Niat Puasa Arafah Idul Adha 2025, Yuk Lakukan untuk Hapus Dosa Dua Tahun

Ingin menghapus dosa selama dua tahun? Ketahui niat puasa Arafah Idul Adha 2025, keutamaannya, dan amalan sunnah lainnya di bulan Dzulhijjah.

oleh Nurul Diva Diperbarui 08 Apr 2025, 13:39 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 13:39 WIB
Amalan Sunnah di Hari Arafah
Ilustrasi Berbuka Puasa Credit: pexels.com/pixabay... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Puasa Arafah adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah, yang bertepatan dengan hari sebelum Idul Adha. Puasa ini memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa-dosa selama setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW. Bagi umat Islam, ini merupakan kesempatan emas untuk meraih ampunan Allah SWT.

Meskipun tidak ada kewajiban melaksanakan puasa Arafah bagi mereka yang sedang menunaikan ibadah haji, bagi umat Islam yang tidak berangkat haji, puasa ini tetap dianjurkan sebagai bentuk kecintaan terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW. Puasa Arafah juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan amal ibadah pada bulan Dzulhijjah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tata cara pelaksanaan puasa Arafah, mulai dari niat, waktu pelaksanaan, hingga manfaat yang akan didapatkan oleh yang melaksanakannya. Berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Selasa (8/4).

Niat Puasa Arafah dan Tata Caranya

Niat puasa Arafah dilafadzkan dengan kalimat:

  • "Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillahi ta'alaa"
  • Artinya "Saya berniat puasa Arafah sunnah karena Allah Ta'ala".

Lafaz niat ini sebaiknya dibaca pada malam hari sebelum puasa dimulai. Namun, jika terlupa, masih diperbolehkan untuk berniat di pagi hari sebelum waktu dzuhur, asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Selain puasa Arafah, ada juga puasa sunnah Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah. Meskipun hadis terkait keutamaannya ada yang dianggap dhaif, banyak ulama tetap menganjurkannya. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA: 'Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun.' (HR.Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).

Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan waktu yang sangat mulia untuk beribadah. Puasa selama sepuluh hari ini juga sangat dianjurkan, karena pahala yang didapatkan dilipatgandakan. Dengan menjalankan puasa-puasa sunnah ini, kita berharap mendapatkan ampunan dosa, pengabulan doa, dan kesejahteraan hidup.

Waktu Pelaksanaan Puasa Arafah: Menyambut Berkah dari Terbitnya Fajar hingga Matahari Terbenam

Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah, yang merupakan hari sebelum Idul Adha. Puasa dimulai sejak terbit fajar dan berakhir pada terbenamnya matahari. Hal ini memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesungguhan hingga waktu berbuka tiba.

Waktu yang tepat untuk berpuasa adalah sejak fajar menyingsing hingga matahari terbenam pada hari yang sama. Dalam pelaksanaannya, umat Muslim yang menjalankan puasa ini dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah lainnya, seperti berdoa, berzikir, dan memperbanyak sedekah.

Melaksanakan puasa Arafah dengan tepat waktu menunjukkan ketepatan dan kesungguhan dalam beribadah, serta mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW yang sangat dianjurkan.

Keutamaan Puasa Arafah: Menghapuskan Dosa Dua Tahun

Puasa Arafah bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga merupakan sarana untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu selama setahun dan dosa-dosa yang akan datang selama setahun.

Keutamaan ini menjadikan puasa Arafah sebagai kesempatan emas bagi umat Islam untuk membersihkan diri dari dosa, terutama bagi mereka yang ingin memperbaiki amal ibadah mereka. Melalui puasa ini, umat Islam dapat mendapatkan keberkahan yang besar serta memperdalam hubungan mereka dengan Allah.

Selain itu, puasa Arafah juga menjadi bentuk rasa syukur atas kesempatan hidup yang diberikan Allah, dan kesempatan untuk meraih ampunan-Nya.

Amalan yang Dianjurkan pada Hari Arafah: Doa dan Sedekah

Pada hari Arafah, selain melaksanakan puasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak doa dan berzikir. Hari Arafah adalah hari yang sangat istimewa, di mana doa-doa umat Muslim diyakini akan diijabah oleh Allah SWT. Ini menjadi waktu yang tepat untuk memohon ampunan dan berkah dari Allah.

Selain berdoa, bersedekah juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan pada hari ini. Memberikan sedekah kepada yang membutuhkan pada hari Arafah mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah, sehingga umat Muslim sangat dianjurkan untuk berbagi kepada sesama pada hari ini.

Dengan berdoa dan bersedekah, umat Islam dapat memaksimalkan pahala yang didapatkan pada hari Arafah, serta mendekatkan diri kepada Allah.

Puasa Arafah bagi Mereka yang Tidak Melaksanakan Haji: Kesempatan untuk Beramal

Meskipun puasa Arafah dilakukan pada hari yang sama dengan wukuf di Arafah bagi jamaah haji, umat Muslim yang tidak menunaikan ibadah haji tetap sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa ini. Puasa Arafah bagi yang tidak berangkat haji tetap memberikan manfaat yang besar, seperti dihapusnya dosa selama dua tahun.

Ini merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, serta meraih ampunan Allah melalui ibadah yang sangat dianjurkan. Puasa Arafah menjadi waktu yang sangat tepat untuk memperbanyak amalan baik, seperti berdoa dan bersedekah, di samping menjalankan ibadah puasa.

Bagi umat Islam, puasa Arafah adalah bentuk kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah mereka.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik Puasa Arafah

Apa niat puasa Arafah?

Niat puasa Arafah adalah “Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ,” yang artinya "Saya berniat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala."

Kapan waktu pelaksanaan puasa Arafah?

Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah, dimulai sejak fajar hingga terbenam matahari.

Apa keutamaan puasa Arafah?

Puasa Arafah menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Apakah puasa Arafah hanya untuk yang berangkat haji?

Tidak, puasa Arafah sangat dianjurkan untuk semua umat Muslim, meskipun mereka tidak berangkat haji.

Apa amalan lain yang dianjurkan pada hari Arafah?

Selain puasa, umat Muslim dianjurkan untuk banyak berdoa, berzikir, dan bersedekah pada hari Arafah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya