Liputan6.com, Boyolali Para pelaku bisnis kuliner yang terlibat dalam program makan bergizi gratis (MBG) merasa bersyukur karena dapat memberikan dampak positif secara langsung dengan mempekerjakan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja dalam program ini.
Salah satu cerita datang dari Sugiri, pengawas Yayasan Bangun Gizi Nusantara, yang dimotori oleh perusahaan kuliner Wong Solo Group. Yayasan ini bertugas mendistribusikan makan bergizi gratis wilayah Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.
Baca Juga
Mereka mengelola dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat dengan mengerahkan warga yang berasal dari warga sekitar SPPG yang telah menjalani pelatihan pengelolaan dapur dengan standar yang ditetapkan Badan Gizi Nasional.
Advertisement
Sugiri mengungkapkan dalam menjalankan program makan bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto, pihaknya telah mempekerjakan sekitar 150 orang dari kalangan masyarakat lokal.
"Kita mempekerjakan dua dapur di Gagaksipat ini kurang lebih 150 pekerja lokal atau daerah sekitar sini,” ujar Sugiri kepada wartawan, Rabu (8/1/2024).
Jadi tidak hanya anak-anak yang mendapat asupan gizi tetapi banyak para pedagang yang terbantu akan program makan bergizi gratis.
“Ini tentunya juga di samping anak-anak mendapatkan asupan gizi yang lebih baik, kita juga mempekerjakan masyarakat sekitar sini, pedagang-pedagang juga akan sangat terbantu dengan program makan bergizi," lanjutnya.
Bangga Bisa Terlibat Langsung di Program Unggulan Presiden
Sugiri mengatakan sebagai pelaku bisnis kuliner, grupnya bersyukur dapat ikut berperan aktif dalam mensukseskan program ini.
“Kami merasa sangat terharu senang dilibatkan dalam program ini. Kami sangat berterima kasih pada Pak Prabowo yang sudah mengadakan program ini,” ungkapnya.
Adapun Kepala Produksi di dapur Gagaksipat, Adinda mengatakan bangga bisa terlibat bekerja untuk program unggulan pemerintah ini.
“Saya selaku kepala produksi merasa senang dengan adanya program Pak Prabowo ini. Selain itu saya juga merasa terbantu dan bersyukur saya ikut mensukseskan program ini,” ujar dia.
Adinda mengatakan menu makanan yang mereka siapkan bervariasi, mulai dari nasi, olahan ayam, daging, sayur, buah, dan telur. Demi menjamin mutu gizi, mereka juga melibatkan ahli gizi yang berkompeten.
"Kami memiliki ahli gizi yang berkompeten untuk mengawasi nutrisinya sudah sesuai untuk siswa atau untuk penerima manfaat yang kami tuju," ujar Adinda.
Selain itu, proses pengolahan makanan pun dipastikan kebersihannya melalui standar yang sudah ditentukan, yakni para karyawan mengenakan hair net, masker, sarung tangan hingga sepatu boots.
(*)
Advertisement