Petaka di Gerbang Tol Ciawi

Kecelakaan maut terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor, Jawa Barat pada Selasa 4 Februari 2025 tengah malam. Kecelakaan yang diduga dipicu rem blong truk muatan galon itu menyebabkan 8 orang tewas dan 11 lainnya terluka.

oleh Nafiysul QodarAchmad SudarnoDelvira HutabaratAries Setiawan diperbarui 06 Feb 2025, 00:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2025, 00:00 WIB
Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat pada Selasa malam 4 Februari 2025 menelan korban jiwa dan belasan orang luka-luka.
Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat pada Selasa malam 4 Februari 2025 menelan korban jiwa dan belasan orang luka-luka. (Dok Jasa Marga)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan maut yang melibatkan banyak kendaraan kembali terjadi di ruas jalan tol. Sama seperti kasus-kasus sebelumnya, insiden kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa 4 Februari 2025 malam itu diduga dipicu truk yang mengalami rem blong.

Truk bermuatan galon itu diduga mengalami masalah pada sistem rem hingga menabrak sejumlah kendaraan yang tengah mengantre di Gerbang Tol Ciawi. Akibatnya, delapan orang meninggal dunia dan 11 orang lainnya luka-luka dalam insiden kecelakaan maut tersebut.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo mengungkapkan kronologi kecelakaan beruntun itu terjadi pada Selasa malam sekitar pukul 23.30 WIB. Sebuah truk bermuatan galon melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta diduga mengalami rem blong tepat di Gerbang Tol Ciawi 2. Truk kemudian menghantam kendaraan yang sedang mengantre masuk tol.

"Diduga kendaraan tersebut mengalami gagal fungsi rem (rem blong) sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi (pembayaran e-tol)," ujar Kombes Eko, seperti dilansir Antara, Rabu (5/2/2025).

Sebanyak enam unit kendaraan mengalami kerusakan hingga terbakar. "Tiga kendaraan hancur terbakar, tiga kendaraan lainnya mengalami kerusakan," kata Eko.

Kecelakaan juga mengakibatkan bangunan gerbang tol hancur dan beberapa korban tergeletak di aspal dengan kondisi mengenaskan.

Seluruh korban, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi untuk mendapatkan penanganan.

"Sudah dievakuasi semua. Korban sudah dibawa ke rumah sakit, kemudian material kendaraan udah dibawa semua sudah dievakuasi hanya sisa galon-galonnya saja," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota Kompol Yudiono kepada Antara, Rabu dini hari (5/2/2025).

Insiden kecelakaan maut ini pun langsung viral di media sosial. Berdasarkan rekaman video amatir berdurasi 17 detik yang diterima, menggambarkan kengerian kecelakaan maut tersebut. Beberapa orang tergeletak dengan kondisi mengenaskan. Mobil-mobil hancur dan terbakar.

"Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi, Gerbang Tol Ciawi, rem blong, rem blong, duh banyak, enggak tahu korbannya ada berapa. Gerbang Tol Ciawi, kecelakaan barusan, parah-parah," ucap pria perekam video tersebut.

Polisi Terjunkan Tim TAA

Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan menerjunkan Tim Traffict Accident Analysis (TAA) untuk mengidentifikasi penyebab kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, KM 41+400 Ruas Tol Jagorawi arah Jakarta, pada Selasa malam tersebut.

"Polda Jabar dengan Korlantas Polri telah melakukan olah TKP sekitar pukul 09.00 WIB, termasuk pendalaman saksi di TKP dan mempelajari CCTV untuk mengetahui peristiwanya seperti apa," kata Kepala Korlantas Polri Brigjen Pol Agus Suryo di RSUD Ciawi.

Ia mengatakan, olah TKP ini untuk menentukan penyebab kecelakaan beruntun yang melibatkan tujuh kendaraan di Gerbang Tol Ciawi arah Jakarta.

"Apakah peristiwa laka lantas ini diduga karena kecepatan tinggi, rem blong atau mungkin mengantuk, itu nanti setelah dilakukan penyelidikan dan pendalaman dengan gelar awal. Setelah ini akan dilakukan gelar awal," terangnya.

Agus kembali mengulas kronologi kecelakaan maut tersebut. Ketika itu truk yang mengangkut galon air mineral hendak memasuki Gerbang Tol menuju arah Jakarta.

Setibanya di lokasi, truk yang dikemudikan oleh BW (31) tidak dapat dikendalikan sehingga sempat oleng ke kanan dan ke kiri. Truk tronton tersebut kemudian menabrak enam kendaraan yang ada di depannya. Tiga kendaraan di antaranya terbakar.

"Ada di antaranya Avanza, sedan. Ada tiga kendaraan yang terbakar. Truk hanya kepalanya yang terbakar," ucap Agus.

Akibat kecelakaan beruntun ini, delapan orang tewas dan 11 orang terluka. Delapan jenazah hingga Rabu pagi masih berada di RSUD Ciawi. Sedangkan korban luka, lima orang sudah pulang.

"Sopir truk aman, cuma belum bisa dimintai keterangan. Mohon waktu. Saksi-saksi lain sudah dimintai keterangan, baik itu korban selamat, petugas Jasa Marga," kata dia memungkasi.

Menhub Serahkan Penyelidikan Kecelakaan ke Polisi

Polisi melakukan olah tempat perkara (TKP) kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi, Kota Bogor, Rabu (5/2/2025).
Polisi melakukan olah tempat perkara (TKP) kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi, Kota Bogor, Rabu (5/2/2025). (Achmad Sudarno).... Selengkapnya

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat juga menurunkan tim untuk menginvestigasi kecelakaan maut beruntun di Gerbang Tol Ciawi, Kabupaten Bogor pada Selasa (4/2/2025) malam pukul 23.30 WIB.

Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani mengatakan, pihaknya saat ini masih mendalami penyebab kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi tersebut.

"Tim dari Kemenhub diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti dan informasi yang diperlukan. Kemenhub terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk menangani kecelakaan ini," ujar dia, Rabu (5/2/2025).

Berdasarkan informasi yang didapat Kemenhub, kronologis kecelakaan maut ini terjadi akibat truk yang mengalami kegagalan fungsi rem.

Yani mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub turut berduka cita atas insiden kecelakaan beruntun di tol, yang lagi-lagi disebabkan oleh rem blong dari kendaraan besar.

"Kepada seluruh pengguna jalan tol untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. Kepada para pengemudi untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik sebelum digunakan," tutur dia.

Lebih lanjut, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub akan berkoordinasi dengan berbagai stakeholders terkait untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut.

"Menyikapi kejadian ini, kita tengah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk mengumpulkan data dan kronologis untuk tindak lanjut pembinaan dengan mengundang semua pihak terkait guna mengantisipasi kejadian berulang di masa mendatang," ucap Ahmad Yani.

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi merespons dugaan penyebab kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi imbas dari rem blong. Dia menyerahkan penyelidikan kepada aparat penegak hukum (APH) termasuk kepolisian.

Truk angkutan galon diduga mengalami kegagalan fungsi pengereman atau rem blong dan menyebabkan kecelakaan maut. Dudy menjelaskan, proses pengecekan kendaraan termasuk uji KIR terus dilakukan secara rutin. 

"Jadi upaya-upaya seperti KIR segala macam itu sudah kami lakukan dan itu juga merupakan tugas dan tanggung jawab bersama untuk memastikan kendaraan yang beroperasi di jalanan sudah layak jalan," terang Dudy di kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Kendati begitu, merespons kecelakaan yang ada di GT Ciawi, Dudy menyerahkan prosesnya ke penegak hukum. Termasuk menelusuri dugaan kelalaian dalam pemeriksaan atas kondisi pengereman dari truk pengangkut galon.

"Namun demikian bahwa ketika terjadi kecelakaan sebagaimana yang terjadi semalam maka kewenangan itu kemudian menjadi kewenangan aparat penegak hukum," kata Dudy.

"Apakah kelalaian dalam melaksanakan pemeriksaan kendaraan atau satu dan lain halnya," imbuhnya.

Pada konteks ini, meski Kemenhub telah mengerahkan tim, prosesnya tetap akan dilakukan oleh aparat penegak hukum.

"Jadi kami serahkan kepada aparat penegak hukum bahwa apabila memang ada terjadi kelalaian dalam melaksanakan maintenance daripada kendaraannya ataupun hal lain," ujar dia.

Pemerintah Akan Panggil Perusahaan Pemilik Truk

Kecelakaan Tol Ciawi
Kecelakaan Tol Ciawi Truk Galon Rem Blong (Sumber: X/Twitter/heraloebss)... Selengkapnya

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut turun tangan menangani kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi, Kabupaten Bogor. Dia meminta para pihak terkait dipanggil.

AHY bilang, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi berencana memanggil pihak-pihak yang terkait kecelakaan Tol Ciawi tersebut. Diantaranya perusahaan air minum dan operator angkutan barang.

"Oleh karenanya, nanti Pak Menhub juga sudah menegaskan berkali-kali terkait dengan ini nanti akan kembali diundang stakeholders," kata AHY di Kantor Kemenko IPK, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Dia menegaskan, tidak boleh ada pihak yang melanggar aturan yang berlaku dalam penggunaan jalan. Sekalipun ada kesalahan manusia, menurutnya aturan bisa mencegah kecelakaan di jalanan.

"Sekali lagi tak boleh ada yang lalai dalam menerapkan aturan berlaku dan tentunya kita harus terus mengevaluasi tapi human error itu bisa dicegah dengan aturan-aturan dan ini harus ada pengawasan ketat dari kita semua," terangnya.

Sementara itu, Dudy Purwagandhi mengungkapkan rencana pemanggilan pihak-pihak tersebut.

"Kami akan mengundang kembali para stakeholder yang bergerak di bidang transportasi darat khususnya, untuk kita menyampaikan kembali dan kembali kita sampaikan bahwa harus ada kepedulian dari semua unsur stakeholder bahwa kita memang sangat memperhatikan keselamatan dan kenyamanan dari pengguna jalan," tuturnya.

Dudy menegaskan seluruh operator angkutan barang harus menaati aturan terkait. Terutama untuk menjaga keselamatan di jalan raya.

"Jadi kami tidak ada bosan-bosannya. Aturan sudah ada tapi kami ingin imbau kembali kepada stakeholder supaya bisa mematuhi dan memperhatikan aspek-aspek keselamatan yang khususnya pengendara juga kepada para pengguna kendaraan lainnya," beber Dudy.

Perlu Langkah Konkret

Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat pada Selasa malam 4 Februari 2025 menelan korban jiwa dan belasan orang luka-luka.
Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat pada Selasa malam 4 Februari 2025 menelan korban jiwa dan belasan orang luka-luka. (Dok Jasa Marga)... Selengkapnya

Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra, Marlyn Maisarah, menyoroti pentingnya peningkatan keselamatan di jalan tol setelah kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi arah Bogor-Jakarta, Selasa (4/2/2025) pukul 23.30 WIB.

Marlyn meminta Kementerian Perhubungan RI serta pihak pengelola jalan tol untuk meningkatkan pengawasan dan evaluasi terhadap aspek keselamatan di jalan tol.

"Keselamatan di jalan tol harus menjadi perhatian serius. Kecelakaan seperti ini bisa dicegah dengan sistem pemantauan yang lebih baik, penerapan batas kecepatan yang tegas, dan edukasi berkendara yang lebih masif bagi pengguna jalan," ujar Marlyn dalam keterangannya, Rabu (5/2/2025).

Marlyn menambahkan perlu ada langkah konkret dalam mencegah kecelakaan di jalan tol. “Termasuk perbaikan rambu-rambu lalu lintas, optimalisasi sistem e-toll untuk mengurangi antrean di gerbang tol, serta peningkatan patroli jalan tol terutama di jam-jam rawan kecelakaan,” kata dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Perumahan Rakyat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan duka cita yang mendalam atas kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi, Kabupaten Bogor. AHY menegaskan pentingnya keselamatan di jalan dengan sederet aturan yang perlu ditaati.

Dia menyesalkan kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar terjadi berulang kali. Terbaru adalah kecelakaan Tol Ciawi yang menewaskan 8 orang.

"Pertama, kita sangat berduka atas tragedi kecelakaan yang memakan korban jiwa. Kalau tidak salah ada 8 korban jiwa. Artinya, sangat-sangat kita sesalkan hal seperti ini berulang," kata AHY di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Dia menjelaskan, pemerintah telah berupaya mengantisipasi kecelakaan itu terjadi berulang kali, apalagi dengan tingkat fatalitas tinggi. AHY mengingatkan adanya aturan-aturan yang harus dijalankan oleh operator kendaraan besar maupun pengguna jalan lainnya.

"Kita tahu aturan sudah jelas, kita harus sama-sama menaatinya. Ada law enforcement yang dilakukan juga, sehingga tidak ada satu pun pengguna jalan yang menjadi korban, baik dirinya sendiri apalagi orang lain yang sudah sebenarnya menaati aturan, sudah sebenarnya berhati-hati," ujarnya.

Menurutnya, kelalaian dengan tidak menaati aturan bisa berdampak buruk bagi para pengguna jalan lainnya. Pada akhirnya, menimbulkan korban jiwa dan materiel.

"Tetapi akibat kecerobohan, akibat kesalahan orang lain, pengendara lain, pengguna jalan lain, maka turut menjadi korban jiwa. Turut kehilangan keluarganya dan juga materi yang kita tahu itu tidak mudah bagi masyarakat," imbuhnya.

Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour
Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour.  (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya