Efisiensi Anggaran Capai Rp200,2 Miliar, BGN Terapkan Pinjam Pakai Lahan Demi Penghematan

Secara keseluruhan, BGN mengalami efisiensi anggaran sekitar 0,2845 persen, atau berkurang sekitar Rp200,2 miliar.

oleh Tim News diperbarui 13 Feb 2025, 09:55 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 09:55 WIB
Melihat Kesibukan Dapur Penyedia dan Penyuplai Makan Bergizi Gratis
Untuk diketahui, menu yang dihadirkan dan diolah di dapur untuk Makan Bergizi Gratis dikelola langsung oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk Badan Gizi Nasional (BGN). (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa meskipun terjadi efisiensi anggaran di lembaganya, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan tanpa pemangkasan.

"Enggak ada. Kalau seluruh kementerian kan anggaran pegawai enggak ada yang kena pangkas, program MBG juga tidak kena," kata Dadan usai rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2) malam.

Dadan menjelaskan, efisiensi anggaran di BGN hanya berdampak pada pos pengadaan lahan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong penggunaan sistem pinjam pakai lahan milik pemerintah daerah, instansi lain, atau BUMN. "Yang kena ya pengadaan di pengadaan lahan, yang bisa menggunakan lahan-lahan pemda, lahan instansi lain, kementerian lain, BUMN dan lain-lain bisa pinjam pakai," jelasnya.

Secara keseluruhan, BGN mengalami efisiensi anggaran sekitar 0,2845 persen, atau berkurang sekitar Rp200,2 miliar.

"Dan BGN pun termasuk salah satu yang terkena efisiensi. Meskipun besarannya kurang lebih 0,2845 persen, jadi berkurang 200 miliar 200 juta," imbuh Dadan.

 

Penghematan Anggaran di Semua Kementerian Lembaga

Presiden Prabowo Subianto kembali meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah, Senin (10/2/2025). (Biro Pers Kepresidenan).
Presiden Prabowo Subianto kembali meninjau langsung pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah, Senin (10/2/2025). (Biro Pers Kepresidenan).... Selengkapnya

Langkah efisiensi ini merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025. Inpres tersebut menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga untuk melakukan peninjauan dan penghematan anggaran, terutama pada belanja non-prioritas seperti perjalanan dinas, kegiatan seremonial, dan pengadaan lahan.

Presiden Prabowo Subianto menargetkan penghematan sebesar Rp306,69 triliun, dengan rincian Rp256,1 triliun dari anggaran kementerian/lembaga dan Rp50,59 triliun dari transfer ke daerah. Penghematan ini diharapkan dapat mengalokasikan dana lebih efektif untuk program prioritas pemerintah, termasuk program Makan Bergizi Gratis yang menjadi salah satu andalan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan efisiensi ini, pemerintah berkomitmen memastikan bahwa pengurangan anggaran tidak mengganggu pelayanan publik dan program yang berdampak langsung pada masyarakat. Sebaliknya, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas penggunaan anggaran negara.

 

Reporter: Alma Fikhasari 

Sumber Merdeka.com

 

Infografis Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Telan Anggaran Rp 71 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Telan Anggaran Rp 71 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya