

No Other Land adalah film dokumenter hasil kolaborasi dari empat aktivis dan jurnalis dari Palestina dan Israel. Mereka adalah Basel Adra, Hamdan Ballal, Yuval Abraham, dan Rachel Szor.

Film ini menyoroti perjalanan Basel Adra dan orang-orang dekatnya yang berjuang melawan pemindahan paksa oleh Israel sejak ia masih kecil. Ia merekam masa-masa tersebut jauh sebelum 7 Oktober 2023.

Basel mendokumentasikan segala hal yang terjadi di kampung halamannya di Masafer Yatta, Tepi Barat. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Yuval Abraham. Yuval adalah seorang jurnalis Israel. Yuval akhirnya bergabung dalam upaya perlawanan Basel.

 

Infografis PBB Pesimistis Kans Solusi Dua Negara Israel-Palestina Semakin Tipis.
Infografis PBB Pesimistis Kans Solusi Dua Negara Israel-Palestina Semakin Tipis. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya