[VIDEO] Meski Lebih Murah, Daging Sapi Impor Kurang Diminati

Warga mengaku lebih memilih daging sapi lokal ketimbang daging impor karena lebih fresh dan lebih enak.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Jul 2013, 13:41 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2013, 13:41 WIB
daging-lokal-130719b.jpg
Daging sapi impor yang mulai dipasarkan di Jakarta dan berbagai daerah lain belum berhasil menurunkan harga daging di pasaran. Banyak pembeli yang lebih memilih sapi lokal.

Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Jumat (19/7/2013), daging impor tidak banyak dijual di Pasar Jatinegara. Para pedagang enggan menjual daging asal Australia itu karena kurangnya minat pembeli. Padahal harga daging yang didatangkan Badan Urusan Logistik (Bulog) itu lebih murah Rp 85 ribu per kilogram.

"Saya nggak pernah jual daging Bulog. Alasannya, konsumen saya tidak mau. Kedua, mutunya juga kurang bagus," kata salah seorang pedagang, Handa.

Banyak pembeli lebih memilih daging sapi lokal meski harganya sudah mencapai Rp 100 ribu. Sejumlah alasan dikemukakan para pembeli. "Kalau saya beli, saya beli saja yang baru. Misalnya, baru potong gitu," kata Tri.

"Pilih (daging) lokal. Rasanya lebih enak," kata Mardani.

Di Surabaya, Jawa Timur, harga daging masih berada di kisaran Rp 82 ribu-85 ribu per kilogram tidak berubah dari hari-hari sebelumnya. Padahal, Pemkot Surabaya terus melakukan operasi pasar daging sapi impor dengan harga Rp 75 ribu rupiah per kilogram.

Sementara, para pedagang daging di Pasar Kebon Reok, Lombok, Nusa Tenggara Barat, juga enggan menjual daging sapi impor karena kurang diminati pembeli meski harganya jauh lebih murah. Harga daging lokal juga masih tetap tinggi, berkisar Rp 90 ribu - 110 ribu. (Adi/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya