Menag Harap Paus Fransiskus Saksikan Keberagamaan Indonesia Terpelihara dengan Baik

Kunjungan Paus Fransiskus ini harus dimaknai sebagai keinginan untuk membangun perdamaian

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Sep 2024, 14:33 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 14:31 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyambut kedatangan Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus di Indonesia (Istimewa)
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyambut kedatangan Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus di Indonesia (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyambut kedatangan Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus di Indonesia. Pesawat yang membawa Paus Fransiskus mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9/2024), pukul 11.26 WIB.

Hadir juga, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Ketua Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Ignasius Jonan, sejumlah pejabat Eselon I Kementerian Agama.

"Ini kunjungan apostolik terpanjang dari beliau ya, mulai dari Indonesia, Papua New Guinea, kemudian Timor Leste, dan Singapura," ujar Yaqut, Selasa (3/9/2024).

Dia mengatakan kunjungan ini harus dimaknai sebagai keinginan untuk membangun perdamaian. Yaqut mengajak masyarakat Indonesia untuk dapat menunjukkan persatuan dan kesatuan, sikap saling memahami, dan saling pengertian.

"Kami berharap beliau menyaksikan bagaimana keberagaman di Indonesia itu bisa terpelihara dengan baik," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pesan

Yaqut menyampaikan pesan dari Paus Fransiskus tentang pentingnya menjaga dialog antariman. Karena dialog antariman itu menjadi kunci bagi toleransi dan perdamaian dunia.

"Acara di Istiqlal nanti juga penting, karena setelah pertemuan dengan presiden, beliau akan melanjutkan di Istiqlal, ada acara Interfaith Dialogue. Saya kira ini manifestasi dari apa yang tadi beliau ucapkan, bahwa dialog itu menjadi kunci utama bagi sukses perdamaian, bukan hanya dunia, tapi antarumat manusia," jelas Yaqut.

Yaqut memuji kesederhanaan Paus Fransiskus yang lebih memilih kendaraan yang sederhana, bukan kendaraan mewah. Termasuk menginap tidak juga di hotel mewah, tapi di Kedutaan Vatikan.

"Beliau ini pimpinan Tahta Suci Vatikan, pemimpin negara dan pemimpin umat. Dengan kesederhananya beliau tunjukkan, bagaimana beliau memilih kendaraan pun dengan cara yang sangat sederhana, dan ini patut untuk dicontoh," ucap dia.


Kebanggaan

Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia ini, kata dia, merupakan sebuah kebanggaan. Sebelumnya, Paus Paulus ke-6 juga telah mengunjungi Indonesia pada 1970, dan Paus Johannes Paulus ke-2 pada 1989.

"Yang paling penting menurut saya dari semua proses ini adalah mempererat hubungan antara Indonesia dan Vatikan," tandas Yaqut.

Infografis Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya