Bangun Komunikasi dengan Parpol, Prabowo Disebut Ingin Buat Ini di Pemerintahan Barunya

Presiden terpilih Prabowo Subianto mulai melakukan sowan ke sejumlah elite politik, di mana aksinya itu berbuah hasil dan disambut dengan tangan terbuka oleh NasDem serta PKB, yang sempat menjadi partai pesaingnya di Pilpres 2024.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 29 Apr 2024, 01:02 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2024, 01:02 WIB
Prabowo dan Gibran Tuba di KPU
Pasangan calon presiden dan wakil presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tiba di Gedung Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden terpilih Prabowo Subianto mulai melakukan sowan ke sejumlah elite politik, di mana aksinya itu berbuah hasil dan disambut dengan tangan terbuka oleh NasDem serta PKB, yang sempat menjadi partai pesaingnya di Pilpres 2024.

Pengamat politik Igor Dirgantara mengatakan, Prabowo menginginkan pemerintahannya yang kuat dan mendapat dukungan penuh dalam membangun bangsa ke depan, terkhusus menghadapi tantangan global.

"Prabowo sendiri menginginkan adanya persatuan dan rekonsiliasi pasca Pilpres 2024," kata dia Minggu (28/4/2024).

Igor mengungkapkan, memang dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dan dukungan semua pihak untuk mengantisipasi tantangan global sekarang ini.

"Yang uncertainty dan menyelaraskan janji kampanye dan realisasinya terkait program makan siang dan susu gratis, hilirisasi, digitalisasi pemerintah, lapangan kerja di sektor domestik, dan lain-lainnya," ungkap dia.

Menurut Igor, soliditas koalisi sangat penting dalam menyukseskan program strategis pemerintahan ke depan.

Karenanya, dia berharap Prabowo segera membentuk koalisi yang kuat dan mengonsolidasi dukungan baik dari koalisi partai pendukung saat pemenangan pilpres, maupun dari partai lawan yang berpotensi mengalihkan dukungan. Hal itu untuk memperkuat koalisi di pemerintahan.

"Prabowo harus kuatkan koalisi partai pendukung di pilpres, terus koalisi parpol di DPR dan koalisi di kabinet pemerintahan," jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Prabowo Akui Terus Persiapkan Diri Jadi Presiden

Presiden Terpilih Periode 2024-2029 Prabowo Subianto mengaku terus mempersiapkan diri jelang pelantikan pada Oktober 2024 mendatang.

Salah satunya, menurut Prabowo Subianto, dengan terus mempelajari masalah dengan mengumpulkan para pakar dan berkonsultasi soal strategi memajukan bangsa Indonesia.

Dia menjabarkan, persiapan jelang dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia (Presiden RI) tersebut di antaranya mempelajari masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa hingga menggelar diskusi dengan semua unsur guna merumuskan langkah-langkah strategis untuk membangun Indonesia.

"Kami belajar masalah, kami kumpulkan para pakar, kami diskusi dengan semua unsur agar kami (dapat) rumuskan langkah-langkah sehingga tanggal 20 Oktober nanti dengan penyerahan mandat, tidak akan ada vakum, tidak akan ada waktu yang terbuang," kata Prabowo dalam sambutannya di acara Halalbihalal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di kantor PBNU, Jakarta, Minggu siang (28/4/2024).

Dia mengaku, jalan dan perjuangannya menuju kursi R11 bukanlah hal yang instan. Sebab, kata Prabowo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah membantu persiapan hal tersebut dari sejak lama.

 


Jokowi Sudah Bantu Persiapan Sejak Lama

"Betapa besar (jasa) Pak Joko Widodo menyiapkan saya. Beliau seorang (sosok) yang boleh saya katakan sangat teliti. Beliau sangat teliti," bangga Prabowo.

Prabowo menambahkan, salah satu bentuk persiapan dan perhatian dari Jokowi adalah saat ia mendapat petunjuk untuk melakukan kunjungan kehormatan ke sejumlah negara.

Pada awal April 2024, Prabowo tercatat berkunjung ke Tiongkok serta Jepang. Setelah itu, Prabowo juga berencana untuk melakukan kunjungan ke Timur Tengah, sebagaimana yang diarahkan oleh Presiden Jokowi.

Terakhir, Prabowo memastikan, hubungan antara dirinya dan Presiden Jokowi kini jadi semakin akrab usai ditetapkan sebagai presiden terpilih. Meski masih menjabat sebagai pembantu presiden, menurut Prabowo, Jokowi sudah tidak lagi memanggilnya sebagai menhan tetapi dengan sapaan akrab namanya.

"Sampai sekarang pun beliau memperhatikan saya dan saya merasa disiapkan benar-benar. Kemarin-kemarin saya masih dipanggil 'Menhan' kan, sekarang sudah lebih akrab, (dipanggil) 'Mas Bowo'," dia menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya