Gelar Rakernas, NU Care-LAZISNU Kupas Potensi Amil Zakat di Era Digital

Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar menyampaikan, NU Care-LAZISNU berkomitmen tinggi dalam penyaluran dana berupa zakat, infak, sedekah, dan donasi kepada masyarakat yang membutuhkan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Sep 2024, 08:24 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2024, 01:03 WIB
Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar (Istimewa)
Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - NU Care-LAZISNU menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Jumat-Sabtu, 6-7 September 2024. Rakernas NU-Care LAZISNU mengangkat tema Unlocking the Potential Amil Zakat in The Digital Era atau Membuka Potensi Amil Zakat di Era Digital.

Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar menyampaikan, NU Care-LAZISNU berkomitmen tinggi dalam penyaluran dana berupa zakat, infak, sedekah, dan donasi kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Kami dari LAZISNU berkomitmen menjaga mutu lembaga agar terus MANTAP (modern, akuntabel, transparan, amanah, dan profesional) demi menjaga kepercayaan para dermawan," kata Habib Ali saat pidato pembukaan, seperti dikutip dari siaran pers Jumat (6/9/2024).

Habib Ali meyakini, era digital saat ini adalah momentum penting untuk memaksimalkan peran zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) sebagai solusi pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi, serta penanganan masalah sosial dan kemanusiaan.

“Dengan pengelolaan yang baik, ZIS dapat menjadi instrumen kuat dalam memperbaiki kesejahteraan umat,” yakin dia.

Habib Ali berharap, Rakernas menjadi langkah strategis untuk menyusun langkah-langkah menuju visi tersebut. Selain itu, dia juga mendorong LAZISNU dapat mengoptimalkan potensi para amil di era digital saat ini secara koheren dari hulu ke hilir.

“Melalui transformasi digital, LAZISNU berharap dapat mempercepat, memudahkan, meningkatkan transparansi pengelolaan zakat secara koheren,” harap Habib Ali.

Pesan Gus Yahya

Senada dengan itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf berpesan, agar LAZISNU tak hanya berfokus pada pengumpulan dan penerimaan zakat, tetapi juga mengutamakan tauzi' (pendistribusian) dan tasharuf (penyaluran) zakat.

"Lebih dari soal mengambil zakatnya, lebih dari soal mengumpulkan zakat, infaq, dan sodaqohnya, maka lebih penting dari amal zakat ini adalah tauzi' dan tasharuf-nya," pesan Gus Yahya.

Sebagai informasi, sepanjang 2023 LAZISNU menerima dana sebesar Rp2,342 triliun dan telah didistribusikan sejumlah Rp2,327 triliun. Dana tersebut disalurkan melalui 5 pilar program NU Care-LAZISNU yakni NU Care Cerdas, NU Care Berdaya, NU Care Sehat, NU Care Damai, NU Care Damai. Selain itu, ada juga dana bantuan yang disalurkan untuk membantu rakyat Palestina korban genosida Israel.

Dibuka Wamenag

Diketahui, acara Rakernas dibuka Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Eny Retno Yaqut, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Rakernas diikuti NU Care-LAZISNU tingkat wilayah, kabupaten, dan beberapa PCINU. Saat pembukaan juga diwarnai penyerahan penghargaan NU Care-LAZISNU dengan Tata Kelola Terbaik yaitu NU care-LAZISNU Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Cilacap. Selain itu penghargaan juga diberikan kepada NU Care-LAZISNU dengan Laporan Terbaik yaitu Kota Cirebon, Mukomuko, dan Taiwan.

Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan
Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya