China Nilai BRICS Bisa Jadi Kekuatan Utama Kerja Sama Negara-negara Berkembang

Pemerintah China menilai BRICS (Brasil, Rusia, India, China, South Africa) bisa menjadi pusat kerja sama negara-negara berkembang atau Global South (Selatan Global).

oleh Winda Nelfira Diperbarui 08 Mar 2025, 13:43 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2025, 13:43 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi dalam konferensi pers tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Beijing, Jumat, 7 Maret 2025. (Liputan6.com/Winda Nelfira)
Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi dalam konferensi pers tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Beijing, Jumat, 7 Maret 2025. (Liputan6.com/Winda Nelfira)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah China menilai BRICS (Brasil, Rusia, India, China, South Africa) bisa menjadi pusat kerja sama negara-negara berkembang atau Global South (Selatan Global).

"BRICS menjadi jantung utama kerja sama Selatan Global, mesin pertumbuhan dan kita harus membuat BRICS lebih besar dan kuat, sehingga momentum bagi negara Selatan Global untuk maju dapat lebih bisa dilakukan," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi dalam konferensi pers tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Beijing, Jumat, 7 Maret 2025.

Adapun konferensi pers NPC tersebut merupakan bagian dari rangkaian sidang parlemen China yang bertajuk 'Dua Sesi' yang berlangsung pada 4 hingga 11 Maret 2025.

Wang menyampaikan, saat ini dunia terus mengalami perubahan, dan arus perubahan itu kini nampak dari Selatan. Pasalnya, kata Wang, pertumbuhan kekuatan Global South terlihat paling menonjol saat ini.

"Saat ini, Global South menyumbang lebih dari 40 persen ekonomi dunia dan berkontribusi sebesar 80 persen terhadap pertumbuhan ekonomi global. Kawasan ini telah menjadi kekuatan utama dalam menjaga perdamaian dunia, mendorong pembangunan global, dan meningkatkan tata kelola global," jelas Wang.

Oleh sebab itu, China menyambut baik negara-negara berkembang yang bergabung dengan BRICS, termasuk Indonesia. BRICS saat ini terdiri dari 10 negara yaitu Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Indonesia, Iran dan Uni Emirat Arab.

"Tahun ini Indonesia telah resmi menjadi anggota BRICS, bersama dengan sembilan mitra lainnya yang bergabung dalam keluarga BRICS. BRICS semakin menjadi kekuatan utama dalam kerja sama Global South," kata Wang.

BRICS Harus Diperluas

Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono dan sejumlah pemimpin negara/utusan khusus berpose saat menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia, Kamis, (24/10/2024).
Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono dan sejumlah pemimpin negara/utusan khusus berpose saat menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia, Kamis, (24/10/2024). (Alexander Nemenov, Pool Photo via AP)... Selengkapnya

Menurut Wang, ke depan BRICS harus terus diperluas sehingga momentum kemajuan Selatan Global dapat lebih kuat. Tak hanya itu, negara Selatan Global juga didorong harus tetap bersatu.

"Selain China yang menjadi tuan rumah KTT Shanghai, Brasil dan Afrika Selatan tahun ini akan menyelenggarakan KTT BRICS dan G20. Kita harus bersuara secara kolektif di panggung internasional, menjaga aspirasi bersama, serta terus meningkatkan representasi dan pengaruh kita dalam tata kelola global," ucap Wang.

China, lanjut Wang adalah bagian alami dari Selatan Global karena memiliki sejarah perjuangan bersama melawan kolonialisme dan hegemoni. China juga punya misi terkait pembangunan dan kemajuan bersama.

"Terlepas dari bagaimana dinamika global berubah, China akan tetap berkomitmen pada Global South, bekerja sama dengan negara-negara lain di kawasan ini untuk menciptakan babak baru dalam sejarah perkembangan umat manusia," kata dia.

 

Infografis

Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya