Keluarga Belum Bisa Jenguk Napi LP Tanjung Gusta

"Mohon maaf layanan kunjungan terganggu. Sedang dalam perbaikan Lapas Kelas 1 Medan."

oleh Edward Panggabean diperbarui 13 Jul 2013, 11:13 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2013, 11:13 WIB
sisa-kebakaran-gusta-130713b.jpg

Kondisi Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas 1 Tanjung Gusta, Medan, sudah kondusif. Namun keluarga tak bisa mengunjungi para napi.

Pantauan Liputan6.com, Sabtu (13/7/2013), di gerbang pintu masuk sebelum pintu utama lapas, tertulis dalam kertas berukuran A3, "Mohon maaf dan doa restu, kami sedang melakukan perbaikan atas musibah yang menimpa kami pada tanggal 11 Juli 2013. Atas doa restunya, kami ucapkan terima kasih."

Selain itu, terpampang spanduk besar berwarna putih bertuliskan "Mohon maaf layanan kunjungan terganggu. Sedang dalam perbaikan Lapas Kelas 1 Medan."

Garis polisi pun dipasang di depan pintu utama sebagai larangan masuk kepada orang lain.

Salah satu pengunjung, Asiung, warga Marelang Kota Bangun, Pasar 9 ini mengaku tak dapat masuk. "Ya, saya pengin jenguk keluarga saya. Abang namanya Oong. Saya baru tahu kejadian ini kemarin, sehingga baru datang sekarang. Eh ternyata belum bisa masuk. Saya bawa makan, nasi, air minum," katanya.

Sementara, aparat TNI dan penghuni LP membersihkah puing-puing kebakaran. Aksi bersih-bersih dilakukan TNI Daryonkab VI Serbu, Kodam Bukit Barisan, Medan, bersama warga binaan atau napi.

Para TNI membersihkan kawasan ring 1 atau pintu masuk utama, di mana kebakaran tersebut terjadi. Sementara napi membersihkan lapangan tengah atau pintu 2.

Namun dalam aksi bersih-bersih ini tak terlihat aparat kepolisian. Anggota Komisi III dari Partai Gerindra, Martin Hutabarat yang hadir meninjau lokasi tersebut, enggan berkomentar soal tak adanya polisi itu.

"Anda kan bisa lihat sendiri (di lokasi tidak ada polisi)," kata Martin di LP Tanjung Gusta.

Insiden itu mengakibatkan 5 orang tewas, yakni 2 petugas Lapas Kepala Seksi Registrasi Lapas Tanjung Gusta Medan Bona Situngkir dan pegawai lapas HN Naibaho. 3 Korban tewas lainnya adalah narapidana.

Selain fasilitas yang tidak memadai, jumlah napi penghuni Lapas Medan over kapasitas mencapai 2.016 orang. Padahal daya tampung 'hotel prodeo' itu hanya 1.050 orang, sehingga melampaui kapasitas. (Riz/Ary)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya