Nasi Goreng Mbako, Kuliner dari Temanggung yang Memadukan Rempah dan Cita Rasa Tembakau

Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau terbaik di Indonesia. Hampir di setiap kecamatan, budi daya tembakau menjadi mata pencaharian utama masyarakat.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 25 Apr 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2025, 15:00 WIB
Nasi Goreng
Ilustrasi Nasi Goreng Credit: pexels.com/Trista... Selengkapnya

Liputan6.com, Temanggung - Kabupaten Temanggung tidak hanya terkenal dengan tembakaunya, tetapi juga memiliki kuliner unik bernama nasi goreng mbako. Hidangan ini menawarkan pengalaman makan berbeda dengan sentuhan rasa tembakau yang khas.

Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau terbaik di Indonesia. Hampir di setiap kecamatan, budidaya tembakau menjadi mata pencaharian utama masyarakat.

Mengutip dari laman Kabupaten Temanggung, ketika musim panen tiba antara Juli hingga September, perekonomian daerah ini bergerak cepat. Aktivitas perdagangan tembakau tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga mendorong tumbuhnya usaha lain, seperti kerajinan keranjang, perdagangan kaki lima, warung makan, hingga jasa transportasi.

Salah satu yang menarik perhatian saat musim tembakau adalah kuliner khas Temanggung bernama nasi goreng mbako. Nasi goreng mbako bukan sekadar nasi goreng biasa.

Hidangan ini memiliki cita rasa unik dengan sentuhan rempah kuat dan rasa pedas cabai, diikuti oleh aftertaste tembakau yang khas. Proses pembuatan nasi goreng mbako berbeda dari nasi goreng pada umumnya.

Biji tembakau, yang bentuknya mirip biji sawi, disangrai hingga kecokelatan sebelum dihaluskan dan dicampurkan ke dalam bumbu nasi goreng. Hasilnya, nasi goreng ini memiliki warna lebih gelap.

 

Suapan Pertama

Pada suapan pertama, rasa pahit tembakau terasa dominan di pangkal lidah, diikuti aroma tembakau yang menguar di mulut dan hidung. Akan tetapi, suapan berikutnya justru menawarkan harmoni antara rempah dan aroma tembakau yang lebih seimbang.

Bagi yang belum pernah mencoba, sensasi nasi goreng mbako mungkin terasa asing di awal, terutama bagi mereka yang bukan perokok. Akan tetapi, rasa uniknya lambat laun bisa diterima lidah.

Keunikan inilah yang membuat nasi goreng mbako populer di kalangan masyarakat Temanggung dan menarik minat pelancong yang penasaran dengan cita rasanya. Menyadari potensi kuliner ini sebagai warisan budaya, Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BAPPEDA) mengajukan nasi goreng mbako ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Tujuannya agar hidangan ini tercatat sebagai Ekspresi Pengetahuan Tradisional. Nasi Goreng Mbako tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga representasi dari budaya dan kehidupan masyarakat Temanggung yang erat dengan tembakau.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya