Bicara soal Papua bukan hanya Raja Ampat yang punya pemandangan bawah laut nan eksotis. Pesona Pulau Biak juga tak kalah indah. Keindahan alam serta lautnya menghadirkan petualangan yang berbeda.
Dengan waktu sekitar 7 jam perjalanan jalur udara dari Jakarta, kita sampai di Pulau Biak yang ada di Teluk Cendrawasih. Destinasi pertama yang layak untuk dikunjungi adalah Kepulauan Padaido.
Kepulauan ini terletak di sisi tenggara Pulau Biak dan terdiri dari 30 pulau kecil. Padaido berarti keindahan yang tak dapat diungkapkan. Kepulauan ini memang terkenal dengan keindahan taman lautnya.
Salah satunya adalah Pulau Wundi. Sepanjang perjalanan menuju pulau ini akan diikuti sekelompok lumba-lumba. Di pulau ini juga bisa ikut menombak ikan di sepanjang pantai yang mengalami fenomena air surut besar atau disebut wampasi. Pada fenomena ini juga, gugusan pulau di Kepulauan Padaido yang tadinya terpisah bisa menyatu.
Perjalanan berlanjut ke sebuah pulau, tepatnya Kepulauan Yapen di Desa Sawendui, Distrik Raimbawi. Kepulauan Yapen merupakan salah satu daerah dengan jumlah habitat burung cendrawasih yang tinggi di Papua.
Burung ini dijuluki sebagai burung surga. Keindahan cendrawasih terlihat khususnya pada si pejantan yang memiliki bulu lebih indah dari burung cendrawasih betina.
Jika sudah melihat burung cendrawasih, tak lengkap rasanya kalau tidak mengintip keindahan taman laut Kepulauan Padaido. Apalagi taman laut di Kepulauan Padaido termasuk yang paling indah di dunia.
Salah satu pulau yang layak didatangi adalah Pulau Wundi. Tidak jauh dari Pulau Wundi ada hamparan terumbu karang yang cantik nan indah. Terumbu karang ini makin tepat jika dinikmati selagi air laut mengalami surut karena perairan menjadi lebih dangkal.
Laut di pulau ini juga menawan untuk diselami dan sangat tepat untuk mencoba snorkeling. Saking beningnya air laut di perairan Padaido ini, kita bisa menyaksikan ikan berwarna-warni yang asyik bermain di balik terumbu karang.
Kepulauan Padaido merupakan salah satu tempat yang memiliki keragaman hayati ekosistem koral terbesar di dunia. Karang di kepulauan ini menyimpan 95 spesies koral dan 155 spesies ikan seperti berbagai jenis hiu karang dan gurita serta berbagai kekayaan maritim lainnya.
Bagi Anda yang suka olahraga menyelam, Padaido juga menawarkan sensasi menyelam yang belum tentu Anda dapatkan di tempat lain. Namun, menyelam di sini tidak bisa dilakukan sembarangan. Dan lagi, jangan pernah menyelam sendiri, jadi Anda harus ditemani oleh penyelam pendamping profesional.
Di perairan Padaido yang tidak jauh dari Pulau Wundi terdapat sebuah gua bawah laut. Jika dalam kondisi air laut normal, gua ini berada di kedalaman sekitar 15 meter di bawah permukaan laut. Gua Wundi memiliki diameter sekitar 3 meter dan di dalam gua terdapat lorong sepanjang kurang lebih 12 meter.
Pemandangan di dalam gua juga tak kalah indah, meski gelap dan sedikit seram, tapi inilah sisi keindahan yang tersembunyai di Pulau Biak. Siapa sangka pulau diujung timur Indonesia ini memiliki potensi sumber daya alam yang bisa mengundang decak kagum para wisatawan. (Ado)
Dengan waktu sekitar 7 jam perjalanan jalur udara dari Jakarta, kita sampai di Pulau Biak yang ada di Teluk Cendrawasih. Destinasi pertama yang layak untuk dikunjungi adalah Kepulauan Padaido.
Kepulauan ini terletak di sisi tenggara Pulau Biak dan terdiri dari 30 pulau kecil. Padaido berarti keindahan yang tak dapat diungkapkan. Kepulauan ini memang terkenal dengan keindahan taman lautnya.
Salah satunya adalah Pulau Wundi. Sepanjang perjalanan menuju pulau ini akan diikuti sekelompok lumba-lumba. Di pulau ini juga bisa ikut menombak ikan di sepanjang pantai yang mengalami fenomena air surut besar atau disebut wampasi. Pada fenomena ini juga, gugusan pulau di Kepulauan Padaido yang tadinya terpisah bisa menyatu.
Perjalanan berlanjut ke sebuah pulau, tepatnya Kepulauan Yapen di Desa Sawendui, Distrik Raimbawi. Kepulauan Yapen merupakan salah satu daerah dengan jumlah habitat burung cendrawasih yang tinggi di Papua.
Burung ini dijuluki sebagai burung surga. Keindahan cendrawasih terlihat khususnya pada si pejantan yang memiliki bulu lebih indah dari burung cendrawasih betina.
Jika sudah melihat burung cendrawasih, tak lengkap rasanya kalau tidak mengintip keindahan taman laut Kepulauan Padaido. Apalagi taman laut di Kepulauan Padaido termasuk yang paling indah di dunia.
Salah satu pulau yang layak didatangi adalah Pulau Wundi. Tidak jauh dari Pulau Wundi ada hamparan terumbu karang yang cantik nan indah. Terumbu karang ini makin tepat jika dinikmati selagi air laut mengalami surut karena perairan menjadi lebih dangkal.
Laut di pulau ini juga menawan untuk diselami dan sangat tepat untuk mencoba snorkeling. Saking beningnya air laut di perairan Padaido ini, kita bisa menyaksikan ikan berwarna-warni yang asyik bermain di balik terumbu karang.
Kepulauan Padaido merupakan salah satu tempat yang memiliki keragaman hayati ekosistem koral terbesar di dunia. Karang di kepulauan ini menyimpan 95 spesies koral dan 155 spesies ikan seperti berbagai jenis hiu karang dan gurita serta berbagai kekayaan maritim lainnya.
Bagi Anda yang suka olahraga menyelam, Padaido juga menawarkan sensasi menyelam yang belum tentu Anda dapatkan di tempat lain. Namun, menyelam di sini tidak bisa dilakukan sembarangan. Dan lagi, jangan pernah menyelam sendiri, jadi Anda harus ditemani oleh penyelam pendamping profesional.
Di perairan Padaido yang tidak jauh dari Pulau Wundi terdapat sebuah gua bawah laut. Jika dalam kondisi air laut normal, gua ini berada di kedalaman sekitar 15 meter di bawah permukaan laut. Gua Wundi memiliki diameter sekitar 3 meter dan di dalam gua terdapat lorong sepanjang kurang lebih 12 meter.
Pemandangan di dalam gua juga tak kalah indah, meski gelap dan sedikit seram, tapi inilah sisi keindahan yang tersembunyai di Pulau Biak. Siapa sangka pulau diujung timur Indonesia ini memiliki potensi sumber daya alam yang bisa mengundang decak kagum para wisatawan. (Ado)