Pengacara SYL Minta Maaf, Ngaku Tidak Kenal Pelaku Pengeroyokan kepada Wartawan

Pengeroyokan berlangsung setelah sidang vonis Eks Mentan SYL di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

oleh Tim News diperbarui 12 Jul 2024, 15:05 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 15:05 WIB
Raut Wajah Syahrul Yasin Limpo usai Divonis 10 Tahun Penjara
Syahrul Yasin Limpo (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pengacara terdakwa mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Djamaluddin Koedoeboen minta maaf atas insiden pengeroyokan oleh oknum terhadap wartawan Juru kamera Kompas TV Bodhiya Vimala.

Diketahui pengeroyokan kepada Bodhiya berlangsung setelah sidang vonis Eks Mentan SYL di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

“Kami sangat menyayangkan insiden itu, karena memang Pak SYL sendiri bahkan sudah menyampaikan permohonan maaf dan kami pun demikian,” kata Djamaluddin saat dihubungi, Jumat (12/7).

Djamaluddin mengaku tidak mengetahui siapa orang yang telah mengeroyok Bodhiya. Dia membantah kalau pihaknya memang sengaja mengerahkan massa pendukung saat sidang pembacaan vonis, Kamis (11/7) kemarin.

“Iya betul (tidak tahu), kami tidak tahu. Di luar koordinasi, dan menurut kami, kami tidak punya kepentingan soal itu (mengerahkan masa),” ujarnya.

Namun saat disinggung pelaku yang turut memakai seragam Forum Masyarakat Sulawesi (Formasi), dia menduga itu adalah masyarakat yang mungkin ingin memberikan dukungan kepada SYL.

“Hanya saja yang kami duga Pak SYL kan ini salah satu tokoh Indonesia Timur ya. Yang khusus berasal dari Bugis Makassar, beliau orang terpandang di sana, selain itu beliau juga baik. Jadi mungkin ada pihak yang simpati dengan kejadian beliau,” tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dukung Polisi

Tetapi terlepas dari itu, Djamaluddin tetap mendukung agar polisi segera mengusut kasus pengeroyokan kepada wartawan itu. Sebab, mau bagaimanapun tindakan itu tidak dibenarkan dalam hukum.

“Barangkali mereka meluapkannya dengan datang pada waktu itu. Hanya saja kita sayangkan kenapa harus terjadi insiden itu. Karena itu diluar dugaan kami, tidak kami tahu,” ungkap dia.

“Kami tidak menyuruh, apalagi saya mohon maaf saya tidak kenal mereka. Sehingga itu yang kita sayangkan,” tambah dia.


Masuk Penyelidikan

Adapun insiden pengeroyokan saat ini tengah diselidiki oleh Polda Metro Jaya. Setelah korban Juru kamera Kompas TV Bodhiya Vimala melayangkan laporan polisi dengan nomor; LP/B/3926/VII/2024/SPKT Polda Metro Jaya pada 11 Juli 2024.

“Pelapor BVC, pelapornya dalam laporan ini dalam penyelidikan. Nah ini laporan ini sedang ditangani, Ditreskrimum untuk dilakukan pendalaman,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi.

Sumber: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

Infografis Drama Syahrul Yasin Limpo dan Dugaan Pemerasan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Drama Syahrul Yasin Limpo dan Dugaan Pemerasan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya