Prabowo: Jaksa Agung Enggak Ada Ya? Lagi Ngejar-Ngejar Orang Ini

Presiden Prabowo menyebutkan kemungkinan absennya Jaksa Agung itu akibat fokus bekerja mengejar tersangka dari kasus-kasus yang ditanganinya.

oleh Jonathan Pandapotan Purba Diperbarui 14 Mar 2025, 11:21 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2025, 11:21 WIB
Prabowo Bantah SBY dan Jokowi Cawe-Cawe ke Pemreintahannya
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato di acara Kongres VI Partai Demokrat. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto dalam pertemuannya dengan para rektor dari Perguruan Tinggi (PT) tingkat nasional mengalami kejadian unik saat mengabsen para pejabat publiknya dari Kabinet Merah Putih (KMP) dengan menyadari bahwa Jaksa Agung ST Burhanuddin absen tidak menghadiri acara ini.

Dalam acara yang berlangsung di Halaman Tengah Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/3/2025), Presiden Prabowo menyebutkan kemungkinan absennya Jaksa Agung itu akibat fokus bekerja mengejar tersangka dari kasus-kasus yang ditanganinya.

"Yang saya hormati Panglima TNI, Kapolri, para kepala staf angkatan. Jaksa Agung gak ada ya? Lagi ngejar-ngejar orang ini," kata Prabowo saat membuka acara pertemuan dengan rektor PT tingkat nasional itu, seperti dilansir Antara.

Pernyataan Presiden tentang Jaksa Agung itu direspon para peserta acara dengan antusias, terdengar gelak tawa dan tepukan tangan.

Hal itu cukup ampuh untuk menjadi pencair suasana, mengubah atmosfer serius dari para audiens menjadi terasa lebih ceria.

Meski begitu, pertemuan tersebut langsung dilanjutkan untuk diskusi yang lebih mendalam antara Kepala Negara dengan para akademisi yang berjumlah 184 peserta tersebut.

 

Karier dan Prestasi ST Burhanuddin

Karier dan Prestasi ST Burhanuddin

Jaksa Agung ST Burhanuddin
Jaksa Agung ST Burhanuddin. (foto: dokumentasi Kejagung)... Selengkapnya

Sanitiar Burhanuddin, atau yang lebih dikenal sebagai ST Burhanuddin, Jaksa Agung Republik Indonesia, lahir di Cirebon pada 17 Juli 1954. Ia memulai kariernya di Kejaksaan pada 1989 setelah menyelesaikan Pendidikan Pembentukan Jaksa. Setelah menjabat berbagai posisi penting, Presiden Joko Widodo mengangkatnya sebagai Jaksa Agung pada Oktober 2019 untuk periode 2019-2024.

Uniknya, Presiden Prabowo Subianto kembali menunjuk beliau untuk periode 2024-2029. Sepanjang kariernya, ia juga menjadi Guru Besar tidak tetap di Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman. Pendidikan hukum pidananya diselesaikan di Universitas Diponegoro pada 1983. ST Burhanuddin merupakan adik dari Tubagus Hasanuddin, seorang politikus PDI Perjuangan.

ST Burhanuddin memiliki karier panjang dan gemilang di Kejaksaan. Ia menjabat berbagai posisi strategis di berbagai Kejaksaan Tinggi dan Negeri. Sebelum menjadi Jaksa Agung, ia menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun). Pengalaman dan pendidikannya yang mumpuni menjadikannya figur penting dalam sistem peradilan Indonesia.

Sebagai seorang akademisi, ST Burhanuddin juga berkontribusi dalam dunia pendidikan hukum. Jabatannya sebagai Guru Besar tidak tetap di Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman menunjukkan komitmennya dalam pengembangan ilmu hukum di Indonesia.

Namun, di tengah prestasi tersebut, kontroversi juga tak dapat dihindari. Pernyataan dan kebijakannya seringkali menjadi sorotan publik dan memicu perdebatan.

Figur Penting

ST Burhanuddin merupakan figur penting dalam sistem peradilan Indonesia dengan karier gemilang namun juga kontroversial. Kehadiran dan ketidakhadirannya dalam berbagai peristiwa menjadi sorotan publik, dan hal ini menunjukkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam lembaga penegak hukum. 

Infografis Banjir Jabodetabek.
Infografis Banjir Jabodetabek. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya