Bamsoet Dukung Prabowo Rangkul Semua Parpol: Kita Tidak Butuh Oposisi

Bamsoet mengatakan bersatu bukan berarti check and balances tidak hidup. Semua persoalan bisa dimusyawarahkan dalam sistem demokrasi.

oleh Muhammad AliWinda Nelfira diperbarui 12 Apr 2024, 01:20 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2024, 01:20 WIB
Bamsoet
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Bambang Soesatyo. (Liputan6.com/Winda Nelfira).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyoroti hadirnya Ketua TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md di acara open house Idul Fitri 1445 H Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai suatu hal yang positif.

Bamsoet bicara mengenai keputusan final Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pilpres yang bakal diumumkan pada 22 April 2024 mendatang. Menurutnya, pasca putusan MK bakal terjadi momen rekonsiliasi.

"Pertemuan antara tim pemenangan Pilpres Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud itu adalah suatu hal yang baik. Tentunya sesuai dengan tahapan," kata Bamsoet.

Bamsoet berharap, adanya pertemuan yang dihadiri tokoh dari TKN Prabowo-Gibran dan TPN Ganjar-Mahfud dapat menyatakan dua sahabat yang sempat terpisah beberapa waktu lalu karena kontestasi politik.

"Diharapkan ke depan tak ada lagi gesekan-gesekan," ujar Bamsoet

Bila perlu, lanjut Bamsoet tak perlu ada oposisi di pemerintahan ke depan. Oleh sebab itu, Bamsoet mendukung langkah Prabowo untuk merangkul semua partai politik (parpol).

"Makanya kalau perlu, kita tidak butuh oposisi, kita butuh gotong royong, kita butuh demokrasi gotong royong dan tidak dibutuhkan lagi oposisi," ucap dia.

Meski begitu, Bamsoet tak menampik adanya oposisi untuk menjalankan fungsi check and balances dalam pemerintahan amat penting. Namun, kata dia persoalan bangsa bisa dicari solusinya lewat musyawarah bersama.

"Bersatu itu bukan berarti check, balances tidak hidup. Kita bisa memusyawarahkan dalam sistem demokrasi kita sendiri, kita Golkar dan parpol lain yang satu koalisi bukan berarti selalu satu pandangan," kata dia.

Bamsoet Sebut Ridwan Kamil Lebih Cocok Jadi Menteri

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet menilai, Ridwan Kamil lebih cocok menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) daripada maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.

"Kalau saya sih, inginnya Pak RK (Ridwan Kamil) jadi menteri, bagus kok. Dan yang cocok itu Menteri PUPR," kata Bamsoet pada wartawan, dikutip Sabtu (9/3/2024).

Meski demikian, Bamsoet menyerahkan keputusan tersebut kepada Ridwan Kamil untuk menentukan sendiri karier politiknya ke depan.

"Kalau menurut saya, tergantung keinginan Pak RK saja," kata dia.

Sebelumnya, Partai Golkar memastikan bahwa sejak awal partainya sudah menugaskan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) untuk maju di Pilkada Jakarta.

Pernyataan tersebut, disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, saat ditanyai soal banyaknya baliho RK terpampang di jalanan Ibukota. Baliho terbaru nampak mencuri perhatian lantaran tertulis narasi Ridwan sedang menuju ke Jakarta.

“Kalau kami sejak awal, jauh sebelum Pemilu, saat Saudara RK bergabung ke Golkar, memang meng-endorse RK untuk menjadi Calon Gubernur, boleh di DKI Jakarta atau kembali ke Jawa Barat,” kata Doli saat dikonfirmasi, Sabtu (24/2/2024).

 

Infografis Respons Golkar Surya Paloh-Jusuf Kalla-Airlangga Hartarto Duduk Satu Meja. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Respons Golkar Surya Paloh-Jusuf Kalla-Airlangga Hartarto Duduk Satu Meja. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya