Kabut asap tebal kembali melumpuhkan Bandara Sultan Syarif Kasim II, sejumlah penerbangan pun terpaksa ditunda. Masalah asap belum juga teratasi dan beberapa titik api baru terlihat, walau sudah ribuan orang diturunkan untuk memadamkan api.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (27/6/2013), jarak pandang di landasan pacu yang hanya sekitar 800 meter membuat proses penerbangan di bandara tersebut terganggu. Kondisi itu juga membuat beberapa maskapai memutuskan untuk menunda penerbangan dari dan ke Pekanbaru.
"Sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi, tidak ada pesawat yang mendarat di Bandara Pekanbaru. Seluruh penerbangan dari Jakarta, Jogja dan Bandung yang sedianya akan bertolak ke Pekanbaru, memilih menunda penerbangan sampai kondisi Bandara Pekanbaru kembali normal," kata Ibnu Hasan, Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru.
Sepanjang Kamis ini, asap yang dipicu aksi pembakaran lahan belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
"Dari pantauan Satelit NOAA, jumlah titik api di sekujur Provinsi Riau masih berada di atas 100 titik. Meski ribuan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan, namun titik-titik api baru justru bermunculan. Salah satu tuduhan pun dialamatkan pada perusahaan grup besar yang juga berbasis di Singapura dan Malaysia," ujar Elfian Effendi, Direktur Greenomics Indonesia.
Sementara, sejauh ini Polri sudah menetapkan 10 tersangka pembakaran hutan di Riau. Kesepuluh tersangka dituduh sengaja membakar hutan, untuk membuka lahan dan semuanya berprofesi sebagai petani yang berasal dari Rokan Hilir, Bengkalis, Pelalawan dan Siak. (Tnt/Mut)
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (27/6/2013), jarak pandang di landasan pacu yang hanya sekitar 800 meter membuat proses penerbangan di bandara tersebut terganggu. Kondisi itu juga membuat beberapa maskapai memutuskan untuk menunda penerbangan dari dan ke Pekanbaru.
"Sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi, tidak ada pesawat yang mendarat di Bandara Pekanbaru. Seluruh penerbangan dari Jakarta, Jogja dan Bandung yang sedianya akan bertolak ke Pekanbaru, memilih menunda penerbangan sampai kondisi Bandara Pekanbaru kembali normal," kata Ibnu Hasan, Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru.
Sepanjang Kamis ini, asap yang dipicu aksi pembakaran lahan belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
"Dari pantauan Satelit NOAA, jumlah titik api di sekujur Provinsi Riau masih berada di atas 100 titik. Meski ribuan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan, namun titik-titik api baru justru bermunculan. Salah satu tuduhan pun dialamatkan pada perusahaan grup besar yang juga berbasis di Singapura dan Malaysia," ujar Elfian Effendi, Direktur Greenomics Indonesia.
Sementara, sejauh ini Polri sudah menetapkan 10 tersangka pembakaran hutan di Riau. Kesepuluh tersangka dituduh sengaja membakar hutan, untuk membuka lahan dan semuanya berprofesi sebagai petani yang berasal dari Rokan Hilir, Bengkalis, Pelalawan dan Siak. (Tnt/Mut)