Kapendam Jaya Beberkan Hasil Investigasi Ledakan Gudang Amunisi TNI di Bogor, Ini Temuannya

Insiden ledakan dari Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah satu bulan berlalu. Ini hasil investigasi yang dilakukan TNI.

oleh Muhammad AliTim News diperbarui 08 Mei 2024, 05:25 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2024, 05:25 WIB
Kebakaran terjadi di Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) TNI di perbatasan antara Kota Bekasi, dan Kabupaten Bogor Jawa Barat, Sabtu malam (30/3/2024).
Kebakaran terjadi di Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) TNI di perbatasan antara Kota Bekasi, dan Kabupaten Bogor Jawa Barat, Sabtu malam (30/3/2024). (Foto: Tangkapan layar dari akun Instagram @fritzdby).

Liputan6.com, Jakarta Insiden ledakan dari Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sudah satu bulan berlalu. Sejumlah penyelidikan pun telah disimpulkan oleh pihak TNI Angkatan Darat (AD).

Kapendam Jaya, Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra menyampaikan dari hasil penyelidikan investigasi telah disimpulkan tidak ada unsur kelalaian dari ledakan gudang yang terjadi pada Sabtu (30/3) lalu.

“Secara kesimpulan, saya selaku kapendam bertanggung jawab atas berita ini. Bahwa benar, itu memang bukan karena kelalaian,” kata Deki saat dikonfirmasi, Selasa (7/5/2024).

Menurutnya, apabila dalam insiden ini ada unsur dari kelalaian maka seharusnya ada korban jiwa. Namun sejauh ini tidak ada korban jiwa baik dari prajurit maupun warga sipil.

“Kalau dengan kelalaian pasti 1.000 persen ada yang korban. Baik itu dari anggota yang bertugas atau masyarakat di sekelilingnya. Toh sampai saat ini tidak ada,” kata dia.

Sebab dari rekaman CCTV, kata Deki, Tim Investigasi telah menyimpulkan penyebab ledakan ditengarai karena amunisi yang sudah lama atau expired tersimpan dalam gudang nomor tujuh.

“Dalam rangka mau dihapuskan mau diledakan. Karena kita menunggu surat birokrasi, itupun ditempati dari 11 gudang yang kita punya di gudang ketujuh yang memang khusus untuk amunisi yang sudah expired,” ujarnya.

“Kalau sudah di acc pimpinan baru kita hancurkan dengan cara ada peledakan, ada nanti kalau amunisi besar itu dibuka dulu mesiunya, dibakar sendiri baru nanti selongsong dan lainnya di hancurkan,” tambah dia.

Adapun untuk proses perbaikan rumah warga yang rusak akibat dampak dari ledakan gudang amunisi total sudah 44 rumah diperbaiki. Perbaikan dilakukan baik untuk atap maupun tembok yang rusak akibat ledakan.

“Sudah selesai, sudah kita rilis. Bagaimana biaya-biaya anggarannya, berapa rumah baik itu di wilayah Bekasi maupun di wilayah Kabupaten Bogor,” jelasnya.

 

Tidak Akan Relokasi

Sebelumnya, Panglima TNI, Jendral Agus Subiyanto menegaskan tidak akan merelokasi Gudang Munisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Itu tempat itu memang tidak hanya, tidak hanya gudang amunisi besar, amunisi expired. Itu ada juga gudang lainnya. Memang tidak akan direlokasi hanya akan kita perbaiki," kata Agus di lapangan Bhayangkara Polri, Selasa (2/4).

Gudang tersebut sejatinya difungsikan untuk menaruh sejumlah munisi yang telah kedaluwarsa dari berbagai satuan dan nantinya bakal dimusnahkan alias Disposal.

Penempatan munisi tersebut juga di dalam gudang sudah didesain sedemikian rupa untuk mengantisipasi berbagai hal kemungkinan.

Agus juga menegaskan kalau penangan munisi yang telah kedaluwarsa itu sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Terlebih lagi, tidak ada korban jiwa dari insiden tersebut.

"Sehingga tidak ada permasalahan, tidak ada korban dan sebagainya. Memang sop nya sudah bagus. Bunker kemudian ada tanggul," tegas dia.

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

Infografis Siap-Siap Personel TNI Polri Bisa Isi Jabatan ASN. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Siap-Siap Personel TNI Polri Bisa Isi Jabatan ASN. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya