Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menjadi pihak yang menengahi masalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro dan pegawainya.
Dalam dialog yang dilakukan, dia menyampaikan kedua belah pihak telah sepakat berdamai dan tak melanjutkan permasalahan yang menjadi alasan pegawai Kemendiktisaintek unjuk rasa.
Baca Juga
3 Perkembangan Terkini Usai Demo ASN Terhadap Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro, Berakhir Damai
5 Pernyataan Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Usai Didemo Bawahannya, Bantah Pecat ASN
5 Respons Kemendikti Saintek, Istana, hingga DPR Usai Demo ASN Terhadap Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro
"Jadi intinya kedua belah pihak sudah bertemu kemudian bersepakat untuk tidak memperpanjang permasalahan ini bersepakat untuk menjalin komunikasi. Jadi ini dianggap sudah selesai," jelas Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (22/1/2025).
Advertisement
Dia menuturkan Mendiktisaintek dan pegawainya juga sepakat berkomunikasi dengan baik. Khususnya, terkait masalah promosi maupun mutasi di kementerian.
"Ya (kesepakatannya) tidak melanjutkan (masalah). Nanti masalah mekanisme organisasi ya biasa kan di dalam organisasi ada mekanisme promosi di promosi dibicarakan (dan) dikomunikasikan, itu aja," ujarnya.
Terkait sikap Mendiktisaintek yang dianggap arogan, Pratikno tak ingin berkomentar. Dia memastikan saat ini masalah di Kemendiktisaintek sudah terseleksaikan.
"Udah, udah itu sudah ada pertemuan dan dua belah pihak sudah menyampaikan dengan saya. Jadi aman tidak ada masalah," tutur Pratikno.
Sebelumnya, Pegawai di Kemendikti Saintek yang disebut sempat dipecat Neni Herlina akhirnya tetap bekerja. Neni sudah berdamai dengan Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro pada pertemuan Senin, 20 Januari 2025 malam.Neni menyebut, persoalan kisruh kemarin sudah selesai. Ia sudah bersilaturahmi dengan Mendikti Satryo.
"Alhamdulillah teman teman doa kita bersama bahwa persoalan yang kemarin ada ya itu Alhamdulillah saya setelah saya semalam, Pak Sekjen yang mengundang kami, ada islah, kita berkomunikasi bersilaturahmi, dan itu ya kita saling memaafkan," kata Neni di kantor Kemendikti, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Neni mengaku siap menjalan tugas saja. Dia beralasan, kisruh kemarin karena dia mempertanyakan kejelasan statusnya saja sebagai pegawai di Kemdikti.
"Saya menjalankan tugas saja, jadi kalau kemarin kan alasannya belum jelas pak sekjen ya, jadi saya alhamdulillah masih di Kemendikti Saintek," ungkap Neni.
"Itu sebenarnya itu aja sih maksud saya biar ada kejelasan jadi bahwa yang kemarin itu saya kira itu akan tapi setelah kita lakukan komunikasi semua berjalan dengan baik," sambungnya.
Siap Bila Dipindah Tugas
Neni mengakui, perubahan struktur organisasi di Kemendikti memang belum lengkap. Pada prinsipnya, sebagai ASN ia siap saja bila dipindah tugas.
"Sebenarnya masalahnya gini, jadi ini kan memang kita masih belum definitif ya perubahan struktur organisasi belum lengkap, jadi kalau saya pada prinsipnya biasa ya kalau pindah-pindah dengan prosedural seperti itu," katanya.
"Itu fine-fine aja sih buat kita, ASN itu kan memang tugasnya menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, jadi kalau permasalahan pemindahan saya kemana sebenernya saya gak masalah asal sesuai dengan prosedur," tukas Neni.
Pada kesempatan sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sain, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) RI Togar M Simatupang ditanya apakah Neni menuntut untuk tidak dipindahkan. Togar menjawab, bahwa mutasi ASN di Kemdikti masih opsional. Ia memastikan, pemindahan pegawai akan sesuai prosedur.
"Jadi itu kan masih opsional, tapi teh Neni kan sudah mengekspresikan 'jangan dong' kira kira gitu," ucap Togar.
Advertisement