Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah barang bukti (barbuk) berhasil ditemukan oleh Polres Metro Jakarta Selatan dari hasil olah tempat kejadian perkara (olah TKP) tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) di dalam mobil Toyota Alphard, kawasan Mampang, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Kamis malam 25 April 2024.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro membeberkan sejumlah temuan saat olah TKP, salah satunya posisi jasad Brigadir RAT yang duduk di kursi pengemudi dengan badan sudah miring ke kiri.
Baca Juga
"Di dalam mobil banyak ceceran darah di bagian kursi kiri dan dashboard tengah. Ditemukan senjata api jenis pistol HS kaliber 9mm dengan kondisi slide terkunci ke belakang berada di bawah kaki kanan jenazah," kata Bintoro saat jumpa pers, Senin (29/4/2024).
Advertisement
Kemudian, lanjut dia, sejumlah barang bukti berbentuk fisik yang telah disita penyidik. Pertama, kata Bintoro, ada 7 butir peluru yang ditemukan di dashboard pada bagian tengah mobil serta kedua, tas hitam dengan beragam isi surat dan kartu.
"Tanda pengenal atas nama korban RA, SIM, surat izin senjata, paspor, tanda pengenal Mabes Polri, 3 kartu tabungan Mandiri," ucap dia.
"3 buah antiseptik tisu dengan merek magic power, 2 buah handphone, 7 lembar mata asing Thailand, dan surat izin pinjam dan pakai senjata api atas nama RA," sambung Bintoro.
Dari berbagai barang bukti yang ditemukan, lanjut dia, dari polisi Siber Polda Metro Jaya juga memeriksa dua handphone milik dari Brigadir RAT. Kemudian untuk gunshot residue (GSR) juga telah diteliti oleh Puslabfor Mabes Polri.
"Selanjutnya mengamankan dua unit hp milik korban yang saat ini dilakukan analisa di Laboratorium Siber oleh Polda Metro Jaya. Selanjutnya Puslabfor Mabes Polri mengambil sampel GSR atau jelaga yang ada di tangan maupun kepala korban. Serta mengambil sidik jari, yang berada di senjata api jenis pistol HS," papar Bintoro.
Dari sana, lanjut dia, Labfor memastikan tembakan yang menembus kepala Brigadir RAT berasal dari dalam mobil. Karena, saat kejadian tidak ada orang lain ataupun kaca mobil yang terbuka atau pecah akibat tembakan.
Sehingga telah disimpulkan dalam kasus ini, tidak ada tindak pidana. Sebab dari semua alat bukti yang ditemukan semua mengarah kematian Brigadir RAT diyakini akibat bunuh diri.
"Memang kami sudah simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," tandas Bintoro.
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam (Merdeka.com)
Â
Cek Isi Pesan dengan Istri, Polisi Fokus Periksa HP Brigadir RAT yang Tewas Diduga Bunuh Diri
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan masih mendalami terkait motif tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) yang tewas diduga bunuh diri dengan luka tembak di kawasan Mampang, Jakarta Selatan (Jaksel).
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi menyampaikan guna mengungkap motif, saat ini penyidik tengah fokus untuk memeriksa handphone (HP) atau gawai milik Brigadir RAT.
"Kegiatan hari ini kami fokus mendalami isi HP milik korban," kata Yossi saat dikonfirmasi, Minggu 28 April 2024.
Terkhusus, lanjut dia, penyidik juga akan memeriksa isi pesan komunikasi Brigadir RAT dengan istrinya. Di mana, kata Yossi, hasil pemeriksaan yang telah dilakukan akan disampaikan saat press rilis Senin besok 29 April 2024.
"Khususnya SMS antara istri dan korban. Untuk isinya akan kami rilis pada hari Senin besok," tandas dia.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan penyidik akan memeriksa istri dan pihak keluarga dari Brigadir RAT guna mendalami motif kasus dugaan bunuh diri tersebut.
Â
Advertisement
Diduga Mobil Dinas DPR di TKP Brigadir RAT, Ini Penjelasan MKD
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI memastikan pelat dinas yang terpasang pada mobil Toyota Alphard, tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya, Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) adalah palsu.
"Itu bukan mobil DPR, itu mereka menggunakan pelat palsu. Di DPR tidak ada nomor seperti itu," kata Wakil Ketua MKD Nazaruddin Dek Gam saat dikonfirmasi, Minggu 28 April 2024.
Dugaan itu pelat palsu itu, lanjut dia, semakin kuat lantaran tertulis 25 yang mana tidak ada nomor dinas tersebut yang terdaftar.
"Di DPR adanya nomor anggota dan pimpinan. Nah nomor 25 itu tidak ada pimpinan sampai 25 orang," ungkap Nazaruddin.
Oleh sebab itu, dia akan segera menindaklanjuti dugaan terkait pemakaian pelat palsu ke aparat kepolisian agar segera terungkap kebenaran pelat dinas yang terpasang pada mobil tersebut.
"Jadi jelas itu palsu, dan kami akan segera melaporkan ke kepolisian terhadap pemalsuan tersebut," pungkasnya.
KONTAK BANTUAN
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.icreativelabs.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Advertisement