Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni ingin agar Kepala BP2MI, Benny Ramdhani membuat laporan resmi terkait seseorang berinisial T. Orang itu disebut sebagai pengendali judi online (Judol).
"Nah ini masalah judi online juga. Gue bilang sama Pak Benny jangan setengah-setengah, belum tentu yang dia sebutkan inisialnya sempurna. Kalaupun sempurna, dia enggak usah ngomong-ngomong di ratas misalnya," kata Sahroni, Selasa (30/7/2024).
Baca Juga
"Ya sampaikan saja lapor kepada Bapak Presiden, dia lapor kepada Kapolri, dia laporan resmi yang bersangkutan adalah ini faktanya ini buktinya ini," sambungnya.
Advertisement
Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini pun justru mempertanyakan Benny. Kenapa dirinya tidak langsung menyebutkan orang yang dimaksudnya itu.
"Kita enggak bisa menjustifikasi orang atas katanya-katanya, kasihan orang. Nih inisial cuma satu huruf, padahal ada lanjutannya. Nah lanjutannya itu enggak dilengkapin, kenapa? Takut? Ya lu harus ngomong dong kalau lu berani mengatakan bahwa ini adalah orangnya, segera lapor," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengungkapkan bahwa sosok bos besar judi online di Indonesia berisial T. Menurut Benny, pernyataannya ketika rapat terbatas di Istana Kepresidenan membuat kaget presiden.
Tidak hanya presiden, kader Partai Hanura tersebut juga menyebut Kapolri, Panglima TNI dan Menko Polhukam Mahfud MD pada saat itu juga terkaget-kaget dan membuat situasi rapat heboh.
Tidak hanya presiden, kader Partai Hanura tersebut juga menyebut Kapolri, Panglima TNI dan Menko Polhukam Mahfud MD pada saat itu juga terkaget-kaget dan membuat situasi rapat heboh.
"Agak cukup heboh rapat terbatas saat itu. Orang ini adalah orang yang selama republik ini berdiri, mungkin tidak bisa disentuh oleh hukum," kata Benny.
Benny mendorong pemerintah perlu mengambil tindakan tegas terkait pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis judi online. Dia meminta hukum ditegakkan dan menyentuh para bandar.
"Mohon maaf dengan segala hormat, saatnya negara mengambil tindakan tegas tidak hanya menyeret para calo, kaki tangan, tapi hukum harus mampu menyentuh para bandar, tekong. Mereka yang kita kategorikan sebagai penjahat penjual anak bangsa yang selama ini mengambil keuntungan dan pesta pora dari bisnis haram perdagangan manusia," kata Benny.
Kepala BP2MI Harap Informasinya Soal Bandar Judi Online Inisial T Ditindaklanjuti
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyampaikan, mencuatnya sosok bandar judi online alias judol berinsial T tentunya menjadi bagian tugasnya sebagai pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Apalagi situasinya berada dalam kondisi rapat internal dengan tema Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
"Sehingga saya katakan agar tidak missleading, kalau isunya hanya bicara judi online itu bukan tugas BP2MI. BP2MI tidak akan pernah masuk mengurusi masalah itu. Kan kita sudah punya satgas tuh, Satgas Judi Online," ujar Benny di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2024).
"Tapi ketika bicara Kamboja, itu yang saya katakan spesifik karena anak-anak bangsa yang ditempatkan di Kamboja mereka dipekerjakan di bisnis judi online dan juga scamming online. Sehingga yang saya sampaikan dalam pertemuan internal di Istana itu bersifat informatif, dengan harapan informasi ini ditindaklanjuti," sambung Benny Rhamdani.
Menurut Benny, informasi yang disampaikan di hadapan Jokowi dan pejabat tinggi negara lainnya dalam rapat internal itu tidak hanya sosok bandar judi online inisial T saja. Namun ada nama lain yang diduga terlibat dalam kejahatan TPPO.
"Misalnya terkait penempatan ilegal di Singapura ada inisial S alias J itu statusnya DPO sampai hari ini, kemudian yang kedua inisial ARO alias Aim, yang ketiga inisial NS statusnya juga DPO, kemudian inisial S dan inisial MM," jelas dia.
Sebagai pembantu Presiden yang diamanahkan dengan jabatan kepala badan, dia merasa sangat harus menyampaikan berbagai hal sesuai tugas dan fungsinya, baik hal yang bersifat tataran, angka, data, modus operandi, tentang daerah-daerah rekrutmen pekerja migran, hingga juga sektor pekerjaan.
"Ada yang diberangkatkan ke Singapura sektor pekerjaannya pekerja rumah tangga misalnya, tapi yang dipekerjakan di Kamboja sektor pekerjaannya judi online dan scamming online. Nah untuk Singapura kita sebut tadi inisialnya. Kemudian untuk scamming online judi online kita sebut inisialnya T," Benny menandaskan.
Advertisement
Benny Ungkap Sosok Bandar Judi Inisial T yang Tak Tersentuh Hukum
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, sebelumnya menyebut bisnis judi online di Tanah Air dikendalikan oleh orang Indonesia. Namun Benny tidak menyebut nama, hanya inisial T.
Sosok Mister T ini, disebut Benny, memiliki pengaruh yang sangat besar. Bahkan Mister T tidak tersentuh sekalipun oleh hukum di republik ini.
Benny Rhamdani mengungkap sosok inisial T ini dalam sambutannya pada acara Pengukuhan dan Pembekalan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (KAWAN PMI) di Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat, 26 Juli 2024.
Benny mengaku sudah melaporkan sosok T ini ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Saya menyatakan di depan Presiden, Panglima TNI dan Kapolri, sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor di balik bisnis judi online di Kamboja. Dan siapa aktor di balik scamming online. Saya cukup menyebutnya, inisialnya T aja, paling depan. (Inisial) yang kedua saya enggak perlu sebut. Dan ini saya sebut di depan Presiden," ujar Benny Rhamdani.
Bahkan, Benny mengeklaim, saat mengungkap sosok T dalam rapat terbatas di Istana Negara beberapa waktu lalu, Presiden dan Kapolri kaget.
"Boleh ditanya Pak Menko Mahfud Md saat itu. Pak Presiden kaget. Pak Kapolri kaget. Agak cukup heboh rapat terbatas saat itu. Orang ini adalah orang yang selama republik ini berdiri tidak tersentuh oleh hukum," ucap Benny.
Benny menjelaskan sosok T berhasil terungkap setelah pihaknya mengusut kasus penempatan pekerja ilegal ke Kamboja. Di negara yang dijuluki Hell on Earth itu, banyak warga Indonesia dipekerjakan secara ilegal di tempat-tempat judi online.
Tidak hanya dari kalangan menengah ke bawah, pekerja asal Indonesia yang ditempatkan secara ilegal di Kamboja juga berasal dari kalangan berpendidikan.
Benny sadar, jika selama ini kenapa negara tidak mampu menyentuh sindikat penempatan pekerja ilegal, karena bisnis ini selalu dibekingi oleh oknum-oknum yang memiliki atribut-atribut kekuasaan di negara.
"Di depan Presiden, di hadapan Panglima TNI, di hadapan Kapolri, menteri dan lembaga, saya katakan oknum-oknum itu berasal dari TNI-Polri, oknum-oknum kementerian/lembaga. Dan bahkan oknum di BP2MI terlibat dalam sindikat penempatan ilegal pekerja migran Indonesia," ujar Benny.
Oleh karena itu, Benny meminta negara harus berani memberantas sindikat perdagangan orang dan bandar judi online yang merusak bangsa.
"Mohon maaf dengan segala hormat. Saatnya negara mengambil tindakan tegas. Tidak hanya menyeret para calo, kaki tangan, tapi mampu hukum menyentuh para bandar, para tekong. Mereka yang kita kategorikan sebagai penjahat, penjual anak bangsa, yang selama ini mengambil keuntungan dan pesta pora dari bisnis haram perdagangan manusia," ujar Benny.
Respons Jokowi dan Mahfud Md soal Bandar Judi Inisial T
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak mengetahui sosok berinisial T yang disebut sebagai pengendali bisnis judi online di Indonesia.
Jokowi meminta kepada wartawan untuk langsung menanyakan langsung siapa yang dimaksud sosok T tersebut ke Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani.
"Ah enggak tahu (inisial T)," ujar Jokowi saat ditanya wartawan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat, 27 Juli 2024.
"Tanyakan ke Pak Benny saja," kata Jokowi.
Tanggapan Mahfud Md
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md enggan berkomentar saat ditanya mengenai siapa sosok aktor pengendali praktik judi online berinisial T yang tidak tersentuh hukum.
Sebab, kata Mahfud, saat ini dirinya tidak lagi berwenang mengomentari masalah tersebut. "Saya sekarang bukan Menkopolhukam," kata Mahfud Md dilansir Antara, Minggu (28/7/2024).
Reporter: Nur Habibie/Merdeka
Advertisement