Jokowi Minta Kepala Daerah Tiru Pariwisata Bhutan: Ambil Turis High Value dan Low Volume

Jokowi menyebut Indonesia memiliki alam lebih bagus dari Bhutan dan kabupaten unik yang bisa menjadi tempat wisata. Hanya saja, menurut dia, banyak bupati tak bisa mempromosikan dan mengemas potensi pariwisata di daerahnya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 10 Jul 2024, 12:01 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2024, 12:01 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Puncak Waringin dan Goa Batu Cermin sebagai dua dari sekian banyak spot pariwisata unggulan di Labuan Bajo. (Dok Kementerian PUPR)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Puncak Waringin dan Goa Batu Cermin sebagai dua dari sekian banyak spot pariwisata unggulan di Labuan Bajo. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepala daerah, khususnya para bupati untuk meniru pariwisata Bhutan dan Maldives dalam menarik wisatawan. Jokowi mengatakan Bhutan merupakan negara yang lingkungan, tradisi, serta budayanya sangat terjaga.

Tak seperti negara lain, kata Jokowi, Bhutan tidak membuka negaranya untuk menerima turis sebanyak-banyaknya. Menurut dia, Bhutan hanya mengambil turis dari pasar atas atau high value dengan jumlah yang terbatas.

"Saya berikan contoh negara Bhutan, tidak punya minyak, tidak punya gas, dan lingkungannya sangat alami, tradisi dan budaya sangat terjaga. Tapi dia tidak buka negaranya untuk turis sebanyak-banyaknya," kata Jokowi saat Pembukaan Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di JCC Senayan Jakarta, Rabu (10/7/2024).

"Dia mengambil (turis) hanya volume tertentu, di kuota dan mengambil yang turis yang pasar atas, high value dan low volume. Ini bisa kita tiru seperti ini," sambungnya.

Dia menyampaikan Indonesia memiliki alam lebih bagus dari Bhutan dan kabupaten unik yang bisa menjadi tempat wisata. Hanya saja, Jokowi menyebut bupati tak bisa mempromosikan dan mengemas potensi pariwisata di daerahnya.

"Banyak kabupaten yang unik, yang bupatinya tidak tahu bagaimana ini mengemasnya mempromosikannya, dan turisnya kena iuran lagi, sudah datang bayarnya mahal masih kena iuran untuk melindungi alam," tutur Presiden Jokowi.

 


Jokowi Sebut Pantai Indonesia Tak Kalah dari Maldives

Jokowi saat mengunjungi Villa So Long dan Pantai So Long di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/6/2020).
Presiden Jokowi saat mengunjungi Villa So Long dan Pantai So Long di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/6/2020).(Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jokowi juga mencontohkan Maldives yang dikenal memiliki keindahan pantainya sehingga menarik turis datang. Dia menilai pantai-pantai di Indonesia juga tak kalah indah dan bagus dari Maldives.

Dia mengungkapkan 30 persen pendapatan negara Maldives berasal dari turisme. Dia menuturkan Maldives menawarkan pengalaman berbeda untuk turis yang datang.

"Dia (Maldives) menciptakan segmen pariwisata baru, misalnya saya hanya membaca saja dan ini bisa ditiru. Misalnya konferensi di tepi pantai, rapatnya ditepi pantai. Yang rapat tidak boleh pakai sepatu, nyeker kan, yang rapat seneng gitu," ujar Jokowi.

Kemudian, Jokowi menyampaikan Indonesia juga bisa menerapkan paket wisata wildlife tourism, seperti Afrika yang menawarkan pengalaman safari untuk turis. Terlebih, Indonesia juga memiliki satwa habitat yakni, Komodo, Banteng, hingga Orang Utan.

"Ini gimana mengemas ini daerah bisa mengemas ini menjadi sebuah pendapatan penerimaan bagi daerah. Di Afrika ini bisa menghasilkan Rp196 triliun per tahun mengurus masalah itu," tutur dia.

Infografis 5 Destinasi Wisata Super Prioritas
Pemerintah telah menetapkan 5 Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Likupang, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya