Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh, Wapres Ma'ruf Amin: Kita Kehilangan Pejuang Kemerdekaan

Wapres Ma'ruf Amin turut berduka cita atas wafatnya pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh yang dibunuh dalam serangan udara yang terjadi di Teheran, Iran, Rabu 31 Juli 2024.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Agu 2024, 16:53 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2024, 16:53 WIB
Warga Iran berdemo atas kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.(AP/Vahid Salemi)
Warga Iran berdemo atas kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.(AP/Vahid Salemi)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin turut berduka cita atas wafatnya pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, akibat serangan udara yang terjadi di Tehran, Iran, Rabu (31/07/2024).

“Saya menyampaikan turut berbela sungkawa atas wafatnya Ismail Haniyeh pemimpin tertinggi Hamas, pejuang kemerdekaan," kata Ma’ruf dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (01/08/2024).

Menurut Ma’ruf, Ismail Haniyeh adalah sosok yang teguh memperjuangkan kemerdekaan bangsanya atas penjajahan yang selama ini dirasakan rakyat Palestina.

"Saya melihatnya sebagai pejuang kemerdekaan yang berjuang untuk Kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel. Dan tentu kita juga (merasa) kehilangan seorang pejuang kemerdekaan," tuturnya.

Lebih lanjut, Ma’ruf menyebut bahwa aksi ini dapat memicu adanya konflik lanjutan yang berpotensi mengacaukan upaya damai antara Palestina-Israel.

"Saya mengkhawatirkan kejadian ini dapat menyulut ketegangan kemudian juga mengganggu upaya pedamaian. Pembunuhan ini bisa-bisa mengakibatkan rencana perundingan itu mentah kembali," ujarnya.

Wapres berharap serangan di tengah upaya perundingan ini tidak memicu ketegangan lebih besar di Timur Tengah, sehingga perdamaian dapat segera terwujud.

"Kita mengharapkan (kedua) pihak berusaha mencegah agar tidak terjadinya konflik lebih besar lagi, supaya perdamaian terus diusahakan," ucap Ma'ruf Amin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jokowi Kecam Pembunuhan Ismail Haniyeh

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza melalui jalur udara. (Foto: Biro Pers Kepresidenan).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza melalui jalur udara. (Foto: Biro Pers Kepresidenan).

Presiden Joko Widodo atau Jokowi turut mengecam serangan yang menewaskan Pemimpin Politik Hamas, Ismail Haniyeh dalam serangan Israel, pada Rabu, 31 Juli 2024.

Dia menegaskan bahwa kekerasan dan pembunuhan merupakan tindakan yang tidak bisa ditolerir.

"Ya itu sebuah kekerasan, pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi. Dan terjadi di wilayah kedaulatan Iran," kata Jokowi di JCC Senayan Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Dia menekankan bahwa Indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan yang menimpa Ismail Haniyeh.

"Saya kira semua, termasuk indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan seperti itu," jelas Jokowi.


Tewas dalam Serangan di Teheran Iran

Peti jenazah pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di tengah ribuan warga Iran, sebelum pemakaman yang kabarnya diadakan di Qatar. (AFP)
Peti jenazah pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di tengah ribuan warga Iran, sebelum pemakaman yang kabarnya diadakan di Qatar. (AFP)

Seperti diberitakan kanal Global Liputan6.com, Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas setelah kediamannya jadi sasaran penyerangan di Teheran, Iran. Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) telah mengonfirmasi hal ini.

"Pagi ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran diserang, mengakibatkan dia dan salah satu pengawalnya tewas. Penyebabnya sedang diselidiki dan akan segera diumumkan." kata Garda Revolusi seperti dikutip dari Haareetz.

Politikus veteran Hamas Moussa Abu Marzouk mengatakan bahwa "pembunuhan" Haniyeh adalah "tindakan pengecut yang tidak akan berlalu begitu saja tanpa ada tanggapan."

Sementara itu, pejabat Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan kepada Reuters bahwa pembunuhan Haniyeh di Iran merupakan eskalasi serius yang tak akan mencapai tujuannya.   

Infografis Perang Israel-Hamas Lewati 100 Hari. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perang Israel-Hamas Lewati 100 Hari. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya