Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan, pihaknya tidak akan melangsungkan operasi yustisi atau razia kependukukan bagi mereka yang bukan berdomisili Jakarta pasca momentum mudik Lebaran 2025. Artinya, Pramono akan membuka pintu kepada para perantau yang memandang Jakarta sebagai sebuah cara memperbaiki nasib.
“Jakarta terbuka bagi siapapun, Jakarta tidak akan menyelenggarakan operasi yustisi,” kata Pramono di Kompleks Monas Jakarta usai melepas ribuan pemudik dalam rangka mudik gratis Pemrpov 2025, Kamis (27/3/2025).
Baca Juga
Meski tidak melarang siapapun datang ke Jakarta, namun Pramono tetap akan memeriksa identitas mereka yang datang sebagai syarat.
Advertisement
“Kami meminta dan memohon dengan hormat, dengan sangat siapapun yang akan ikut kembali mudik ke Jakarta, pendatang terutama, maka kami akan melakukan pengecekan hal yang berkaitan dengan kependudukan,” jelas Pramono.
Pramono beralasan, peniadaan kebijakan tersebut dikarenakan Jakarta adalah kota inklusif. Dia menyatakan Jakarta tidak akan pernah menutup diri bagi siapapun yang ingin memperbaiki nasibnya.
“Karena kami juga pasti di sini dulu pernah bermimpi untuk memperbaiki nasib keluarga kami di Jakarta. Sehingga dengan begitu kami melakukan hal yang sama,” Pramono menandasi.
Sebagai informasi, operasi yustisi umumnya dilakukan terhadap mereka yang berasal dari luar kota dan hendak menetap di daerah baru.
Diketahui, hal itu dilakukan pemerintah daerah dalam rangka pemeliharaan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat demi mencegah adanya pendatang pelanggar aturan yang mengandung unsur Pidana.
Lepas Peserta Mudik Gratis di Monas, Gubernur Pramono Minta Awasi Praktik Pungli
Gubernur Jakarta Pramono Anung melepas ribuan peserta mudik gratis 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Menurut Pramono, total peserta mudik gratis yang diberangkatkan adalah 26 ribu orang. Jumlah tersebut diketahui melebihi target awal yang dicanangkan.
“Awalnya kami mentargetkan 23 ribu. Tapi Alhamdulillah karena peran serta dan juga animo yang luar biasa, maka naik menjadi 26 ribu pemudik lebih,” kata Pramono di Kompleks Monas Jakara, Kamis (27/3/2025).
Pramono menjelaskan, mudik gratis Pemprov Jakarta tahun ini tersebar ke 6 provinsi dengan cakupan 20 kota/kabupaten. Oleh karena kegiatan ini bersifat gratis, maka dia menyatakan tidak ada yang dipungut biaya apapun karena semua sudah difasilitasi Pemprov Jakarta dan para sponsor.
“Kami ingin berpesan kepada semuanya, Pemerintah Jakarta betul-betul mudik ini adalah anti pungli (pungutan liar). Bahkan tadi inspektorat telah menyiapkan untuk dibawa dan disampaikan kepada siapa pun, kalau ada pungli maka harus dilaporkan!,” tegas Pramono.
Pramono menyatakan, pihaknya memberi sejumlah saluran aduan masyarakat jika menemukan pungli. Seperti aplikasi sistem Informasi pengaduan pungutan liar atau melalui unit pemberantasan pungutan yang ada di setiap pos yang disiapkan oleh Pemerintah Jakarta.
“Kenapa pungli ini menjadi hal yang secara khusus saya sampaikan? karena saya melihat dimana-mana permasalahan pungli ini kalau tidak ditangani secara serius akan menjadi gejala kemana-mana,” wanti Pramono.
“Sehingga dengan demikian, lihat, lawan, dan laporkan persoalan yang menyangkut pungli ini,” imbuhnya.
Sebagai informasi, berikut daftar 20 kota dan kabupaten yang menjadi destinasi mudik gratis Pemerintah Provinsi Jakarta 2025, Bandar Lampung, Palembang, TasikMalaya, Kuningan, Tegal, Pekalongan Semarang, Kebumen Cilacap, Purwokerto, Solo, Wonogiri, Wonosobo, Seragen, Yogyakarta, Madiung, Kediri, Jombang, Malang, dan Sidoarjo.
Advertisement
Peserta Mudik Gratis Padati Monas Sejak Pagi
Para peserta mudik gratis yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah ramai memadati Monas sejak Kamis pagi, (27/3/2025) untuk bersiap pulang ke kampung halaman masing-masing.
Dilansir dari Antara, pukul 07.35 WIB, masyarakat tampak sudah hadir di Monas. Ada yang masih mengantre di toilet umum, menyusun barang-barang di bagasi bus, dan ada pula yang segera mencari tempat duduk di dalam bus.
Salah satunya adalah Adi (44) yang hendak mudik ke Semarang bersama keluarganya. Dirinya bersama dua anaknya beserta istri sudah datang sejak pukul 07.00 WIB.
“Alhamdulillah senang sekali bisa kebagian mudik gratis. Tadinya sempat pesimis tapi ya alhamdulillah masih rezeki bisa mudik setelah dua tahun tidak mudik,” kata Adi.
Tidak hanya bersyukur dengan diadakannya mudik gratis, para peserta juga tampak antusias mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis yang tersedia di sekitar area parkir bus.
“Iya jadi kita bisa mudik tenang ya, sehat semua. Ya harapannya bisa sampai dengan selamat, sehat. Kumpul lebaran sama keluarga,” kata Mirah (39) yang juga merupakan salah satu peserta mudik gratis.
Sekitar pukul 07.55 WIB, para peserta mudik pun telah diminta untuk naik ke dalam bus dan bersiap-siap memulai perjalanan.
