Wujudkan Indonesia Maju 2034, Rektor UNAIR Beri Saran Ini ke Prabowo-Gibran

Pemerintahan Repuplik Indonesia di masa mendatang diminta fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) demi menyongsong Indonesia Maju pada 2034.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 14 Mei 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 15:00 WIB
Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Mohammad Nasih dalam forum diskusi kebangsaan di Jakarta.
Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Mohammad Nasih dalam forum diskusi kebangsaan di Jakarta. (Foto: Liputan6.com/Ady Anugrahadi).

Liputan6.com, Jakarta Pemerintahan Repuplik Indonesia di masa mendatang diminta fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) demi menyongsong Indonesia Maju pada 2034.

Hal itu disampaikan Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Mohammad Nasih dalam forum diskusi kebangsaan di Jakarta.

Dia mengatakan, fondasi dari sebuah kemajuan yaitu adanya masyarakat yang well-educated, well-trained, produktivitasnya tinggi, angka pengangguran dan kemiskinan menurun. Menurut dia, itu kuncinya ada pada pendidikan.

"Dengan pendidikan yang bagus maka kemajuan dan kesejahteraan itu akan dirasakan oleh bersama," kata dia kepada wartawan, Selasa (14/5/2024).

Nasih mengatakan, jika pemerintah hanya berfokus pada investasi, maka hasil dari investasi itu hanya akan dinikmati oleh investor, tetapi kalau investasi nya dalam bidang pendidikan maka hasil investasi itu akan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Karena itu, percepatan percepatan bidang pengembangan SDM ini itu menjadi kunci yang mesti menjadi sesuatu perhatian utama di perjalanan berikutnya.

"Saya yakin infrastruktur kita punya tol dan lain lain sudah cukupbagus, yang lain juga demikian. Maka sudah saatnya kita kemudian beralih ke sisi-sisi yang lain, dan itu usulan kita adalah bagaimana SDM kita yang merupakan modal dasar yang kita punya sangat luar biasa ini bisa meningkat lagi dan itu kuncinya di pendidikan," ucap dia.

Nasih tak menampik kebijakan pemerintah periode sekarang dalam meningkatkan mutu pendidikan maupun menekan angka kemiskinan sudah sangat luar biasa.

Namun, hasil yang ada selama ini sifatnya masih landai sehingga cita-cita untuk menjadikan Indonesia emas pada tahun 2045 kemungkinan tidak akan tercapai.

"Kalau trennya itu gini-gini aja," ucap dia.

 

Berbagai Cara

Nasih mengatakan, harus ada cara agar tren ini diberbagai macam aspek bisa naik. Kemiskinan misalnya, kalau hanya dibiarkan dengan pola-pola selama ini tiap tahun hanya 2 persen turunnya itu 20 tahun yang akan datang masih akan tetap tinggi jumlah kemiskinannya.

"Kalau kita biarkan hanya 2 persen turunnya, 2040 kita masih punya warga negara Indonesia yang miskin yang jumlahnya masih banyak," ucap dia.

Sehingga, Nasih menambabkan diperlukan lompatan-lompatan dan yang mempunyai level rage tertinggi untuk bisa mempercepat Indonesia maju itu adalah melalui manusianya.

"Yang itu adalah tentu pendidikan dalam bentuk apapun," ucap dia.

 

 

Sektor Pendidikan

Nasih berharap sektor pendidikan di masa pemerintahan akan datang lebih diperhatikan karena merupakan kunci untuk mewujudkan Indonesia maju pada 2034.

"Kunci itu penting untuk segera kita perhatikan kalau engga kunci hilang kita gak bisa lagi jadi negara maju karena momentumnya abis," ujar dia.

"Kita punya momentum bagus sekarang ini jumlah manusia manusia usia produktif sangat banyak kalau ini lepas tadinya kita harapkan produktif jadi gak produktif itu juga beban bagi negara kalau sekarang gak ditangani dengan baik sehingga generasi sekrang harus kita perkuat dengan sebaik-baiknya," dia menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya