Liputan6.com, Jakarta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat ada total 612 kejadian pohon tumbang di wilayahnya selama kurun waktu dua tahun terakhir periode 2022-2023.
Hal tersebut, imbas cuaca ekstrem yang melanda Jakarta.
Baca Juga
"Berdasarkan data 2 tahun terakhir, BPBD Jakarta mencatat total bencana yang cukup banyak. Seperti pohon tumbang (612 pohon tumbang)," kata Kepala BPBD Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Senin (8/7/2024).
Advertisement
Rinciannya, ada sebanyak 378 pohon tumbang pada 2022 dan 234 pohon tumbang pada 2023 di DKI Jakarta.
Selanjutnya, cuaca ekstrem juga menyebabkan 87 bangunan roboh di Jakarta sepanjang periode 2022-2023.
Selain itu, juga tercatat ada 53 korban tenggelam akibat cuaca ekstrem di Jakarta. Rinciannya, 20 korban tenggelam di 2022 dan 33 korban tenggelam di 2023.
Kemudian, disusul dengan kejadian tanah longsor sebanyak 14 kejadian longsor di 2022 dan 22 kejadian tanah longsor pada 2023 dengan total 36 kejadian tanah longsor selama dua tahun terakhir di Jakarta.
Lebih lanjut, BPBD Jakarta juga mengimbau agar warga ibu kota menghindari area sungai hingga waduk di musim hujan.
"Hindari beraktivitas di pinggiran sungai,waduk,dan danau saat musim hujan yaa. Jika mengalami keadaan darurat, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112 ya," katanya.
BMKG Ungkap Penyebab Jakarta Diguyur Hujan Lebat Meski Musim Kemarau
Beberapa hari terakhir Jakarta dan sekitarnya dilanda hujan lebat. Padahal saat ini seharusnya telah terhitung masuk dalam musim kemarau yang biasanya terjadi pada kisaran Juli dan Agustus 2024.
Ketua Tim Kerja Produksi dan Diseminasi Informasi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani menjelaskan, fenomena ini terjadi karena pengaruh atmosfer yang membuat periode hujan lebih intens ketika musim kemarau.
“Fenomena hujan signifikan dalam beberapa hari terakhir adanya dinamika atmosfer skala regional yang menang cukup signifikan,” kata Ida saat dihubungi, Sabtu (6/7/2024).
Di samping itu, lanjut Ida, faktor suhu laut yang masih hangat di wilayah Jakarta. Telah memberikan kontribusi dalam menyediakan kondisi untuk mendukung awan hujan signifikan yang turun di Jakarta.
Advertisement
Fenomena Cuaca
Meski begitu, Ida menyebut kalau kondisi ini biasa terjadi karena pengaruh fenomena cuaca global dan regional yang juga dialami di beberapa wilayah pulau Jawa lainnya.
“Namun demikian hujan bisa terjadi di semua musim, baik di musim kemarau, penghujan atau di periode peralihan,” tuturnya.
Kondisi Jakarta yang diguyur hujan, terang Ida, masih kemungkinan terjadi sebagaimana hasil analisis dinamika atmosfer BMKG. Dengan potensi hujan dalam beberapa hari ke depan intensitas lebat, bisa disertai kilat atau petir maupun angin kencang.
“Dengan perubahan di Jakarta, untuk potensi dalam dua hari ke depan BMKG masih memprediksikan adanya potensi hujan lebat yang terjadi,” tuturnya.