Sebanyak 22 pemuda dari sebuah organisasi masyarakat (ormas) di sebuah posko ormas ditangkap polisi. Mereka dibekuk karena diduga kuat akan melakukan penyerangan terhadap ormas lain. Polisi menyita belasan senjata tajam di posko tersebut.
Para pemuda ini dibekuk di posko ormas yang berada di Perumahan Puri Beta, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Salah satu anggota ormas yang ditangkap, Andi (19) mengaku dia bersama 21 temannya lainnya sedang mempersiapkan diri untuk berjaga di posko.
Massa pemuda ini mengantisipasi penyerangan dari ormas lain, buntut dari keributan yang terjadi pada Senin 24 Juni malam. "Kami memang dapat instruksi suruh jaga pos dengan kondisi siaga 1. Soalnya, ditakutkan ada serangan dari ormas lain," kata Andi di Polres Jakarta Barat, Selasa (25/6/2013).
Andi menjelaskan, serangan balik yang dimaksud adalah serangan dari ormas lawan yang beberapa hari lalu sempat ricuh di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.
Mengenai senjata tajam yang ditemukan, Andi mengaku bahwa senjata-senjata tajam berkarat itu sudah ada sejak lama. "Itu memang udah ada di sana, buat jaga-jaga," tambah Andi.
Wakil Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Indra Siregar mengatakan, polisi masih melakukan pengembangan atas kasus ini. Polisi masih melakukan penyelidikan dan menyita senjata-senjata tajam yang ditemukan.
"Sementara masih kami diselidiki lebih dalam soal maksud ditemukannya senjata-senjata tajam itu, serta anak-anak muda yang menggerombol di dalam pos itu. Memang ada indikasi mereka mau perang, tapi semua masih kami kembangkan," ujar Indra.
Senjata-senjata tajam yang disita terdiri dari beberapa jenis. Mulai dari pisau lipat, parang, golok, hingga pemukul baseball. (Ism/Sss)
Para pemuda ini dibekuk di posko ormas yang berada di Perumahan Puri Beta, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Salah satu anggota ormas yang ditangkap, Andi (19) mengaku dia bersama 21 temannya lainnya sedang mempersiapkan diri untuk berjaga di posko.
Massa pemuda ini mengantisipasi penyerangan dari ormas lain, buntut dari keributan yang terjadi pada Senin 24 Juni malam. "Kami memang dapat instruksi suruh jaga pos dengan kondisi siaga 1. Soalnya, ditakutkan ada serangan dari ormas lain," kata Andi di Polres Jakarta Barat, Selasa (25/6/2013).
Andi menjelaskan, serangan balik yang dimaksud adalah serangan dari ormas lawan yang beberapa hari lalu sempat ricuh di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.
Mengenai senjata tajam yang ditemukan, Andi mengaku bahwa senjata-senjata tajam berkarat itu sudah ada sejak lama. "Itu memang udah ada di sana, buat jaga-jaga," tambah Andi.
Wakil Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Indra Siregar mengatakan, polisi masih melakukan pengembangan atas kasus ini. Polisi masih melakukan penyelidikan dan menyita senjata-senjata tajam yang ditemukan.
"Sementara masih kami diselidiki lebih dalam soal maksud ditemukannya senjata-senjata tajam itu, serta anak-anak muda yang menggerombol di dalam pos itu. Memang ada indikasi mereka mau perang, tapi semua masih kami kembangkan," ujar Indra.
Senjata-senjata tajam yang disita terdiri dari beberapa jenis. Mulai dari pisau lipat, parang, golok, hingga pemukul baseball. (Ism/Sss)