Liputan6.com, Jakarta - Human Initiative (HI) menyerahkan 200 hunian tetap kepada penyintas gempa Cianjur melalui Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Dubes Uni Emirat Arab untuk RI dan Timor Leste Abdulla Salem AlDhaheri, Presiden HI Tomy Hendrajati, dan Bupati Cianjur Herman S di Cugenang, Cianjur, Rabu (15/1/2025).
Hadir juga anggota Komisi VIII DPR RI M Abdul Azis Sefudin, Pimpinan Pondok Pesantren Attaqwa KH Umar Burhanudin, MPd, serta para penerima rumah hunian tetap dan undangan lainnya.
Baca Juga
Tomy mengatakan pembangunan rumah merupakan hasil kolaborasi dengan banyak pihak. Dia mengutip pernyataan Menteri Saifullah agar penerima merawat rumahnya dan kebersihan rumah dimulai dari kamar mandi (toilet).
Advertisement
Dia juga mengapresiasi penduduk yang bergotong royong mengangkut material ke lokasi pembangunan melalui gang sempit.
Sementara Bupati Herman mengatakan gempa dengan magnitudo 5,6 dengan kedalaman 10 km yang terjadi pada 21 November 2022 itu berdampak terhadap 200 desa, di mana puluhan ribu rumah rusak dan 114.683 ribu jiwa penyintas.
Pemerintah sudah mengguyur triliunan rupiah untuk penanganan dampak gempa Cianjur, tetapi masih ada warga yang tidak dapat hunian tetap karena alasan administrasi dan kini sebagian dibantu oleh HI sebanyak 200 rumah dengan dana dari Bank Dubai, UEA.
Dubes UEA Abdulla Salem mengatakan pembangunan hunian tetap mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan kedua negara. UEA adalah salah satu negara yang efisien dalam menangani krisis kemanusiaan global.
Dia mengatakan sejak berdiri 1971, UEA sudah menyalurkan bantuan kepada 206 negara di enam benua. "Ini bukanlah bantuan pertama dan bukan terakhir bagi Indonesia."
Inisiatif ini (pembangunan huntap) adalah bagian dari banyak inisiatif UEA lainnya. Proyek itu adalah komitmen UEA meningkatkan kerja sama kemanusiaan di dunia untuk kehidupan yang lebih baik.
Â
Wujud Kedekatan
Menteri Saifullah mengucapkan terimakasih kepada Dubes Abdulla Salem melalui Bank Dubai. "Apa yang dilakukan UEA melalui Bank Dubai wujud kedekatan, bahkan sangat dekat dengan Indonesia," kata Gus Ipul seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan rumah adalah benteng pertama dalam mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah. Kesehatan dan kebersihan rumah menjadi tempat awal cegah stunting.
Kebersihan dimulai dari toilet yang bersih, ucapnya. Jika toilet bersih, maka dapur, kamar, rumah tamu, desa hingga Indonesia akan bersih dan maju.
"Jadi kemajuan Indonesia bermula dari toilet rumah yang bersih," ujar Saifullah dan menyatakan masih ada 300 penyintas yang belum mendapat rumah layak.
Advertisement