Tersingkir di Piala Asia, PSSI Diminta Fokus Benahi Kompetisi Nasional

Huda mengatakan kompetisi dalam negeri harusnya menjadi motor utama capaian prestasi tim nasional sepak bola Indonesia.

oleh Muhammad Ali diperbarui 29 Jan 2024, 18:08 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2024, 17:33 WIB
Gelandang Timnas Australia, Jackson Irvine.
Gelandang Timnas Australia, Jackson Irvine, coba melewati kawalan bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho pada laga 16 besar Piala Asia 2023 di Jassim Bin Hamad Stadium, Al Rayyan, Minggu (28/1/2024) malam WIB. (AFP/HECTOR RETAMAL)

Liputan6.com, Jakarta - Kegagalan Tim Nasional (Timnas) Indonesia melaju di Piala Asia 2023 harus menjadi catatan penting bagi pembinaan sepak bola Tanah Air. Federasi sepak bola Indonesia diminta meningkatkan kualitas kompetisi sepak bola di dalam negeri sebagai medium melahirkan timnas yang solid.

“Keberhasilan Timnas Sepak Bola kita yang berhasil lolos 16 besar Piala Asia patut disyukuri, kendati demikian PSSI perlu memastikan peningkatan kompetisi sepak bola dalam negeri sehingga pemain yang terpilih sebagai punggawa Timnas benar-benar menjadi cerminan kualitas sepak bola kita,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Senin (29/1/2024).

Huda mengatakan kompetisi dalam negeri harusnya menjadi motor utama capaian prestasi tim nasional sepak bola Indonesia. Saat ini kondisi tersebut belum terwujud karena sebagian besar punggawa tim nasional merupakan pemain yang merumput di luar negeri atau pemain keturunan hasil naturalisasi.

“Kalau kita mencatat hampir semua punggawa tim nasional bukan hasil kompetisi internal kita, tetapi pemain kita yang ikut kompetisi di luar negeri dan pemain naturalisasi. Ini ke depan yang harus diubah,” katanya.

Dia menegaskan Indonesia tidak bisa terus menerus mengantungkan kekuatan tim nasional pada pemain-pemain naturalisasi. Menurutnya langkah naturalisasi saat ini merupakan langkah darurat untuk meningkatkan grade permainan Timnas yang tak kunjung naik karena buruknya kualitas kompetisi di Tanah Air.

“Sebagai langkah terobosan naturalisasi pemain sah-sah saja, hanya kita tidak bisa terus mengambil langkah instan sementara di sisi lain ada potensi pemain lokal kita berkembang jika kualitas kompetisi sepak bola membaik,” katanya.

 

PSSI Harus Fokus Pekerjaan Besar

 

Politisi PKB ini menilai sudah saatnya PSSI tidak lagi terjebak pada kebijakan bersifat gimmick untuk menyenangkan kelompok atau orang tertentu. PSSI harus fokus pada pekerjaan besar seperti menyelenggarakan kompetisi mulai dari kelompok usia dini hingga kelompok profesional secara teratur.

“PSSI juga harus memastikan langkah perbaikan sepak bola kita sesuai dengan peta jalan (road map) yang disepakati sehingga tidak terjadi lagi ganti rezim ganti strategi pengembangan sepak bola kita,” katanya.

Infografis Kisruh PSSI dan Pelatih Timnas Shin Tae-yong. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kisruh PSSI dan Pelatih Timnas Shin Tae-yong. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya