Polisi Ungkap Klinik Sedot Lemak di Depok Pernah Dilaporkan pada 2023

Berdasarkan laporan 2023, pelapor yang berasal dari Bandung melakukan pelayanan treatment sedot lemak di klinik kecantikan WJS Beauty Depok.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 28 Jul 2024, 12:06 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2024, 12:05 WIB
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Suardi Jumaing (kiri) bicara soal kasus sedot lemak, saat ditemui di Polres Metro Depok
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Suardi Jumaing (kiri) bicara soal kasus sedot lemak, saat ditemui di Polres Metro Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Depok terus berusaha mengungkap kematian Ella Nanda Sari Baru Hasibuan, usai melakukan sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty, Depok. Korban Ella Nanda merupakan selebgram asal Medan.

Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Suardi Jumaing mengatakan, pihaknya mendapati klinik kecantikan tersebut sempat dilaporkan karena dugaan malapraktik.

"Iya berdasarkan data yang kami punya, ini adalah kali kedua klinik tersebut dilaporkan, kalau tidak salah di 2023," ujar Suardi, Minggu (28/7/2024).

Suardi tidak menjelaskan secara terperinci data korban yang melaporkan klinik tersebut ke polisi pada 2023. Pada laporan 2023, korban tidak meninggal dunia, namun modusnya hampir sama dengan kasus yang saat ini sedang diselidiki Polres Metro Depok.

"Modusnya sama, tapi saat itu diselesaikan dengan restorative justice," jelas dia.

Dia menerangkan, berdasarkan laporan 2023, pelapor yang berasal dari Bandung melakukan pelayanan treatment sedot lemak di klinik kecantikan WJS Beauty Depok. Namun pada perjalanan penanganan, korban mengalami luka lebam pada bagian lengan.

"Terdapat luka bekas membiru di lengan akibat sedot lemak juga," ucap Suardi.

Dia mengatakan, Polres Metro Depok akan mendalami dokter yang melakukan penanganan sedot lemak, untuk mencocokkan dengan kasus sebelumnya. "Ini masih kita dalami apakah dengan dokter yang sama apa tidak," ungkap Suardi.

Polisi Periksa Saksi

Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Sebelumnya, Suardi Jumaing mengatakan, Polres Metro Depok telah berusaha mencari keluarga korban untuk diminta keterangan. Begitupun dengan identitas korban untuk mengungkap permasalahan meninggalnya korban.

"Kita telah berupaya mencari tahu kaitannya dengan identitas korban, dari pihak keluarga belum ada yang membuat laporan secara resmi," kata Suardi.

Dia mengungkapkan, Polres Metro Depok telah meminta keterangan dua orang saksi. Polisi juga akan mencari saksi lain untuk menguatkan penyidikan sehingga dapat mengungkap fakta meninggalnya korban.

"Sementara baru dua saksi, yakni dari pihak klinik," ungkap Suardi.

Polres Metro Depok akan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Depok, terkait dengan perizinan praktik, serta asosiasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Hal itu untuk mengetahui lebih dalam tentang penanganan dokter.

"Mungkin dari IDI kaitannya dengan dokter yang melakukan tindakan," terang Suardi.

Diketahui, klinik kecantikan tersebut memberikan pelayanan eyelash, hifu system, laser CO2, Ipl brightening, facial sparkling, DNA salmon dan underarm package. Adapun pada layanan sedot lemak tidak tertera di spanduk yang dipasang di bagian depan klinik.

"Ini yang sementara kami dalami kaitannya dengan praktik apa saja yang dilakukan di klinik tersebut," pungkas Suardi.

INFOGRAFIS JOURNAL_Bagaimana Antisipasi dari Kejahatan Social Engineering?
INFOGRAFIS JOURNAL_Bagaimana Antisipasi dari Kejahatan Social Engineering? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya