Liputan6.com, Jakarta - Mulai Senin (24/2/2025) kebijakan ganjil genap di Jakarta kembali diberlakukan setelah sempat dihentikan saat akhir pekan. Mengapa begitu?
Karena seperti diketahui, aturan ganjil genap Jakarta tersebut hanya berlaku saat hari kerja Senin sampai Jumat, kecuali akhir pekan Sabtu dan Minggu serta tanggal merah hari libur nasional.
Baca Juga
Dan kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta. Bagaimana dengan hari ini?
Advertisement
Mengingat hari ini di awal pekan merupakan tanggal genap, Senin (24/2/2025), maka hanya kendaraan dengan pelat nomor akhir genap yang bebas melintas kapan dan di mana saja, ganjil dilarang.
Sementara itu, untuk peraturan ganjil genap yang berlaku di Jakarta ini terbagi menjadi dua sesi yaitu pagi dan sore hingga malam hari.
Sesi pertama dimulai pada pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB, sedangkan sesi kedua berlaku pada pukul 16.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Kemudian, sebagai informasi, perluasan kawasan ganjil genap di Jakarta diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 155 Tahun 2018 Tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan sistem ganjil genap.
Langkah tersebut juga sejalan dengan instruksi dari pihak terkait yaitu Instruksi Mendagri Nomor 26 tahun 2022, Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan Nomor 46 tahun 2022, dan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2019.
Tips Menghadapi Kebijakan Ganjil Genap
Untuk pengendara mobil dan kendaraan roda empat lainnya, berikut beberapa tips agar tetap bisa beraktivitas meski ada aturan ganjil genap Jakarta:
1. Periksa Pelat Nomor Kendaraan:
- Pastikan Anda mengetahui hari dan tanggal berapa kendaraan Anda boleh melintas di area ganjil genap. Kendaraan dengan pelat nomor ganjil dapat melintas pada tanggal ganjil, dan sebaliknya.
2. Gunakan Transportasi Umum:
- Manfaatkan moda transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, atau KRL untuk menghindari pelanggaran aturan ganjil genap.
3. Rencanakan Rute Alternatif:
- Temukan jalur alternatif yang tidak terkena kebijakan ganjil genap. Aplikasi peta digital dapat membantu Anda menemukan rute yang lebih efisien.
4. Manfaatkan Teknologi:
- Gunakan aplikasi navigasi yang dapat memberikan informasi real-time mengenai kondisi lalu lintas dan rute terbaik.
5. Carpooling:
- Berbagi kendaraan dengan rekan kerja atau teman yang tinggal berdekatan dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan.
6. Perhatikan Rambu Lalu Lintas:
- Selalu perhatikan rambu-rambu yang menunjukkan wilayah ganjil genap untuk menghindari denda.
7. Patuhi Aturan Lalu Lintas:
- Tetap patuhi aturan lalu lintas lainnya untuk menjaga keselamatan dan ketertiban di jalan raya.
8. Persiapkan Dokumen Kendaraan:
- Pastikan Anda selalu membawa dokumen kendaraan yang lengkap dan sah untuk menghindari masalah saat ada pemeriksaan.
Dengan memahami dan mematuhi aturan ganjil genap ini, diharapkan para pengendara dapat berkontribusi dalam mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan, tetapi juga untuk mendorong penggunaan transportasi umum yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Advertisement
26 Titik Ganjil Genap Jakarta
Berikut lokasi 26 ruas ganjil genap di Jakarta:
1. Jalan Pintu Besar
2. Jalan Gajah Mada
3. Jalan Hayam Wuruk
4. Jalan Majapahit
5. Jalan Medan Merdeka Barat
6. Jalan MH Thamrin
7. Jalan Jenderal Sudirman
8. Jalan Sisingamangaraja
9. Jalan Panglima Polim
10. Jalan Fatmawati
11. Jalan Suryopranoto
12. Jalan Balikpapan
13. Jalan Kyai Caringin
14. Jalan Tomang Raya
15. Jalan Jenderal S Parman
16. Jalan Gatot Subroto
17. Jalan MT Haryono
18. Jalan HR Rasuna Said
19. Jalan D.I Pandjaitan
20. Jalan Jenderal A. Yani
21. Jalan Pramuka
22. Jalan Salemba Raya sisi Barat
23. Jalan Salemba Raya sisi Timur mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Jalan Diponegoro
24. Jalan Kramat Raya
25. Jalan Stasiun Senen
26. Jalan Gunung Sahari
Pengecualian Ganjil Genap di Jakarta
Ada ketentuan pengecualian bagi kendaraan bermotor yang diperbolehkan memasuki kawasan ganjil genap Jakarta.
1. Kendaraan bertanda khusus yang membawa masyarakat disabilitas
2. Kendaraan ambulans
3. Kendaraan pemadam kebakaran
4. Kendaraan angkutan umum (pelat kuning)
5. Kendaraan yang digerakkan dengan motor listrik
6. Sepeda motor
7. Kendaraan angkutan barang khusus bahan bakar minyak dan gas
8. Kendaraan pimpinan lembaga tinggi negara RI
9. Kendaraan dinas operasional berpelat merah, TNI dan Polri
10. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara
11. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas
12. Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Polri seperti kendaraan pengangkut uang
13. Kendaraan petugas kesehatan penanganan Covid-19, selama masa penanggulangan bencana yang diakibatkan oleh penyebaran Covid-19.
14. Kendaraan mobilisasi pasien Covid-19
15. Kendaraan mobilisasi vaksin Covid-19
16. Kendaraan pengangkut tabung oksigen
17. Kendaraan angkutan barang pengangkut logistik
Advertisement
