Liputan6.com, Jakarta - Mahfud Md diketahui saat ini masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) meski telah maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03 mendampingi calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
Namun sampai saat ini, Mahfud Md masih belum mengundurkan diri sebagai Menko Polhukam dan masih menjadi pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga
Tetapi rupanya, Mahfud Md telah meminta Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno untuk menjadwalkan pertemuannya dengan Presiden Jokowi. Hal tersebut disampaikan Mahfud saat menemui Pratikno, Senin, 29 Januari 2024.
Advertisement
Namun, Pratikno baru akan mengatur pertemuan Mahfud dan Jokowi usai Kamis 1 Februari 2024. Pasalnya, Jokowi baru kembali ke Jakarta pada Kamis malam, pasca melakukan kunjungan kerja (kunker) ke berbagai daerah.
"Pak Mensesneg menyampaikan ke Menko Polhukam. Pak Presiden sedang berada di luar kota, kunker ke daerah. Dan akan kembali hari kamis depan 1 Februari 2024," ujar Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Selasa 30 Januari 2024.
"Pak Mensesneg akan melaporkan permohonan Pak Menko Polhukam kepada presiden pada kesempatan yang sama. Akan diinforkan setelah Pak Presiden kembali ya ke Jakarta," sambungnya.
Meski begitu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan situasi Istana Negara ditengah isu terkait mundurnya beberapa menteri kabinet Presiden Jokowi, termasuk Mahfud Md. Menurutnya, di Istana dalam kondisi baik-baik saja.
"Baik-baik, situasi kabinet baik-baik saja," ujar Suharso.
Mahfud Md pun mengaku sudah berkomunikasi dengan Mensesneg Pratikno untuk meminta jadwal bertemu. Mahfud Md mengaku hingga saat ini belum mendapat jadwal kapan bisa bertemu Presiden Jokowi.
"Saya sudah bertemu Mensetneg Pratikno untuk minta dijadwalkan bertemu Presiden," kata Mahfud Md saat berkunjung ke Cirebon, Selasa 30 Januari 2024.
Berikut sederet fakta terkait kabar Mahfud Md yang dikabarkan bakal mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam karena sudah menjadi cawapres dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Istana Akui Segera Atur Pertemuan Jokowi dan Mahfud Md Usai Pulang Kunker
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md meminta Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno untuk menjadwalkan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini disampaikan Mahfud saat menemui Pratikno, Senin, 29 Januari 2024.
Namun, Pratikno baru akan mengatur pertemuan Mahfud dan Jokowi usai Kamis 1 Februari 2024. Pasalnya, Jokowi baru kembali ke Jakarta pada Kamis malam, pasca melakukan kunjungan kerja (kunker) ke berbagai daerah.
"Pak Mensesneg menyampaikan ke Menko Polhukam. Pak Presiden sedang berada di luar kota, kunker ke daerah. Dan akan kembali hari kamis depan 1 Februari 2024," ujar Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Selasa 30 Januari 2024.
"Pak Mensesneg akan melaporkan permohonan Pak Menko Polhukam kepada presiden pada kesempatan yang sama. Akan diinforkan setelah Pak Presiden kembali ya ke Jakarta," sambungnya.
Advertisement
2. Istana Tegaskan Mahfud Md Belum Ajukan Surat
Ari Dwipayana menegaskan Mahfud belum menyampaikan surat permohonan mundur dari jabatan Menko Polhukam saat bertemu Pratikno. Ari menjelaskan menteri yang mundur harus menyerahkan surat pengunduran diri kepada Jokowi.
"Kalau proses pengunduran diri kan sama aja seperti yang dilakukan menteri lain, menyampaikan surat resign ke Pak Presiden. Itu biasa dilakukan. Cuma pasa kasus ini Pak Menko Polhukam ingin bertemu dulu, menghadap Pak Presiden," tutur Ari.
Â
3. Menteri Jokowi Tegaskan Istana Baik-Baik Saja
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengungkapkan situasi Istana Negara ditengah isu terkait mundurnya beberapa menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, di Istana dalam kondisi baik-baik saja.
"Baik-baik, situasi kabinet baik-baik saja," ujar Suharso kepada media, Jakarta, Selasa 30 Januari 2024.
Suharso mengaku tidak mengetahui adanya isu mundur Menteri Koodinator Politik, Hukum dan HAM, Mahfud MD. "Kata siapa? Oh kabar beredar," imbuhnya.
Namun ia mengetahui isu terkait mundurnya Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati. Ia menyebut Bendahara Negara itu merupakan sahabat dan partner yang baik di pemerintahan.
Suharso menilai Menkeu merupakan sosok yang profesional dalam bekerja. Sehingga tak terlintas dalam benaknya, jika Sri Mulyani ingin mundur dari jabatannya.
"Bu Menkeu kan sahabat saya, dan Bu Menkeu itu sparing patrner saya, bukan sekarang aja. Cara berpikir kita sama, jadi enak. Jadi saya nggak tau kalau bu Menkeu punya pandangan lain (mundur)," ungkapnya.
Meskipun banyak isu yang beredar, ia memastikan dirinya tetap bekerja dengan baik sebagai menteri PPN/Bappenas.
"Kalau saya sih bekerja dengan baik. Saya kan latar belajang saya profesional, meskipun dari partai politik, tapi sebelumnya profesional. Saya akan kerjakan semaksimal mungkin, saya nggak mau lari dari tanggung jawab," tegas Suharso Monoarfa.
Â
Advertisement
4. Mahfud Md Akui Tunggu Waktu Bertemu Presiden Jokowi
Kabar terkait rencana Mahfud Md mundur sebagai Menkopolhukam kabinet Jokowi masih menjadi sorotan masyarakat.
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03 ini mengaku sudah berkomunikasi dengan Mensesneg Pratikno untuk meminta jadwal bertemu. Mahfud Md mengaku hingga saat ini belum mendapat jadwal kapan bisa bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya sudah bertemu Mensetneg Pratikno untuk minta dijadwalkan bertemu Presiden," kata Mahfud Md saat berkunjung ke Cirebon, Selasa 30 Januari 2024.
Ia menjelaskan, rencana mundur sebagai menteri harus penuh penghormatan. Sebab, Mahfud Md saat dilantik penuh dengan penghormatan.
Â
5. Mahfud Md Tegaskan Jabatan Menteri Hak Presiden
Mahfud Md mengaku akan memberitahu langsung alasannya mundur jadi menteri kepada Presiden Jokowi.
"Saya juga harus memberi tahu dengan penuh penghormatan tentang langkah-langkah politik saya itu dari segi etiknya. Kedua masalah politik saya sudah cawapres jadi harus jelas langkah saya," ucap dia.
Mahfud Md mengatakan, secara ketatanegaraan, jabatan menteri merupakan hak prerogatif presiden. Sehingga, ia mengaku harus datang dengan penuh penghormatan.
"Ketika datang dengan penuh penghormatan maka pergi juga harus dengan penuh penghormatan," jelas Mahfud Md.
Advertisement