Agung Laksono Golkar Sebut Belum Mendengar Nama Selain Bahlil yang Ingin Jadi Ketum

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, mengaku saat ini nama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mencuat sebagai ketua umum definitif Partai berlambang pohon beringin itu.

oleh Tim News diperbarui 15 Agu 2024, 06:48 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2024, 06:48 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKP  Bahlil Lahadalia menyebut media terlalu membesar-besarkan kisruh mengenai konflik di Pulau Rempang.
Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut media terlalu membesar-besarkan kisruh mengenai konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, mengaku saat ini nama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mencuat sebagai ketua umum definitif Partai berlambang pohon beringin itu.

Pasalnya, nama-nama seperti Agus Gumiwang serta Bambang Soesatyo tak terdengar lagi Namanya.

"Ya saya belum mendengar selain dari Bahlil yang menguat. Sebelum-sebelumnya memang ada anggota, termasuk Agus Gumiwang sendiri, Bambang Soesatyo, ada nama-nama seperti itu. Tapi di akhir-akhir ini Bahlil yang sangat menguat," kata Agung Laksono, saat dikonfirmasi, Rabu (14/8/2024).

Bahkan Agung Laksono, tak melihat ada potensi Bahlil akan head to head atau berkompetisi dengan Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Meskipun, nama Bamsoet sempat beredar diradar ketua umum.

"Saya tidak melihat ya, dia potensi kalau tokoh-tokoh yang dianggap punya kemampuan mungkin ada banyak ya termasuk Agus Gumiwang, Bamsoet. Tapi yang secara sungguh-sungguh dan punya dukungan yang kita dengar dari daerah maupun dari berbagai percakapan-percakapan internal partai Golkar ya hanya Bahlil," jelas dia.

Terlebih, kata Agung Laksono, Bahlil sudah memenuhi syarat sebagai ketua umum di Partai Golkar.

"Bahlil ini pernah jadi pengurus partai Golkar dari Papua, Jayapura. Jadi sebetulnya ini tidak ada soal, ya, bahwa siapapun kader berhak pada dasarnya untuk maju, kalau Bahlil menguat saya kira kerja-kerja dia yang dilakukan sebagai calon," papar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Memenuhi Syarat

"Tapi calon itu ada syarat-syaratnya, yaitu dia pernah jadi pengurus, dan tidak harus pengurus di pusat, pengurus di daerah pun bisa gitu. Jadi memenuhi syarat itu," sambung Agung Laksono.

Agung Laksono pun menilai, dukungan kepada Bahlil dirasa mampu diperoleh dari seluruh pemilik suara di Golkar. Sehingga keterpilihan Bahlil bisa aklamasi sebagai ketua umum Golkar.

"Oh bisa, bisa saja kan, kan tadi saya bilang. Begini mas proses pemilihan itu sama seperti dimana-mana, di DPR juga atau partai lain atau di ormas bahwa pemilihan ketua umum ketuanya itu kan bisa dengan cara musyawarah mufakat bilamana tidak tercapai kata musyawarah mufakat baru dipikirkan dengan cara voting pengambilan suara," imbuh dia.


Respons Jokowi Ditanya Cawe-Cawe Golkar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara perihal pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum Partai Golkar. Jokowi membantah bila dianggap ikut cawe-cawe dalam urusan partai beringin.

Jokowi menyatakan, pengunduran diri Airlangga sebagai ketua umum menjadi urusan internal Partai Golkar.

Momen itu disampaikan Jokowi usai meninjau lapangan PSSI di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.

Jokowi terlihat memakai kaus putih sambil memegang sebuah bola. Tampak Jokowi didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga politikus Partai Golkar, Dito Ariotedjo.

"Urusan Pak Airlangga itu urusan internal partai. Jadi partai itu ada proses, ada mekanisme," kata Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024).

Kepala Negara meminta hal tersebut ditanyakan langsung, baik kepada Partai Golkar maupun Airlangga Hartarto. Jokowi mengaku tidak mencampuri prahara di internal Partai Golkar.

"Silakan ditanyakan kepada Golkar, kepada Pak Airlangga di sini juga ada Golkar, Pak Dito (Menpora). Jangan sampai saya mencampuri internal partai," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi membantah anggapan jika ia meminta Airlangga keluar dari Partai Golkar. Menurutnya, hal itu tidak benar. "Tidak ada," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini pun memastikan bahwa posisi Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator Perekonomian masih aman. "Oh kalau di bawah Kabinet Indonesia maju saya kira enggak ada masalah," kata Jokowi.

 

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya