Burhanuddin Akui Masih Ada Jaksa Nakal, tapi Persentasenya Turun

Burhanuddin juga berbicara mengenai pemimpin yang bersih dan korup. Menurutnya, jika atasannya korupsi, maka bawahannya akan menjadi rampok.

oleh Tim News diperbarui 07 Nov 2024, 11:48 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2024, 11:48 WIB
Jaksa Agung ST Burhanuddin
Jaksa Agung ST Burhanuddin. (foto: dokumentasi Kejagung)

Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung ST Burhanuddin menyebut, hingga saat ini masih ada jaksa yang nakal meski persentasenya sudah turun. Dia berharap para jaksa mulai bersih-bersih diri dan memberi contoh instansi lain. Hal itu ia sampaikan Rakornas pemerintah pusat dan pemerintah daerah Kementerian Dalam Negeri di SICC, Bogor, Kamis (7/11/2024).

"Walaupun jujur sampai saat ini juga, masih ada aja jaksa yang masih nakal, kita akui. Tetapi persentasenya mulai menurun," kata Burhanuddin.

"Saya harapkan kalian sebagai sapu para jaksa, bersihkan dirimu sendiri, berikan contoh kepada institusi lain bahwa kalian adalah contoh penegak hukum yang dicintai masyarakat," lanjut Burhanuddin.

Burhanuddin juga berbicara mengenai pemimpin yang bersih dan korup. Menurutnya, jika atasannya korupsi, maka bawahannya akan menjadi rampok.

"Seorang pimpinan di daerah atau di manapun, kalau pimpinannya bersih, yakinlah anak buah kalian akan takut melakukan pembuatan tercela. Tapi kalau pimpinan kerjanya korup, di bawah adalah rampok, ingat itu. Mari kita berantas korupsi dari diri sendiri," tuturnya.

Burhanuddin cerita saat pertama kali masuk kabinet pada lima tahun yang lalu. Saat itu, ia mengaku telah melakukan bersih-bersih di Kejaksaan.

"Sering saya sampaikan lima tahun lalu masuk ke kabinet. Satu hal yang saya selalu ingat, untuk membersihkan halaman, diperlukan sapu yang bersih. Maka apa yang saya lakukan? Saya bersih-bersih dulu di Kejaksaan," jelasnya.

 

Indonesia Masuk Negara Paling Rawan Korupsi

Jaksa Agung Bersama DPR Bahas Kasus Korupsi 78 T dan Korupsi Waskita Beton Precast
Jaksa Agung ST Burhanuddin saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Jakrta, Selasa (23/8/2022). Rapat tersebut membahas perkembangan kasus Korupsi Surya Darmadi 78 T dan kasus Korupsi PT Waskita Beton Precast Tbk. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jaksa Agung Burhanuddin menilai, bahwa Indonesia masuk ke dalam negara yang paling rawan korupsi. Namun, ia yakin masih banyak yang ingin Indonesia bersih dari korupsi.

"Bahkan kita masuk ke wilayah negara yang paling korup. Saya yakin semua juga tidak ingin negara kita disebut adalah negara yang paling korup. Saya yakin kita masih punya harga diri," pungkasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Infografis

Infografis Sejarah dan Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Infografis Journal Sejarah dan Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia.(Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya