Respons Dishub Jakarta soal Ahok Sebut Ada Oknum Pemda di Balik Jukir Liar

Menurut Syafrin, saat ini Dishub DKI Jakarta telah membentuk tim gabungan untuk menertibkan juru parkir liar di wilayah Jakarta.

oleh Winda Nelfira diperbarui 21 Mei 2024, 18:38 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 18:38 WIB
syafrin
Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo. (Liputan6.com/Winda Nelfira).

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta merespons kritik yang dilayangkan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok soal ada oknum pemerintah daerah (Pemda) di balik sulitnya penertiban juru parkir liar di Jakarta.

Menurut Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, saat ini Dishub DKI Jakarta telah membentuk tim gabungan untuk menertibkan juru parkir liar di wilayah Jakarta. Sehingga, penertiban secara menyeluruh terhadap keberadaan juru parkir liar.

Meski begitu, Syafrin tak menampik jika pihaknya juga membutuhkan kerja sama masyarakat dalam memberantas jukir liar. Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.

"Kami harapkan kerja sama masyarakat. Memang (ada) beberapa keluhan (warga)," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Syafrin menyatakan, warga dapat menyampaikan laporan melalui medsos milik Dishub DKI Jakarta dan akan ditindaklanjuti secara langsung di lapangan.

"Artinya ada ketidaknyamanan masyarakat yang itu harus kita tertibkan," ujarnya.

Sebelumnya, Ahok menceritakan pengalamannya menertibkan juru parkir (jukir) liar di sejumlah fasilitas umum saat menjabat gubernur DKI Jakarta.

Menurut Ahok, penertiban juru parkir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya oknum pemerintah daerah atau pemda yang terlibat. Oknum pemda itu, kata Ahok, kerap menolak usulan terkait rencana penertiban jukir liar.

Hal ini disampaikan Ahok saat ditanya soal kondisi Tanah Abang yang saat ini cenderung tidak teratur atau semrawut dan bagaimana cara Ahok dulu untuk menertibkannya, termasuk maraknya parkir dan jukir liar.

"Seperti di Waduk Melati (Tanah Abang), saya usul beberapa kali (ditertibkan), mereka ada oknum di pemda yang tidak mau. Saya kira ada pembagian uang yang banyak sekali di parkir-parkir liar ini," kata Ahok melalui siaran YouTube Panggil Saya BTP, dikutip Sabtu (18/5/2024).

 

Sehari Bisa Raup Puluhan Juta

Ahok menegaskan pernyataannya ini bukan tanpa alasan. Sebab, Ahok telah menemui para jukir untuk melihat langsung kondisi kehidupan sehari-harinya yang jauh dari kata mewah.

"Sebenarnya juru-juru parkir itu saya temui mereka kok. Mereka juga enggak jadi kaya raya kok, tukang terima setorannya yang jadi kaya saya kira. Juru parkir mah miskin-miskin aja, biasa-biasa aja, pas-pasan," ucap Ahok.

Selanjutnya, Ahok juga bercerita terkait upayanya menertibkan parkir liar di kawasan Sabang, Jakarta Pusat. Kala itu, Ahok membuat kebijakan bayar parkir non tunai atau cashless.

"Dengan parkir cashless itu tukang parkir kita gaji bagus semua kok, bisa gaji lebih baik dan penghasilannya banyak banget. Itu sehari bisa puluhan juta satu jalan," kata Ahok.

Infografis 17 Kategori Kendaraan Pengecualian di Ganjil Genap Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 17 Kategori Kendaraan Pengecualian di Ganjil Genap Jakarta. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya