Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi selama periode mudik Lebaran 2025. Khususnya, pada puncak arus mudik yang diperkirakan berlangsung antara 26 hingga 28 Maret 2025, cuaca buruk seperti hujan lebat hingga sangat lebat bisa mengganggu perjalanan pemudik.
Wilayah Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang perlu diwaspadai, di mana hujan lebat diprediksi akan terjadi di sejumlah lokasi.
Baca Juga
Dalam penjelasannya, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, mengungkapkan bahwa potensi hujan sedang hingga lebat akan melanda hampir seluruh wilayah Jawa Tengah. Hujan ini diperkirakan akan terjadi pada siang menjelang sore hingga awal malam hari, dengan durasi yang lebih singkat, sekitar dua hingga tiga jam.
Advertisement
"Waspadai ekskalasi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi pada periode antara 26 sampai 30 Maret 2025," ungkapnya dikutip dari Antara, Senin (24/3/2025).
Selain Jawa Tengah, wilayah lain yang juga berpotensi mengalami cuaca ekstrem meliputi Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Bahkan, daerah-daerah seperti Sumatra Utara, Banten, dan Kalimantan Timur juga harus bersiap menghadapi hujan lebat.
Jalur Pantura dan jalur selatan Jawa rawan terjadi banjir dan longsor, yang bisa mengganggu kelancaran arus mudik.
Waspadai Potensi Banjir dan Longsor
Berdasarkan informasi dari BMKG, banjir rob diprediksi akan terjadi di sebagian wilayah Pantura pada 29 Maret 2025. Selain itu, beberapa ruas tol juga berpotensi tergenang air. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan oleh pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.
"Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, periksa tekanan ban, fungsi lampu, serta kesiapan peralatan darurat seperti ban cadangan dan alat komunikasi," kata Yoga Sambodo.
Dia juga menekankan pentingnya memantau perkembangan informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG dan layanan digital Weather for Traffic yang tersedia di laman BMKG. Aplikasi ini memberikan informasi akurat mengenai cuaca di sepanjang jalur darat di wilayah Jawa Tengah dengan akurasi sekitar 90 persen.
"Jika terdapat perubahan, akan disampaikan sesegera mungkin dalam aplikasi tersebut," tambahnya.
Advertisement
Rekomendasi untuk Pemudik
BMKG memberikan beberapa rekomendasi bagi pemudik untuk menghadapi cuaca ekstrem. Pertama, selalu pantau informasi cuaca terkini dari BMKG. Kedua, siapkan rencana perjalanan alternatif jika terjadi cuaca buruk. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan siap menghadapi kondisi jalan yang mungkin terdampak cuaca. Waspadai potensi banjir, longsor, dan pohon tumbang yang bisa mengancam keselamatan perjalanan.
Selain itu, pemudik juga disarankan untuk berhati-hati saat berkendara di jalur rawan kecelakaan. Siapkan perlengkapan darurat seperti jas hujan, obat-obatan, dan makanan ringan.
Dalam situasi cuaca buruk, jika hujan lebat terjadi, sebaiknya menunda perjalanan dan mencari tempat berlindung yang aman. "Sebelum berangkat, cek prakiraan cuaca untuk memastikan perjalanan tetap aman dan nyaman," kata seorang ahli meteorologi.
Faktor Penyebab Cuaca Ekstrem
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap potensi cuaca ekstrem ini antara lain fenomena La Nina yang lemah, aktifnya gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan gelombang Kelvin, serta potensi perkembangan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung. Kondisi cuaca yang sangat dinamis ini harus diperhatikan oleh semua pemudik.
BMKG mengingatkan bahwa informasi ini valid per tanggal 23 Maret 2025. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk selalu memperbarui informasi cuaca terkini sebelum dan selama perjalanan mudik. Cuaca dapat mempengaruhi perjalanan mudik Anda, jadi pastikan untuk selalu siap dan waspada.
Advertisement
Infografis
