Sudirman Said Bantah Pecah Kongsi dengan Anies Baswedan

Sudirman Said mengatakan keputusan untuk maju atau tidak di Pilkada Jakarta 2024 bukan berarti dirinya telah pisah jalan dengan Anies Baswedan.

oleh Winda Nelfira diperbarui 24 Mei 2024, 13:43 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2024, 13:43 WIB
Juru Bicara Anies Baswedan Sudirman Said (Liputan6.com/Winda Nelfira)
Juru Bicara Anies Baswedan Sudirman Said (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, membantah isu pecah kongsi dengan Anies Baswedan usai namanya ramai disebut bakal maju sebagai calon gubernur (cagub) di Pilkada Jakarta 2024.

Mantan Co-Kapten Timnas AMIN ini menyatakan, setelah pemilihan presiden (pilpres) selesai, semua pihak yang mendukung pasangan calon (paslon) meneruskan kehidupannya masing-masing.

"Termasuk saya yang memilih jalan perjuangan politik," kata Sudirman Said di akun X pribadinya @sudirmansaid, dikutip Jumat, (24/5/2024).

Oleh sebab itu, kata Sudirman keputusan untuk maju atau tidak di Pilkada Jakarta 2024 bukan berarti dirinya telah pisah jalan dengan Anies. Sudirman bilang, hendak bekerja memperbaiki Jakarta.

"Jadi maju atau tidaknya saya di Pilkada DKJ nanti, bukan lantaran pecah kongsi dengan Mas Anies. Tapi karena panggilan jiwa untuk terus melakukan perbaikan dan melayani publik," ucap dia.

Sebelumnya, Sudirman menilai bahwa ke depan Jakarta tak cocok dipimpin oleh gubernur yang berseberangan dengan pemerintah pusat.

Sebab, kata Sudirman Jakarta dalam masa transisi dari Daerah Khusus Ibukota (DKI) menuju Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Hal ini disampaikan Sudirman usai hadir di acara deklarasi dukungan dari tokoh ulama lintas agama, dan lintas suku di Jakarta untuk maju sebagai calon gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Periode 2024-2029 di Pondok Pesantren KH Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Jakarta Timur, Kamis 23 Mei 2024.

"Sebaiknya gubernur Jakarta ke depan adalah pihak yang bisa bekerja sama dengan pemerintah pusat, tidak elok kalau gubernur Jakarta itu berseberangan (dengan pemerintah pusat) karena banyak sekali isu-isu transisi yang harus diselesaikan," kata Sudirman.

Menurut Sudirman setidaknya ada 15 kewenangan khusus Jakarta usai tak lagi jadi ibu kota. Sehingga, kata dia gubernur Jakarta ke depan harus lah orang yang nyaman bekerja sama atau diterima untuk bekerja sama dengan pemerintah pusat.

Selain itu, kata Sudirman sosok gubernur Jakarta ke depan mesti lah orang yang fokus membenahi permasalahan di Jakarta, bukan figur yang menjadikan jabatan gubernur sebagai bantu loncatan karier politik di masa depan.

"Bukan orang yang sedang nyari tangga untuk karir politik berikutnya, Jakarta jangan terus-terus dijadikan sebagai ya batu pijak, batu loncatan," ujar Sudirman.

 

Radar NasDem Sebut Ada Nama Sudirman Said di Pilgub Jakarta

Sudirman Said dan Teuku Riefky Harsya
Utusan Tim Kecil Anies Baswedan, Sudirman Said dan Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya usai pertemuan tim kecil di Pendopo Anies Baswedan, Cilandak, Jaksel. (Alma Fikhasari/Merdeka.com)

Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim mengatakan, sejumlah nama tengah digodok untuk menjadi bakal calon gubernur Jakarta di Pilkada 2024. Menurut Hermawi, mereka yang masuk dalam radar, berpotensi diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta.

"Ada banyak kandidat yang mumpuni, termasuk tapi tidak terbatas kepada Anies. Ada nama Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino, ada Sudirman Said," kata Hermawi kepada wartawan, seperti dikutip Kamis (23/5/2024).

Hermawi memastikan, NasDem adalah partai terbuka. Artinya, kepada semua anak bangsa yang berwawasan ke-Indonesia-an, memiliki visi global, menerima AD/ART NasDem serta menandatangani pakta integritas maka mereka memiliki peluang.

"Dalam pilkada 2024 ini NasDem tetap dengan sikap anti mahar, tidak mewajibkan para calon untuk membayar satu rupiah pun. Ini salah satu cara jitu untuk menekan biaya tinggi politik," tegas dia.

Hermawi juga memastikan, NasDem siap berkoalisi dengan semua partai yang beritikad baik bagi kemajuan bangsa dan negara. Menurut dia, komunikasi dengan partai-partai lain sampai dengan saat ini masih terus dilakukan.

"Karena untuk mengajukan kandidat gubernur DKI harus koalisi, tidak ada satu partai pun yang memiliki kecukupan kursi untuk maju sendiri di Jakarta," dia menutup.

Batal Maju Independen

Sebagai informasi, mantan Menteri ESDM Sudirman Said sempat hendak maju sebagai calon independen untuk Pilgub Jakarta. Namun karena persyarakatan administrasi, dia pun memutuskan untuk mencari jalur lain yakni melalui partai politik untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024.

"Proses ini masih panjang. Jalur independen tak memungkinkan, kan ada jalur partai," kata Sudirman dalam pernyataannya di kanal YouTube Hersubeno Point.

Sudirman berprinsip, politik merupakan hajat publik dan bukan agenda pribadinya. Sehingga, ia memberikan kebebasan kepada para relawan dan elemen masyarakat yang mendukungnya berinisiatif memajukan dirinya sebagai calon gubernur Jakarta lewat jalur beberapa waktu lalu.

"Dan sejumlah sahabat dan kelompok datang ke KPUD, dan melihat kemungkinan ke sana. Yang terjadi mungkin penjajakan. Mungkin minta akses. Tapi setelah beberapa hari mereka proses dan tak visible. Karena seluruh persyaratan harus selesai pada hari Minggu itu," ujar Sudirman.

Infografis Ragam Tanggapan Bursa Calon Gubernur di Pilkada Jakarta Kian Ramai. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Bursa Calon Gubernur di Pilkada Jakarta Kian Ramai. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya