UKP Mardiono Buka FGD Terkait Pengembangan Desa Produktif dan Inovatif

Muhamad Mardiono mengatakan, pemerintah dalam upaya menciptakan desa mandiri yang produktif dan inovatif di Indonesia tentunya menghadapi berbagai tantangan.

oleh Tim News diperbarui 02 Agu 2024, 18:47 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2024, 13:45 WIB
Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono (Istimewa)
Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono membuka kegiatan Forum Group Discussion (FGD) bertemakan “Pengembangan Desa Produktif dan Inovatif Sebagai Strategi Pencapaian Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan” di Surabaya, Jatim.

Muhamad Mardiono mengatakan, pemerintah dalam upaya menciptakan desa mandiri yang produktif dan inovatif di Indonesia tentunya menghadapi berbagai tantangan.

Seperti faktor daya tarik kota yang lebih besar daripada desa, menyebabkan tingginya urbanisasi penduduk dari desa ke kota karena luasnya ketersediaan lapangan kerja dan peluang usaha di kota, yang didukung berbagai infrastruktur pelayanan dasar.

“Provinsi Jatim sendiri memiliki capaian baik di bidang pengembangan perdesaan, pengentasan kemiskinan, serta ketahanan pangan. Provinsi Jatim merupakan wilayah sentra produksi padi terbesar di Indonesia. Kondisi ini menjadi modal dan basis untuk mengembangkan ekonomi desa secara inovatif yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah,” tutur Muhamad Mardiono, Kamis (1/8/2024).

Muhamad Mardiono juga menyebut, pengembangan desa perlu menggabungkan beragam sumber daya yang dimiliki oleh desa tidak hanya sumber daya alam, komoditas unggulan saja, namun juga modal sosial, sumber daya manusia, dan kearifan lokal yang dimiliki desa.

“Model pengembangan desa produktif dan inovatif yang efektif di suatu wilayah seperti di Provinsi Jatim diharapkan dapat direplikasi lebih luas untuk wilayah lainnya. Harapannya pengembangan desa dapat menggerakkan potensi sektor-sektor ekonomi perdesaan yang pada akhirnya dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.

Manfaatkan Maksimal

Muhamad Mardiono berharap, para peserta FGD kali ini dapat memanfaatkan forum secara maksimal. Sehingga, hasil dari FGD kali ini nantinya selain menjadi masukan bagi penyempurnaan kebijakan pemerintah daerah dan pusat, juga dapat menjadi ruang berbagi gagasan dan pengalaman dari para pelaku pegiat pedesaan, BUMDes, UMKM, dan lainnya.

“FGD kali ini kami mengundang narasumber pakar dan pemangku kepentingan yang ahli dan terlibat aktif di bidang pengembangan desa, pengentasan kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat desa untuk berbagi pengetahuan, praktik dan pengalaman terbaiknya di bidang terkait” ungkapnya.

Adapun narasumber yang hadir dalam FGD kali ini antara lain, Perencana Kebijakan Senior Bappenas Dinar Dana Kharisma, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jatim Budi Sarwoto, dan Pakar Pusat Kajian SDGs ITS Melania Suweni Muntini.

Kemudian, Kepala Desa Sawohan Sidoarjo (juara 2 desa SDGs se-Jawa) Nurul Munfatik dan Tim SDGs Desa Susuhbango Kediri (juara 1 desa SDGs se-Jawa) Nur Wijayanti.

Infografis jenis-jenis olahraga kekinian
Infografis jenis-jenis olahraga kekinian. (Dok: Tim Grafis Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya