Puluhan Siswa SMPN 8 Tangsel Terpapar Cacar Air, Sekolah Terapkan Lockdown 14 Hari

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Tangsel, Dedi mengatakan, kasus tersebut telah ditemukan sejak 9 September 2024, dan terus mengalami peningkatan hingga Oktober 2024.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 24 Okt 2024, 05:05 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2024, 05:05 WIB
SMPN 8 Kota Tangerang terpaksa di-lockdown atau dihentikan sementara kegiatan belajar mengajarnya usai diduga pilihan siswa terpapar cacar air.
SMPN 8 Kota Tangerang terpaksa di-lockdown atau dihentikan sementara kegiatan belajar mengajarnya usai diduga pilihan siswa terpapar cacar air. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran cacar air secara masif, membuat SMPN 8 Kota Tangerang terpaksa di-lockdown atau dihentikan sementara kegiatan belajar mengajarnya secara offline. Pasalnya, dalam waktu singkat, terdapat 23 siswa yang terkena cacar air dan gondongan.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Tangsel, Dedi mengatakan, kasus tersebut telah ditemukan sejak 9 September 2024, dan terus mengalami peningkatan hingga Oktober 2024.

"Kami dapat laporan, awal bulan September 2024 terjadi kasus cacar air di sekolah tersebut dan berkembang hingga Oktober 2024 ini, sehingga pihak sekolah melakukan lockdown," katanya, Rabu (23/10/2024).

Kemudian, pihak sekolah juga telah melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Puskesmas setempat. Di mana, hasil rekomendasi dari Puskesmas tersebut bahwa pihak sekolah harus melaksanakan beberapa kegiatan dan juga belajar mengajar yang semula offline harus dilakukan online.

"Dari hasil koordinasi, sekolah harus melakukan beberapa kegiatan, yang diantaranya melakukan pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Ini untuk upaya mencegah penyebaran penyakit untuk tidak meluas lagi ke peserta didik yang lain," ujarnya.

 

Pembelajaran Jarak Jauh Diberlakukan

Proses pembelajaran jarak jauh atau PJJ akan telah dilakukan sejak 17 Oktober 2024 dengan masa berlaku selama 14 hari ke depan.

"Proses lockdown dan PJJ ini selama 14 hari ke depan. Dan hingga saat ini, pelajar yang terpapar masih terus dilakukan pemantauan dengan pihak puskesmas dan orang tua, artinya ini perlu pemantauan secara berkelanjutan apakah kondisi anak-anak sudah membaik dan dilakukan perawatan di rumah masing-masing," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya