Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) meluapkan kekesalannya terhadap Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro. Mereka menilai tindakan Satryo dalam menjalankan tugas terkesan sewenang-wenang.
Kekesalan tersebut terlihat jelas dalam sebuah rekaman video yang diterima Liputan6.com.
Advertisement
Baca Juga
Ketegangan tergambar jelas di area parkir sebuah gedung Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Senin (20/1/2025).
Advertisement
Dalam video tersebut, Satryo yang mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam tampak berjalan menuju mobil dinasnya, yang dikawal oleh petugas keamanan.
Kehadiran Satryo tak ayal menarik perhatian puluhan ASN yang berada di tempat parkir tersebut.
Sontak, mereka langsung melontarkan sorakan keras. Sementara itu, Satryo tetap melanjutkan langkahnya menuju mobil berpelat RI-25 dan ogah meladeni para ASN.
Aksi tersebut semakin memanas saat sejumlah ASN berusaha menghadang mobil yang ditumpangi Satryo.
Beberapa dari mereka mendesak agar Menteri Riset dan Teknologi itu mundur dari jabatannya.
Situasi tampak tegang, namun petugas keamanan sigap meminta para ASN untuk membuka jalan, sehingga kendaraan tersebut akhirnya dapat meninggalkan area parkir. Kendati, suara gemuruh dan desakan tetap terdengar hingga rekaman video berakhir.
Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Didemo Anak Buah
Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) pada Senin (20/1/2025).
Mereka menilai tindakan Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dinilai sewenang-wenang dalam bekerja.
Dari video yang diterima Liputan6.com, puluhan ASN berbaris di lobi depan gedung. Mereka membentangkan spanduk-spanduk bernada satir yang secara tak langsung ditujukan kepada Prof Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Adapun, salah satu spanduk demo yang terlihat berkelir hitam bertuliskan "Institusi Negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri". Sementara spanduk lain berlatar putih bertuliskan "Kami dibayar oleh negara, bekerja untuk negara bukan babu keluarga".
Karangan bunga bernada sindiran juga berjejer rapih menghiasi pintu depan lobi gedung. Sebagian besar, isinya juga menyindir perilaku dari Menristekdikti Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, salah satu ASN yang bertugas di Prahum Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga, atas nama NH menuangkan unek-uneknya.
Dia bercerita, diusir dari kantor yang sudah dihuni selama 24 tahun belakangan. Hal itu diketahui dialami pada Jumat sore 17 Januari 2024.
"Tiba-tiba pimpinan tertinggi kami masuk ke ruangan kami dan dihadapan semua orang, beliau mengusir saya keluar dan memerintahkan untuk pindah ke Kemendikdasmen saya keluar dan salat," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (20/1/2025).
NH mengatakan, penyebab diusir dari ruangan karena persoalan sepele.
"Berawal dari sebuah meja di ruang tertinggi lantai 18, yang mungkin perlu diganti karena dianggap 'tidak menghormati' dan lain-lain," ucap NH.
Advertisement
Kini Dipecat Karena Tak Mampu Selesaikan Persoalan di Lapangan
Tak cuma itu, NH juga kini harus dipecat karena dianggap tak mampu dalam menyelesaikan persoalan di lapangan.
"Lalu semua masalah urusan rumah tangga yang terjadi di lapangan, bermuara kepada saya, sampai saya harus keluar dari institusi ini," terang NH.
Terkait hal ini, NH menyampaikan permohonan maaf bilamana selama bekerja dinilai kurang bisa melayani dengan baik para pimpinan definitif.
"Maka, dari hati yang terdalam, saya menyampaikan permohonan maaf kepada Para Pimpinan yang definitif, jika dalam saya melayani Ibu Bapak semua masih banyak kekurangan," ucap dia.
NH berharap, kejadian pemberhentian secara sepihak tak terulang kembali.
"Saya menitipkan teman-teman pegawai Diktiristek, jangan sampai ada lagi yang diperlakukan tidak adil seperti saya. Sungguh ini sangat diluar perikemanusiaan dan melanggar Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang yang ada," tandas NH.
Isi Lengkap Surat
Berikut isi lengkapnya:
*Kami Insan Pendidikan Tinggi*
Bismillahirrahmanirrahim,
Bersyukur saya berada di institusi pemerintah khususnya Intitusi Pendidikan sejak tahun 2001 menjadi CPNS. Harapan saya adalah saya akan menjadi seorang PNS yang mempunyai tugas mulia, melayani masyarakat Indonesia di bidang pendidikan hingga akhir masa tugas saya. Maka sejatinya saya sebagai pengelola pendidikan tentu harus memberikan contoh atau tauladan sebagai orang-orang yang terdidik dan berkarakter.
Alhamdulillah sudah 24 tahun semua berjalan dengan baik, sampai pada Jumat sore kemarin, 17 Januari 2024, tiba-tiba pimpinan tertinggi kami masuk ke ruangan kami dan dihadapan semua orang, beliau mengusir saya keluar dan memerintahkan untuk pindah ke Kemendikdasmen… Saya keluar dan shalat.
Saya bertanya kepada diri, apa rencana Allah selanjutnya… saya masih ingat arahan pimpinan kami saat itu, tim kami harus memberi pelayanan yang baik kepada pimpinan-pimpinan yang baru, tentu kami langsung siap melayani pimpinan… terutama penanggungjawab rumah tangga, saya, dengan urusan-urusan rumah tangga kantor saja, bukan urusan bidang substantif pendidikan tinggi.
Sayangnya, penyebab pengusiran saya kemarin itu berawal dari sebuah meja di ruang tertinggi lantai 18, yang mungkin perlu diganti karena dianggap “tidak menghormati” dan lain-lain. Lalu semua masalah urusan rumah tangga yang terjadi di lapangan, bermuara kepada Saya, sampai saya harus keluar dari institusi ini, Wallahu A'lam Bishawab…
Maka, dari hati yang terdalam, saya menyampaikan permohonan maaf kepada Para Pimpinan yang definitif, jika dalam saya melayani Ibu Bapak semua masih banyak kekurangan… Saya menitipkan teman-teman pegawai Diktiristek, jangan sampai ada lagi yang diperlakukan tidak adil seperti saya. Sungguh ini sangat diluar perikemanusiaan dan melanggar Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang yang ada…
رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
QS 26 ayat 83. (Ibrahim berdoa): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh”.
18 Januari 2024,
NH Prahum Ahli Muda & Pj. Rumah Tangga
Advertisement