12 Karya dari Siswa SMK Tata Busana Siap Ditampilkan di Front Row Paris 2024

Karya yang siap ditampilkan berasal dari SMKN 8 Makassar, SMKN 6 Padang, dan SMKN 1 Kendal. Karya tersebut telah melalui proses seleksi yang ketat.

oleh Tim News diperbarui 25 Agu 2024, 23:51 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2024, 07:33 WIB
Sebanyak 12 karya dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Tata Busana di Indonesia, siap ditampilkan pada ajang Front Row Paris 2024. (Istimewa)
Sebanyak 12 karya dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Tata Busana di Indonesia, siap ditampilkan pada ajang Front Row Paris 2024. (Istimewa)

 

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 12 karya dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Tata Busana di Indonesia, siap ditampilkan pada ajang Front Row Paris 2024.

"Paris, sebagai pusat mode dunia, adalah tempat yang tepat bagi siswa-siswi SMK untuk menampilkan karya mereka," kata pelaksana tugas Kepala BBPPMPV Bispar Kemendikbudristek Nahdiana, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, (25/8/2024). 

Dia menjelaskan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar) bekerja sama dengan Ditjen Pendidikan Vokasi, serta Indonesian Fashion Chamber (IFC), menjembatani karya busana siswa SMK dalam ajang bergengsi Front Row Paris 2024.

Ajang tersebut akan digelar di Salle Wagram Paris dan menghadirkan 17 desainer, di mana 15 di antaranya berasal dari Indonesia dan dua lainnya merupakan desainer asal Prancis.

"Ajang itu menjadi momen penting untuk memperkenalkan keberagaman kain wastra Indonesia kepada dunia. Karya-karya ini tidak kalah bersaing dengan desainer profesional lainnya dan ditawarkan dengan harga yang terjangkau,” katanya.

Lanjut Nahdiana, karya yang siap ditampilkan berasal dari SMKN 8 Makassar, SMKN 6 Padang, dan SMKN 1 Kendal. Karya tersebut telah melalui proses seleksi yang ketat.

Pemilihan ini didasarkan pada hasil kurasi dari guru-guru yang telah mengikuti program upskilling dan reskilling di BBPPMPV Bispar, khususnya dalam bidang desain busana. IFC juga turut memberikan rekomendasi terhadap karya-karya yang layak ditampilkan di Paris.

"Kesempatan ini menjadi pengalaman berharga bagi para siswa, untuk menunjukkan karya mereka di panggung dunia," ujarnya.

Sementara itu, Kabag TU BBPPMPV Bispar Nana Halim mengapresiasi karya yang dihasilkan dari tiga anak SMK tersebut.

Kata dia, vokasi itu hidup dalam dunia tren dan tren itu lahir dari rahim industri sebagai hasil inovasi menjawab permintaan pasar. Oleh karenanya, BBPPMPV Bispar tidak akan pernah berhenti menyandingkan SMK dengan Industri baik melalui program upskilling reskilling maupun program lainnya.

"Sperti menginisiasi kolaborasi antara BBPPMPV Bispar, SMK, Industri, Asosiasi - IFC dan berbagai pihak lainnya dalam ajang Paris Front Row 2024," katanya.

Salah seorang siswa yang berpartisipasi, Alifah Nailah Salsabila dari SMKN 8 Makassar, mengungkapkan kebanggaannya bisa membawa karya ke Paris. Dalam koleksinya, Alifah mengusung tenun Sengkang, salah satu kain tradisional khas Bugis. Meskipun harus melalui beberapa revisi desain, ia merasa senang bisa terlibat dalam ajang internasional itu.

"Proses desain dikerjakan sendiri, tetapi dengan pengawasan dan bimbingan langsung dari desainer dan guru. Kami sempat beberapa kali melakukan kurasi dan perbaikan,” ungkap Alifah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sisi Keunikan dan Layak Go International

Sebanyak 12 karya dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Tata Busana di Indonesia, siap ditampilkan pada ajang Front Row Paris 2024. (Istimewa)
Sebanyak 12 karya dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Tata Busana di Indonesia, siap ditampilkan pada ajang Front Row Paris 2024. (Istimewa)

Dewan Penasihat IFC, Ali Charisma, juga memberikan apresiasi terhadap karya siswa-siswa SMK tersebut. Menurutnya, koleksi yang dihasilkan sangat unik dan layak tampil di Paris.

Penggunaan wastra Indonesia seperti lurik dan tenun semakin menambah nilai keunikan dari koleksi tersebut.

Sementara itu, Desainer kondang Indonesia Leny Agustin,  mengapresiasi desain busana karya siswa SMK di Indonesia yang semakin membaik. Hal ini menunjukkan hasil positif dari transformasi pendidikan vokasi yang salah satunya dilakukan dengan penguatan kompetensi guru melalui program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi.

Leny sendiri mengaku menjadi salah satu desainer yang menjadi mitra BBPPMPV Bispar dalam program Upskilling dan Reskilling. Bahkan, keberhasilan siswa SMK untuk tampil di ajang Front Row Paris 2024 sendiri juga tidak lepas dari praktik baik program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi tersebut.

Infografis Journal Santo Suruh
Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Tahun 2021-2024. (Abdilah/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya