Liputan6.com, Jakarta Kementerian Sosial menjadi salah satu Kementerian/Lembaga yang memiliki kontribusi besar dalam perampungan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Kontribusi Kemensos itu pun mendapatkan apresiasi dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Terima kasih kepada Pak Mensos (Saifullah Yusuf) dengan rasa legowo telah menyampaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti.
Advertisement
Baca Juga
Ia juga berterima kasih kepada kementerian terkait lainnya karena telah menyerahkan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Advertisement
"Data tersebut juga dipadankan dengan data PLN dan Dukcapil. Sehingga, kami saling melengkapi yang akhirnya selesai," ujar Amalia.
Sementara itu, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf mengatakan bahwa penyusunan DTSEN bermula dari amanat Presiden Prabowo agar mulai bekerja di Kemensos dengan data akurat. Ia bersyukur bisa berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga lainnya untuk melaksanakan amanat ini dengan baik.
"Sungguh satu hal yang mungkin bisa dikatakan sebagai catatan sejarah baru dalam urusan data," katanya.
Menteri yang kerap disapa Gus Ipul itu pun mengungkapkan, upaya agar Indonesia bisa memiliki satu data sudah dilakukan berulang kali. Akhirnya, data tunggal baru bisa terwujud.
"Di era Presiden Prabowo inilah dengan arahan yang jelas dan dengan keterbukaan semua menteri, akhirnya bisa terwujud," ungkapnya.
Sejarah Baru bagi Indonesia
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy mengucapkan terima kasih kepada BPS, Kemenko Pemas, dan Kemensos atas rampungnya DTSEN. Ia pun menyebut, data tersebut menjadi sejarah bagi Indonesia.
"Saya terus terang juga baru ngeh bagus namanya, DTSEN, kata pak wakil katanya seperti sign, ke kiri, ke kanan," ujarnya.
Sebagai informasi, DTSEN merupakan integrasi tiga pangkalan data utama, yaitu DTKS, Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Konsolidasi data ini kemudian diuji silang oleh BPS dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) milik Kementerian Dalam Negeri guna memastikan akurasi data.
Ke depan, DTSEN akan menjadi acuan baru bagi seluruh kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah untuk penyaluran bantuan sosial dan program pemberdayaan yang lebih tepat sasaran.
(*)
Advertisement
