Liputan6.com, Jakarta Praktisi komunikasi politik, Irfan Asy'ari Sudirman Wahid atau Ipang Wahid mengatakan, data menjadi elemen yang tak tergantikan dalam merancang kampanye yang sukses.
Hal ini disampaikan dalam workshop bertema "In Data We Trust", yang diselenggarakan oleh Ipang Wahid Stratejik di Jakarta.
Dia pun mencontohkan, Pilkada Kalimantan Timur 2024 sebagai perception engineer untuk pasangan Rudy-Seno. Dengan pendekatan berbasis data, pasangan Rudy Mas'ud dan Seno Aji berhasil mengubah elektabilitas mereka dari awalnya 23% sebelum Pilkada menjadi kemenangan 55,67% pada hasil akhir Pilkada 2024.
Advertisement
"Data bukan hanya angka, tetapi juga cerita yang dapa membangun koneksi dengan audiens. Inilah kenapa kita bisa mengubah persepsi dalam 100 hari," kata dia dalam keterangannya, Senin (20/1/2025).
Menurut Ipang, Perception Engineering itu mirip sekali dengan Propaganda. Di mana, bedanya, Perception Engineering menggunakan data untuk memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
"Sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih terarah, relevan, dan tidak memanipulasi. Juga kode etik dan moral yang kuat menjaga kami untuk menghindaripenyebaran fitnah dan hoaks," jelas dia.
Â
Prediksi Tantangan
Dalam kesempatan itu, Ipang  ini juga mengupas bagaimana data dapat digunakan untuk memprediksi tantangan yang mungkin muncul selama kampanye, sehingga tim kampanye dapat merancang solusiyang tepat waktu.
Selain itu, pembahasan juga mencakup bagaimana menganalisis data untukmengukur efektivitas kampanye secara keseluruhan.
Advertisement